23 - Sirkuit

874K 59.6K 9.7K
                                    

kindly vote and comment!☺️

***

Sesampainya di Sirkuit Sentul, asap rokok serta suara bising langsung menyambut Zea. Begitu banyak pemuda pemudi yang menghabiskan waktu ditempat ini.

Berjalan menjauhi mobil yang ia parkirkan di samping kanan jalan, melangkah seolah sudah tahu pasti kemana ia harus pergi.

"Dimana? Gue udah sampe."

"Sumpah? Ngebut lo? Cepet banget!"

"Biasalah. Cepetan dimana? Gak sabar nih gue."

"Di gate 2, anak-anak disini semua. Rame banget lah pokoknya."

"Oke. See youu!!"

Ia mempercepat langkah kakinya. Tak sabar untuk menghampiri orang diujung telepon. Beberapa kali Zea menabrak orang yang berlalu lalang, karena memang sangat ramai.

Aduh, ini orang pada rame banget, gak ada yang pengen tidur apa dirumah? Ini aja kalo gak ada si Jena gue males parah.

"ZEAAAA!!!!" teriak seseorang yang berjalan kearah Zea.

"KAK BARAAA!!" balasnya dengan semangat lalu menabrakan dirinya untuk memeluk tubuh proposional laki-laki itu. "Gila gue kangen banget sama lo!"

Bara melepaskan pelukan itu dengan perlahan, ia mengacak rambut Zea sambil tersenyum gigi, "Gue sih terpaksa ya kangen sama lo."

"Kampret. Jujur aja lo kangen!" kata Zea sambil mendorong bahu Bara. "Eh, btw kok lo bisa ke sini kak? Bosen lo di Bandung? Hahaha," lanjutnya.

"Gapapa. Jalan aja biasa, mau refreshing bentar ke Jakarta. Eh tiba-tiba dapet kabar tuh cewek mau ikut balapan. Gue penasaran si cute girl ngapain anjir ngikut ginian? Yang ada baru mulai udah nangis duluan takut kalah, terus ngadu deh ke cowoknya."

"Yeh lo mah ngerendahin mulu. Siapa tau dia udah jago main motor sekarang. Emang hadiahnya apa kali ini?" tanya Zea penasaran.

"Gue gak tau pasti sih, tapi katanya bukan hadiah mobil atau uang kayak biasa. Kali ini cuma show off your skills dan udah pasti ini nentuin image lo jago atau engga. Terus balapan ini kan dibuat khusus cewek, pasti jadi ajang buat nentuin Queen of Racer nya Jakarta," jelas Bara yang dibalas dengan anggukan.

"Lo ada orang dalem gak?"

"Disini? Pasti ada lah, connection gue kan banyak. Gue paham, lo mau join kan? Ntar gue urus."

"You know me so well. Gue gak sabar mau ketemu Jena. How is she right now?"

"Makin aneh gue liat-liat. Kurus banget kayak tengkorak berjalan. Mungkin kena penyakit anoreksia. Terus mukanya makin beler dah kayak orang yang gak niat hidup, ngeganja kali ya."

"Emang bener-bener lo ya, asal banget kalo ngomong hahahaha," tawa Zea.

"Kak, gue pinjem motor lo ya! Gue bawa mobil tadi."

"Gampang. Auto win lo pake motor gue."

"Dih, emang guenya yang jago kali."

"Udah ah, gue pergi dulu. Mau masukin lo jadi peserta," ujar Bara mengakhiri percakapan mereka sambil pergi menjauh.

"Oke, thanks Kak!" balas Zea dengan lambaian tangan.

Setelah kepergian Bara, ia mulai mengedarkan pandangannya. Menghela napas sambil tersenyum kecil. Akhirnya, ia bisa mengobati rasa rindunya meski hanya sedikit.

ANTARESWhere stories live. Discover now