03 - Ini Penting!

1.4M 100K 20.6K
                                    

aku nulis cerita, tapi kayak gak ada yang baca😩

tinggalkan jejak ya gais, lets vote and comment as mush as you want.

SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.

***

"Ke kantin aja yuk," ajak Selina pada ketiga sahabatnya, ditambah satu orang lagi, Zea.

"Yaudah ayo, sekalian ajak Zea liat-liat sekolah ini. Biar dia gak nyasar kalo mau kemana-mana," ucap Karissa terkekeh kecil. "Jalan dong, kok gak jalan-jalan sih. Ayo-ayo doang tapi gak bergerak."

"Bawel deh," kata Cleo sambil bangkit dari tempat duduknya, lalu berdiri di sebelah Zea dan menggandeng tangan gadis itu.

Mereka mulai keluar dari kelas dan berjalan ke kantin. Dengan satu catatan, semua mata memandang mereka. Selina, Karissa, Cleo, dan Serra berempat saja sudah membuat laki-laki bahagia bisa mencuci mata, sedangkan yang perempuan memandang kesal karena tak bisa menandingi mereka. Nah ini ditambah lagi dengan kehadiran Zea yang memiliki wajah diatas rata-rata.

"Harus banget ya kita diliatin sampe segitunya?" tanya Zea dengan sedikit risih.

Sebenarnya sih dia sudah biasa selalu menjadi perhatian semua orang, karena di sekolahnya yang dulu juga seperti ini, tapikan kalau disekolah dulu dia sudah kenal dengan seluruh murid ditempat itu.

Bayangkan saja sekarang ia berjalan dan ditatap semua orang yang sama sekali tidak ia kenal.

"Lo harus membiasakan diri. Muka lo tuh cantik, terus lo temenan sama orang-orang yang cantik juga kayak kita. Gimana gak diliatin?" kata Selina sambil mengibaskan rambutnya.

Satu hal yang harus kalian ketahui tentang Selina, dia itu gadis dengan tingkat kepercayaan diri yang sangat berlebihan. Periang, terlihat selalu bahagia, penyuka warna biru, terbukti dari segala hal yang Zea lihat, barang-barang Selina kebanyakan berwarna biru.

Mulai dari tas, gelang, kotak pensil berserta peralatan tulisnya, semua buku, dan case handphone.

Dia gak pusing apa semuanya warna biru.

"Yah, kantin rame banget!" keluh Cleo dengan muka kesal. "Namanya juga kantin, kalo mau yang sepi ke kuburan sana. Bego kok dipelihara!" balas Karissa yang tertawa.

"Tapi ini rame banget gak kayak biasanya deh, ada apaan sih?" tanya Serra yang daritadi diem-diem aja.

"Iya juga sih, biasanya rame, nah ini lebih rame lagi," kata Selina bingung.

Tap!

Tap!

Tap!

Suara sepatu berbunyi beradu dengan sepatu yang lainnya. Semakin lama, suara itu semakin kencang. Suasana kantin kian ricuh dan ramai.

"Dek, ada apaan sih kok rame banget?" tanya Selina pada adek kelas yang berlari didepan mereka. "Itu kak, geng Calderioz bentar lagi ke kantin! Maaf ya kak, aku pergi duluan," balas anak itu dengan cepat kemudian lanjut berlari.

Calderioz? Di sekolah ini?

"OH IYA ZEAA!!" teriak Karissa tiba-tiba.

"Aduh, apaan sih, Ris? Gak usah teriak-teriak kali," kata Zea yang terkejut dengan suara Karissa.

"Kita lupa kasih tau lo akan suatu hal. Ini itu hal yang paling menggemparkan di sekolah. Lo wajib banget tau, jangan sampe ketinggalan hal yang paling wow di SMA Derlangga!" kata Karissa.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang