11 - Moreo Gak Suka!

1M 77.4K 11K
                                    

vote!

comment!

vote!

comment!

yeh bandel, disuruh vote sama comment juga. jangan jahat-jahat napa.

***

"HEH LO!!"

"Gila lo ya! Kemana lo kemaren hah?! Situ yang ngajak sendirinya yang kaga ngikut."

"Dasar jenggot kuda!! Kita nungguin lo tau gak? Udah berjam-jam kita disana. Mana telpon lo gak diangkat lagi. Bangke!"

Cleo menepuk punggung Karissa dan Serra dengan pelan. "Udah dong. Gak usah marah-marah kayak gitu, kasian tau gak. Dengerin alasan da—"

"MUKA LO KENAPA ANJIR?!" pekik Selina heboh sambil duduk disebelah Zea yang daritadi hanya diam saja. Malah cenderung ke arah bengong.

Menyadari muka Zea penuh dengan luka Cleo membelalakan kedua matanya. "Zea, kamu kenapa?! Kok bisa kayak gini sih?" tanyanya sambil menyentuh muka Zea.

Serra yang juga baru menyadari luka itu, segera mendudukan diri diatas meja Zea. "Zea, jawab. Kenapa lo kayak gini? Lo diapain?"

"ZEA! WOI JAWAB LO GAK KERASUKAN KAN?!" Karissa menegur Selina yang asal bersuara. "Hush! Kalo ngomong asal nyeblak aja lo."

"Zea," panggil Cleo dengan lembut sambil menyentuh bahu gadis itu.

"H—hah? Kenapa?" Zea mengerjapkan matanya beberapa kali.

Sejak kapan teman-temannya sudah sampai di sekolah?

"Lo kok bengong sih. Kemaren lo kenapa gak nyusulin kita? Dan muka lo kenapa, Zea?" tanya Serra tak sabaran.

"O—ohh, kemaren ya?" tanyanya dengan linglung. Cleo yang peka bahwa Zea belum dalam keadaan yang baik untuk ditanya-tanya segera berkata, "Pelan-pelan aja Zea. Kamu bisa kasih tau kita."

"Sorry banget soal kemaren. Pasti kalian kesel banget sama gue," ucap Zea sambil meringis kecil.

"Ngeselin banget tau ga—"

"It's oke, Zea. Sekarang lo kasih tau kita kenapa muka lo bisa kayak gini? Siapa yang ngelakuin?" kata Karissa sambil memotong pembicaraan Selina yang sama sekali tidak tahu waktu.

Mendapat pelototan dari Serra membuat Selina menggaruk tengkuknya dengan salah tingkah.

"Kemaren setelah dari ruang guru, anak-anak pada rusuh bilang kalo geng Retro ada didepan gerbang. Mereka buru-buru pulang, gerbang utama sekolah sama jalan depan juga udah ditutup. Pas gue udah mau jalan, gue keinget hape gue gak ada dan pasti ketinggalan di kelas. Jadi gue pikir buat ambil aja dulu. Sialnya waktu gue mau pulang, udah gak ada anak SMA Derlangga selain gue. Gue keluar gerbang dan kondisinya udah parah banget. Mereka ribut dan anggotanya tuh ada banyak banget. Tiba-tiba gue dipukul sama ketua geng Retro dan gue dijadiin sandera supaya mereka bisa menang lawan Calderioz. Untungnya Calderioz bisa nyelamatin gue," jelasnya panjang kali lebar.

Maaf ya temen-temen, gue harus bohong sedikit. Gak mungkin kan gue ceritain semuanya secara detail.

"Demi apa?! Gila serem banget. Terus keadaan lo sekarang gimana? Masih sakit? Bagian mananya? Mending sekarang lo ke UKS aja deh, lo istirahat," cerca Karissa bertubi-tubi.

"Untung lo masih selamat, Zea. Gue gak mau kehilangan sahabat gue," ujar Selina sambil memeluk Zea dengan erat yang dibalas tak kalah erat juga.

"Lo liat sendiri kan gue baik-baik aja. Gue beruntung banget punya temen kayak lo semua," lirih Zea yang langsung dibalas dengan pelukan yang datangnya dari Karissa, Cleo, dan Serra. Selina? Gadis itu masih setia memeluki Zea dari tadi.

ANTARESWhere stories live. Discover now