Delapan ~ Masa Lalu Lyla (1)

6.1K 632 8
                                    


Setelah berminggu-minggu melakukan pendekatan, hubungan mereka menjadi lebih akrab. Lyla sudah tidak canggung lagi dan Fathir jauh lebih menyenangkan. Kalau Fathir sedang tidak sibuk, mereka akan janjian untuk sekedar makan siang bersama. Memang belum ada hal-hal romantis yang mereka lakukan tetapi kedekatan mereka semakin intens. Kemarin misalnya, Fathir meminta Lyla untuk menemaninya ke mall untuk mencari kado untuk keponakan Fathir yang berulang tahun sebentar lagi. Lyla tidak keberatan tentu saja. Lyla memarkirkan mobilnya di tanah kosong tidak jauh dari tokonya. Pagi ini Lyla memang membawa mobil sendiri. Lyla ada janji dengan Fathir untuk sarapan bersama. Sekarang baru pukul setengah delapan, masih ada waktu sebentar untuk Lyla mengawasi pekerjaan yang ditinggalkannya kemarin sebelum dijemput oleh Fathir. Toko bunganya memang baru buka pukul delapan, tetapi pukul tujuh pagi karyawannya sudah datang untuk menyiapkan toko. Ada satu karyawan yang Lyla percayai untuk memegang kunci cadangan toko.

Lyla berjalan dengan santai ke arah tokonya ketika dari kejauhan Lyla melihat ada seorang wanita yang berdiri di depan tokonya dan melihat ke arah Lyla juga. Lyla memperlambat langkahnya, menyadari sosok wanita yang Lyla yakini sedang menunggunya. Lyla ingin berbalik dan menghindari wanita itu, tetapi terlambat, wanita itu sudah lebih dulu menghampiri Lyla.

"Apa lagi maumu?", tanya wanita itu kasar ketika sudah sampai di depan Lyla.

Lyla mengernyitkan dahinya, "Mauku? Apa maksudmu?"

"Mengapa kau masih mendekati Bima? Mengapa kau tidak membiarkan kami hidup bahagia?"

Lyla meradang mendengar tuduhan itu, "Kau gila! Aku tidak mau berurusan denganmu!"

Lyla hendak melewati wanita itu, tetapi dengan cepat wanita itu menarik bahu Lyla dengan kasar, mencoba menahan Lyla.

"Aku sedang mengandung anak Bima! Mengapa kau tidak juga paham?", teriak wanita itu.

"Itu bukan urusanku! Kalian mau bagaimana tidak usah libatkan aku lagi!"

"Kau masih belum mau melepas Bima, kau masih mengejarnya. Kau membuat Bima membenciku! Kemarin kau jalan dengan Bima, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!"

"Kau sudah gila yah? Pertama, aku sudah tidak ada urusan lagi dengan Bima ataupun denganmu, kedua, kemarin aku tidak jalan dengan Bima. Kau salah orang."

"Bohong! Kau wanita murahan, kau harusnya sadar diri dan menjauh! Kau tidak punya perasaan! Aku sebentar lagi melahirkan dan kau malah ingin merebut suamiku. Kau tega!", wanita itu mulai histeris sekarang. Beberapa orang yang kebetulan lewat berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Mbak Lyla, kenapa mbak?", itu adalah Riska, karyawan kepercayaan Lyla. Dia datang menghampiri Lyla.

"Hanya salah paham Ris, ayo kita pergi.", jawab Lyla.

Sekali lagi Lyla berusaha pergi tetapi wanita itu malah menjambak rambut Lyla lalu melayangkan tamparan yang tepat mengenai pipi Lyla dengan keras. Kali ini orang yang lewat berusaha menahan wanita itu agar tidak tambah lepas kendali.

"Hei! Apa-apan ini?", Riska yang melihat kejadian itu di depan matanya berusaha membela Lyla.

"Kau wanita tidak tahu malu, kau perebut suami orang!", teriak wanita itu.

"Kau gila! Jangan sembarangan kalau bicara, aku akan menuntutmu!", balas Lyla.

"Wanita murahan! Kau belum bisa melepaskan Bima dari pelukanmu, kau terus menggoda suamiku! Aku sumpahi kau mati biar tidak ada lagi yang menganggu rumah tanggaku! Dasar setan!", wanita itu berteriak seperti orang gila, beberapa wanita yang kebetulan lewat berusaha menahannya agar tidak lepas kendali. Akhirnya salah satu dari mereka berhasil memanggil taksi dan dengan setengah memaksa menyuruh wanita itu masuk ke dalam taksi dan pergi setelahnya.

YOU ARE MY MIRACLE ( MIRACLE SERIES #3 ) (COMPLETED)Where stories live. Discover now