Super Pendek! Awal pertemuan Marvin Hazel

108K 1.5K 119
                                    

14 Februari 2013.

            Jadi sudah diatur, malam ini adalah malam untuk melakukan blind date pertamanya. Hazel bersumpah hanya akan menganggap semua ini sebagai selingan hidup. Entah setan apa yang merasuki pikirannya sampai dia berpikir untuk masuk ke sebuah situs biro jodoh dan mengatur pertemuan dengan seseorang yang dikenalnya hanya melalui sebuah foto.         Sistem biro jodoh itu sangat simpel. Yang dilakukannya hanya mengunggah foto dan biodatanya untuk kemudian menunggu respon dari user lain  yang dianggap pengelola situs memiliki banyak kecocokan dengannya. Setelah menunggu selama satu hari, pengelola situs kemudian mengirimkan foto ke email-nya beserta data singkat dari calon pasangan blind datenya.

            Hazel merasa ada yang salah dengan data yang masuk ke e-mailnya.

            Marvin Arkananta Triatomo.

            Pasti ada yang salah.

            Anak dari pengusaha Arfat Triatomo, yang terkenal sebagai pengusaha properti mengikuti sebuah biro jodoh? Dia memang tidak pernah bertemu dengan Marvin, tapi dia cukup tahu reputasi Marvin yang terkenal sebagai seorang player.

            Player. Tipe laki-laki yang tidak akan pernah diinginkannya menjadi pacar apalagi suami.

            Hazel menggeleng pasrah.

            Tidak mungkin Marvin. Pasti orang lain.

            Hazel memandangi tube dress hitamnya yang sangat sederhana sebelum melangkah memasuki lobi hotel tempat blind date yang telah mereka sepakati bersama.

            Bersamaan dengan itu, ke dua matanya menangkap bayangan seseorang yang tengah berjalan meninggalkan meja, sesaat setelah melihatnya.

            Oh My God!pekiknya dalam hati

            Dia harus segera pergi meninggalkan tempat itu dan membatalkan blind date super konyol itu.

            “Excuse, me.”

            Hazel mendengar suara seseorang yang setengah berteriak padanya. Pintu lift hampir saja tertutup ketika sosok yang dihindarinya menerobos masuk ke dalam.

            “You’re my date.”      

            Hazel menggeleng cepat. “Bukan.”

            “I know.” Seringaian lebar dan mesum yang ditunjukkan laki-laki itu memaksa Hazel mundur, dan sebelum punggungnya menyentuh dinding lift, sesuatu yang kasar dan panas mendarat di bokongnya.

            Shit!

            Laki-laki itu meremas bokongnya!

            “Hazel Andriana Azalea. Do you think you can run from me?”

           

Hazel's Wedding Story (First Sight) SUDAH DIBUKUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang