31-Happiness [END]

3.9K 131 1
                                    

.
.
.
Perjalanan terus berlanjut. Seperti kesepakatan, mereka kini tengah menuju ke pantai. Alenna menatap jalanan yang lumayan ramai dan tetlihat cukup panas.

"Bakalan lama nggak ya sampenya?" tanya Alenna saat melihat kondisi jalan yang lumayan ramai,

"Engga akan, masih bisa di kendaliin kok ramainya" jawab Arsen membuat Alenna tersenyum senang,

"Yaudah lah oke. Aku mau tidur dulu, kalo dah sampe bangunin" setelahnya Arsen hanya mengangguk mengiyakan dan masih fokus pada jalanan di depannya.

Hampir satu jam mereka membelah jalanan dan akhirnya mobil Arsen sudah terparkir di area parkiran pantai. Benar kata Alenna, perjalanan ini menjadi lebih panjang dari biasanya.

"Astagaa" keluh Arsen sambil meregangkan beberapa ototnya yang kaku dan terasa pegal.

Setelah melakukan peregangan singkat, Arsen menoleh melihat apakah gadisnya sudah bangun atau belum, dan pada kenyataannya belum. Arsen tak mau menganggu, ia membiarkan Alenna tidur hingga puas.

Arsen memijat pelipisnya sebentar. Tanpa ia sadari ternyata tubuhnya juga lelah dan perlahan matanya tertutup untuk tidur sesaat.

•••

Alenna terbangun dari tidurnya. Membuka mata perlahan dan mulai mengalihkan pandangannya pada cowok di sampingnya. Terlihat Arsen yang sedang.... tidur, ya dia tertidur.

Alenna tersenyum. Tangannya terulur untuk merapikan sedikut rambut Arsen yang berantakan.

"Aku minta dibangunin malah kamunya yang harus dibangunin sekarang" gerutu Alenna sambil tersenyum hangat.

Menatap wajah Arsen yang tenang itu membuatnya lebih bahagia. Wajah yang selama ini nampak mengerikan ternyata bisa setenang ini.

Hari nampak makin sore dan senja semakin dekat. Perlahan, Alenna membangunkan Arsen agar mereka tak tertinggal untuk menonton sunset.

"Arsen... Ar.. bangun" ucap Alenna sambil terus mengelus lembut kening Arsen,

"Arsenn bangun udah sore, entar kita ketinggalan sunset lohh" kata Alenna kini beralih menepuk pelan pipi Arsen.

Selang beberapa detik, akhirnya Arsen bangun dan menggeliat sesaat.

"Udah sore?" tanya Arsen dengan suara serak dan wajah bangun tidurnya,

"Iya" Alenna mengangguk dan tersenyum hangat,

"Yaudah ayo keluar" hampir saja Arsen membuka pintu mobil namun ditahan Alenna, "kenapa? Katanya mau liat sunset?" heran Arsen,

"Kamu mau liat sunset dengan penampilan begini? Iya hah? Rambut kamu aja acak-acakan gitu, nggak malu?" omel Alenna sambil merapikan rambut Arsen yang berantakan karena bangun tidur.

Arsen hanya diam menurut.

"Nah gini kan lebih enak diliatnya",

"Yaudah ayo turun" lalu Arsen segera keluar mobil disusul Alenna di belakangnya.

Keduanya berjalan menyusuri pantai yang lumayan ramai.

"Kita cari tempat yang lebih tenang?" tawar Arsen dan Alenna mengangguk setuju.

Arsen membawa Alenna ke bagian yang lebih tenang. Saat sampai memang suasana tenang sangat terasa. Tak terlalu banyak orang berlalu lalang.

"Disini aja ya?",

"Oke, no problem" Alenna lagi-lagi menjawab dengan senyumannya.

Keduanya duduk diatas pasir yang putih dan lembut. Matahari mulai masuk ke peraduannya. Perlahan tapi pasti, cahaya jingga terang sudah menghiasi langit di atas mereka.

Protective Devil || Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang