[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.]
Ini tentang Antares Sebastian Aldevaro si Iblis pencabut nyawa berwujud dewa dalam mitologi Yunani. Juga tentang Zeanne Queensha Bratadikara yang cantik tapi penuh teka-teki.
Diawali cara...
Zea membuka laman instagram-nya dengan bosan. Melihat direct message tak selera. Ribuan laki-laki mengirim pesan, tapi tak satupun yang berhasil menghilangkan rasa jenuhnya.
Elah, yang chat gue gak ada yang ganteng apa?! Bosen gue!! Banyak sih yang dm, cuma jelek semua. Sorry gak level balesin cowo jelek.
"Kampret dah ah. Populasi orang ganteng berkurang apa gimana?" ucapnya dengan bingung.
Lalu ia beralih membuka line, sudah banyak notif rupanya. Ya Tuhan semoga ada cowo ganteng yang chat dia.
"Anjir. Ini chat isinya basic semua. Gak ada yang menarik," keluh Zea sambil mengelus dahinya. Serius deh, dia tuh lagi bosen separah-parahnya.
Pernah gak sih kalian ngerasa bosen banget sama kondisi hidup kalian yang gitu-gitu aja? Gak ada hal menarik sama sekali. Tiap hari yang dijalani hanya hal yang sama tanpa ada perubahan.
Nah, Zea sedang merasakan hal itu. Mau belajar, tapi sok rajin banget. Mau streaming movie, tapi gak ada film yang bagus. Mau balesin chat cowo yang modusin dia, tapi gak ada yang menarik.
"Main sama Selina, Cleo, Serra, Karissa aja deh. Mati gue lama-lama bosen kek gini."
Akhirnya saudara-saudara, Zea tahu kemana ia harus pergi untuk melampiaskan rasa bosannya.
Setelah usai memberitahukan idenya untuk berkunjung ke rumah Cleo, lalu menganjak temannya yang lain untuk ikut menyusul, Zea langsung bergegas ke kediaman Cleo menggunakan mobil putih kesayangannya. Tak lupa berganti baju sebelum berangkat, menggunakan outfit yang ia rasa cocok untuk dipakai.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
"Tumben banget lu ngajak main segala. Ada apaan?" tanya Selina sambil mengunyah makanan ringan yang Mbok Atih —pembantu Cleo— telah siapkan.
