12. Denial

1.5K 127 28
                                    

Sebenarnya udah lama tersimpan di draft, apa daya baru bisa dilanjutin sekarang. Maafkeun...



I tried to change.

"Kak Erika, gue masuk kamar yah. Mau minta lotion." Ia mengetuk pintu walau tau kakaknya sedang sibuk didapur, kemudian duduk di meja rias sembari memandang dirinya sendiri di pantulan cermin berbentuk oval,  sembari menyentuh wajah dan ujung rambutnya berulang kali sambil menggigit bawah bibirnya, kemudian menunduk untuk memperhatikan peralatan makeup milik kak Erika yang tersusun rapi. 

Terakhir ia mencoba mempercantik diri, daun telinga kirinya berakhir dijahit.

Tapi, bayangan Karen dengan segala pesonanya untuk mendekati Ando, jauh dalam hati yang tak ingin diketahui, sangat mengganggunya.

Salah satu lipstick merk terkenal berwarna coral milik kak Erika menggoda untuk dicoba saat mengambil dari tempatnya, lalu menggeleng sambil meletakkan kembali. 

Ia tak mungkin berdandan hanya karena kehadiran Karen, kan?

Tapi,  cara Ando tersenyum, perhatiannya yang menenangkan hati, tatapan mata hitam kelam yang tak pernah gagal membuatnya terhipnotis, kini menjadi bayangan indah sebelum tidur. Menghilangkan sedikit demi sedikit mimpi buruknya, membuatnya kali ini bisa merasakan arti tidur pulas. 

Tidak ingin mencoba, Lista?

Tried to be softer, be prettier.

Seolah ada peri yang melintas dan menyihir dirinya begitu saja, ia mengambil kembali lipstick tersebut  dan mengolesnya perlahan ke bibir, dilanjut blush on sangat samar untuk menghasilkan rona pada pipinya, serta tangannya sigap mengepang sisi panjang pada rambut pendeknya yang mulai memanjang, kemudian dibuat melingkar hingga membentuk bandana dan menjepitnya. Merasa puas dengan hasil karya kecilnya, ia tersenyum sendiri.

 Merasa puas dengan hasil karya kecilnya, ia tersenyum sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi gaya makeup natural  dan kepang rambut Elista.


Ya Tuhan.. dia rindu akan sensasi puas seperti ini. 

Gimana reaksi Ando kalau liat gue begini, yah? 

Erika terdiam ketika membuka pintu kamar,  melihat Lista baru saja selesai mempercantik diri dengan peralatannya sambil menampar pelan pipinya sendiri.  Saat tersadar akan kehadirannya dan menoleh penuh ragu, ia tak tahu harus berkata apa karena yang diotaknya saat ini adalah kalimat penuh pujian akan keberanian luar biasa Lista dalam melakukan ini, tanpa berakhir melukai diri seperti insiden anting.

Be Yours?! DAMN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang