Ribet

87 6 29
                                    

"Sesungguhnya orang-orang yang banyak harta adalah orang-orang yang sedikit (kebaikannya) pada hari kiamat, kecuali orang yang diberi harta oleh Allâh, lalu dia memberi kepada orang yang disebelah kanannya, kirinya, depannya dan belakangnya. Dia melakukan kebaikan pada hartanya" [HR. Bukhari, no. 6443; Muslim, no. 94]

-HD-

Dari arah, depan jurusan dua wanita duduk sembari menunggu sala satu kawan mereka.

Hari ini nampak fakultas tidak begitu ramai seperti hari-hari biasanya, yah mungkin karena hari sabtu jadi hanya terlihat beberapa mahasiswa yang mungkin datang karena berkeperluan.

"Yakin, Rul, si Amanda nyuru kita nunggu di sini?" Tanya gadis berjilbab abu-abu.

"Iya atuh Nadya, menurut chat dia gitu, kok" jawab wanita yang di panggil Rul sambil mengotak-atik handphone-nya membuka room chat grup mereka.

Hari ini Amanda menyuru kedua sahabatnya ini menungguinnya sehabis dirinya ngedate dengan Pemimbing Akademiknya.

"Udah pen dzu-"

"WOY?!"

"BANGS*T?!!!" Kejut Nadya membuatnya refleks menjerit, gimana tidak kaget, ucapannya terpotong akibat suara yang bergema di kupingnya, untung saja saat ini tidak banyak orang.

"Astaghfirullah" ucap Nurul

"WOY, NDA?! bisa nggak sih, lo jadi orang normal sehari!"

"Lah ngegas, gue kan tadi jerit biar kalian pada denger" ucap Amanda polos, yaps ini adalah Amanda orang yang sedari tadi mereka tunggu

"Tapi kagak dikuping gue juga, Bambwang?!" Tegas Nadya, gemes dia tuh dengan kelakuan kawannya ini, gimana tidak, Amanda menjerit tepat dikuping Nadya, iya, pas disebelah kuping dia, gimana tidak esmosi tuh, merdu kagak, cempreng iya.

"Iya iya, selow aja, tau kok suara gue bagus" ucap Amanda sembari duduk di samping Nurul.

"Kok lama, abis dari mana aja nih?" Ini yang nanya tentu saja Nurul, Nadya masih ngambek tuh.

"Iya, abis dari perpus tuh tadi sekalian, emang lama banget yah kalian nunggunya?"

"Kagak, Dua jam, doang?!" Tukas Nadya menegaskan kata dua jam.

si Amanda sih malah nanya, dah tau si Nadya lagi ngambek, susah bro kalau dia ngambek mah, susah bujuknya. Baperan.

"Yaudah entar gue traktir makan mie ayam dikantin"

Nah peka.

"Ama es teh tawarnya, kagak?" Yang nanya barusan itu si Nadya, ya kuping dia mana tahan kalau sama gratisan walaupun wajah dia masih dipalingkan.

Sok jual mahal banget tuh

"Iya Nadya cayangs, abang beliin"

"Nah cakep tuh, kuylah"

"Yaudah ayok sekalian nunggu dzuhuran,  yekan" ucap Nurul sembari berdiri dan diikuti kedua kawanna berjalan kearah kantin fakultas.

Jarak kantinnya tidak telalu jauh, tepat disamping gedung labaratorium.

"Gue heran nih, katanya di perpus tuh lengkap banget yekan?" tanya Amanda sembari mereka berjalan.

Half Deen [Separuh Agama]Where stories live. Discover now