28. Say to good bye

22.8K 1.9K 406
                                    

Vote sebelum baca!!

Sebelum itu yuk follow ig mereka dan ikutin kegiatannya!!!

Captainalka_
Pickaellaa
Jamessssssssss88
Ayeshawhendana
Bimatranean
Odieeeeeena
Ibellanestka
Reandraaaa
Aninscarllate

**

Jam dua malam Capta terbangun, mencuci wajahnya lalu sejenak duduk di pinggir ranjang. Suasana kamar dibiarkan tanpa cahaya. Membalas pesan masuk yang terus berdatangan. Kemudian ia mengenakan jaket dan memakai tas punggung yang sudah ia siapkan. Capta pergi ke kamar Yuan, mengambil kunci mobil adiknya.

Kansa mengambil sebuah bekal yang sudah ia siapkan, memasukkan kedalam tas Capta. "Udah semua?" Tanya Kansa mengantar Capta menuju garasi, Capta memanaskan mobil terlebih dahulu. "Udah bilang sama Adek kalau Abang pinjam mobilnya? Soalnya baru di service, tau sendiri mobil buat Adek kamu itu apa. Apalagi mau dia pakai minggu depan,"

"Iya udah," Capta turun, menghampiri Kansa. Memeluk Mamanya. "Abang pergi,"  Katanya mencium pipi Kansa singkat.

Kansa menepuk punggung Capta. "Hati-hati, kabarin Mama kalau udah sampai,"

Capta mengangguk. Kansa berjalan ke depan membuka pagar, setelah Capta pergi ia menutupnya kembali dan berlari kecil masuk ke rumah. Masih tengah malam dan suasana begitu sunyi sementara Xalio sedang berada di luar kota untuk urusan pekerjaan.

Selama perjalanan Capta terus memberi tahu lokasi dimana ia sekarang. Grup WhatsApp sudah ramai, mereka terus memberikan informasi. Jalanan benar-benar sepi. Sejujurnya Capta tidak mengatakan pada Yuan jika ia ingin memakai mobil adiknya, karena Capta tahu jawaban Yuan pasti tidak. Adiknya sangat pelit jika berurusan dengan barang kesayangan, dan Capta tidak mungkin memakai mobil Xalio maupun Kansa, mobil kedua orang tuanya itu hanya cocok di pakai oleh keluarga, sementara mobilnya bukan untuk perjalanan terjal, yang pas untuk menemaninya selama perjalanan hanya mobil Yuan. Urusan Yuan murka akan Capta hadapi belakangan.

Tiba di sebuah gedung mewah di tengah kota, Capta memperlambat laju kendaraan, ia tersenyum kecil melihat seorang perempuan duduk dengan kaki di luruskan, tubuhnya menyandar ke dinding, kedua mata terpejam. Capta menekan klakson membuat perempuan itu terbangun seketika. Capta menurunkan kaca mobil.

"Nggak lucu," Picka mengerucutkan bibirnya kesal karena ia terkejut, melempar tasnya ke kursi belakang dan membuka pintu mobil di samping kemudi. "Masih ngantuk," gumamnya menurunkan sandaran kursi, mencari posisi enak untuk melanjutkan tidur.

Capta kembali mengendarai mobil menuju tempat perkumpulan. Picka sudah berpetualang ke alam mimpi. Ada suatu event bernama Trip School Beginning atau di singkat dengan TSB. Event itu diadakan satu tahun sekali, peserta yang ikut diwajibkan harus pelajar kelas tiga SMA, berasal dari berbagai macam sekolah yang ada. Orang yang mengadakan itu adalah suatu komunitas pecinta alam Indonesia yang mengharapkan bagi peserta yang berpartisipasi bisa berbagi pengalaman atau cerita selama masa putih abu-abu.

Event TSB sudah terkenal di seluruh pelajar Indonesia. Trip ini adalah moment yang paling di tunggu anak SMA tujuh tahun terakhir, selalu berjalan sukses dan meriah. Pendaftarannya sendiri di buka lima bulan sebelum perayaan. Waktu yang di ambil setelah ujian semester karena jika ujian nasional sudah pasti di sibukkan oleh pendaftaran atau tes-tes untuk memasuki perguruan tinggi. Total peserta yang ikut adalah dua ratus peserta dari total pendaftar dua ribu lebih pelajar.

Menuju tempat perkumpulan pusat membutuhkan waktu tiga jam, ada kurang lebih lima belas mobil yang berasal dari daerah sama.

Tiba disana, ada ratusan mobil jenis  jeep sport di sepanjang jalan. Mereka berasal dari kota dan daerah berbeda, beristirahat sejenak untuk memulai perjalanan yang membutuhkan waktu delapan jam. Setelah daftar ulang, semua mendapatkan tanda pengenal yang digantungkan di leher, mendapat snack selama perjalanan dan himbauan dari panitia.

CAPTAIN PICKA  [END] SUDAH TERBIT CERITA MASIH LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang