Enam ~ Going to Dufan

6.9K 707 20
                                    

Waiittt yah sebelum terlalu jauh, aku ingin kasih tau sedikit kalau cerita Fathir & Lyla aku buat seringan mungkin. Cerita ini aku buat jujur bukan seperti dua cerita sebelumnya yang berkonsep dari awal, You are my miracle ini aku buat layaknya air di sungai, mengalir begitu saja. Jadi maafkan jika banyak hal-hal receh yang aku masukkan dalam ceritanya. Walaupun ceritanya ringan, tetap saja akan ada klimaks di tengah cerita, konflik, dan pasti akan aku buat kalian jatuh cinta dengan karakter utamanya. Semoga kalian tetap bisa baper dengan dua tokoh ini, dan bisa menikmati ceritanya dengan santai :)

================================================================================

Tepat jam delapan pagi Fathir tiba di apartemen Lyla dan sudah menunggu dengan santai di lobby. Mereka pergi untuk sarapan dulu. Bukan di cafe dua puluh empat jam atau juga di coffe store, melainkan di warung bubur ayam pinggir jalan. Ini semua sesuai dengan permintaan Lyla. Bukan sekedar ingin menguji Fathir, Lyla tidak mau ada hal romantis sedikitpun yang mendukung kondisi mereka saat ini. Lyla ingin semuanya mengalir begitu saja, layaknya teman lama yang bertemu kembali.

"Memangnya kau ingin naik apa di dufan nanti ?", tanya Fathir ketika mereka selesai sarapan dan berjalan menuju ancol.

Lyla mengangkat bahu, "Lihat saja nanti, sudah banyak list dalam pikiranku."

"Memangnya kau berani?"

"Berani."

"Kau sudah lama tidak ke dufan ?", tanya Fathir lagi.

Lyla mengangkat bahu, "Terakhir kali aku kesana, waktu aku masih SMA."

Fathir tertawa, "Dengan kekasihmu?"

Pertanyaan itu sontak membuat Lyla menatap tajam ke arah Fathir, Lyla tidak suka masa lalunya dengan kekasihnya terdahulu diungkit kembali.

"Bukan urusanmu.", jawab Lyla masam.

Sadar kalau dirinya telah merusak suasana hati Lyla, membuat Fathir tersenyum tipis, "Jangan mudah tersinggung, nanti kau cepat tua."

Lyla menyadari kekonyolannya, sedikit enggan, Lyla tersenyum samar.

"Nah, mengapa kau jadi tersenyum sendiri?", Fathir geli melihat senyum Lyla.

"Aku hanya tidak percaya dengan situasi ini. Kau, pria yang dikenal berkelas, saat ini sedang mengendarai mobil ke Dufan.", jawab Lyla santai.

"Memangnya apa yang salah dengan Dufan?"

Lyla menggeleng, "Tidak ada. Hanya saja mungkin kau terbiasa kencan dengan suasana yang mewah dan romantis. Makan malam di hotel bintang lima, berdansa, minum anggur, sejenis itulah. Bukan ke tempat terbuka seperti ini, panas, ramai, gerah. Kau pasti risih."

Fathir mengangkat bahunya, "Aku kan sudah sering mengatakannya, kemanapun pergi aku bersedia, asal berdua saja denganmu."

Lyla cemberut mendengar ucapan Fathir, "Kau tidak perlu menggombaliku. Tidak akan berpengaruh."

"Sekarang mungkin tidak, tapi besok-besok kau akan merindukan gombalanku."

"Kau optimis kalau aku bisa membuka hatiku untukmu yah?", tanya Lyla.

Fathir mengangguk pasti, "Cepat atau lambat. Kita tunggu saja."

"Yakin sekali ! Bagaimana kalau aku tidak pernah mau menerimamu?"

YOU ARE MY MIRACLE ( MIRACLE SERIES #3 ) (COMPLETED)Where stories live. Discover now