Dua Puluh Lima ~ Salah Paham

4.6K 617 27
                                    


Makasih yaa yang masih setia menunggu update-an cerita Fathir dan Lyla. Aku minta maaf kadang updatenya lama. Karena sekarang aku udah full time working lagi, pulang ke rumah udah capek. Weekend juga quality time sama keluarga. Tetapi yakin deh, aku selalu berusaha update secepat yang aku bisa, karena aku selalu edit dulu setiap mau share biar kalimatnya gak rancu dan mengurangi typo. Baiklaah, aku tunggu selalu vote dan comment kalian. :*

**********************************************************************************

Restu itulah yang dibutuhkan Lyla. Kata-kata dari papanya berhasil membuat Lyla tidak bisa tidur malam itu dan membuat pikiran Lyla melayang jauh. Lyla sudah membayangkan banyak hal yang akan dia lakukan bersama Fathir jika mereka nanti menjadi suami isteri. Lyla tertawa mengejek, bagaimana mungkin pada akhirnya dia bisa sampai ke tahap ini bersama Fathir? Padahal dulu dia begitu membenci pria itu, namun sekarang, dirinya malah tergila-gila dengan Fathir.

Lyla pulang ke Indonesia dengan hati yang begitu bahagia. Rasanya tidak ada hal yang lebih membahagiakan lagi ketimbang ini. Lyla hanya tinggal menunggu Fathir untuk mengajaknya menikah, maka Lyla tidak butuh waktu lama lagi untuk mengiyakannya.

Lyla menutup wadah tupperwarenya dengan hati-hati, takut menumpahkan isinya. Sempurna! Lyla ingin membuat kejutan kepada kekasihnya itu. Dari pagi, Lyla sengaja mengabaikan telepon Fathir dan Lyla memilih untuk menghabiskan waktu di dapur. Mencoba berbagai resep dari mamanya dan memasakkan Fathir makan siang.

Lumayan, dari berbagai macam resep yang Lyla punya, Lyla berhasil memasak ayam lada hitam, capcay kuah, sambal belimbing kesukaan Fathir dan tentu saja tempe serta tahu goreng berbumbu. Sederhana namun butuh perjuangan. Fathir sudah sering mengisyaratkan kepada Lyla untuk mencicipi masakan Lyla namun Lyla terlalu sibuk untuk mewujudkannya. Mumpung hari ini hari Sabtu, toko sudah bisa dihandle oleh Riska dan Fathir lembur di kantornya, Lyla pikir ini adalah saat yang tepat bagi Lyla untuk mengantarkan makan siang untuk Fathir.

Satu jam setelahnya Lyla sudah berada di dalam taksi menuju kantor Fathir. Sudah hampir jam satu siang sekarang. Jalanan macet total karena weekend. Lyla begitu cemas, dirinya khawatir kalau Fathir sudah makan siang di kantin. Bisa sia-sia saja perjuangannya.

Apa sebaiknya Lyla telepon Fathir dulu? Kalau telepon Fathir, bukan suprice kan namanya? Perjuangannya akan menjadi basi. Melihat wajah terbelalak Fathir dan keterkejutannya, tentu akan sebanding dengan semua ini.

Jam satu lewat dua puluh menit akhirnya Lyla sampai di kantor Fathir. Lyla menuju resepsionis dan minta akses untuk menuju lantai ruangan Fathir berada. Lyla mengenali resepsionis yang berjaga hari ini. Wanita muda itu juga mengenali Lyla sebagai kekasih Fathir, sehingga Lyla bisa langsung mendapatkan akses ke lantai ruangan Fathir berada tanpa perlu mengkonfirmasi dengan Fathir terlebih dahulu.

Lyla bisa bernafas lega karena menurut resepsionis tadi, Fathir masih ada di lantainya sekarang. Setidaknya Fathir masih ada. Terlepas pria itu sudah makan siang atau belum, Lyla tidak perduli. Kalaupun Fathir sudah makan, Lyla bisa memaksa pria itu untuk makan masakannya lagi. Sambil tersenyum geli akhirnya Lyla keluar dari lift dan langsung berada di lantai tempat ruangan Fathir berada.

Lyla melangkah keluar, menuju ruangan Fathir. Lyla melirik sekilas ke ruangan sekretaris pribadi Fathir. Tapi ruangan itu kosong. Lyla pernah bertemu sekali dengan sekretaris Fathir saat Lyla ke ruangan ini bersama Emir dulu, saat Lyla ingin meminta maaf dengan Fathir. Tetapi Lyla tidak terlalu memperhatikan wanita itu karena pikiran Lyla sedang kalut saat itu.

YOU ARE MY MIRACLE ( MIRACLE SERIES #3 ) (COMPLETED)Where stories live. Discover now