3. Perlahan (Membingungkan Hati)

2.3K 186 25
                                    


     "Bawa apa?" Ando duduk disisi kiri Lista yang terperanjat dan langsung menggeser sejauh mungkin. Rencana menikmati istirahat tanpa gangguan musnah seketika. "Jangan menjauh, Lista. Gue gak nafsu buat jadiin lo makan siang, kok."

     "Lo pergi ke perpustakaan deh!"

     "Lagi males."

     "Main bola ama yang lain, atau lakuin apa kek, jangan gangguin gue mulu!"

     Dimatanya, Lista persis seperti anak kucing yang marah bila diganggu. "Kapan gue gangguin lo?"

     Ando terlihat sangat menggemaskan untuk dijadikan samsak tinju barunya. "Terserah lo deh!"

     ia meremas pinggiran kursi kayu dengan kuat, saat Ando tak tahu diri mendekat dan duduk tepat disampingnya. "Gausah tegang, sayang. Gue Cuma mau nanya lo bawa apa, bukannya lakuin aneh – aneh."

     "Kepo banget sih jadi cowok!"

     "Gue lapar, Lista. Gak sarapan dari pagi."

     "Yaudah kekantin sono! Lo kan biasanya jam segini makan disana atau beli roti manis ntuk dibawa ke kelas. Ngapain nyamperin gue?!"

     Duh! Rutuknya saat Ando memiringkan kepala dengan senyum, hingga lesung pipi sebelah kiri itu seperti dipaku dari luar. "Sayang, kalau mau kasih perhatian tinggal action aja, gausah stalking, lo pacar gue, bukan fans."

     Terserah deh terserah! Lista memilih membuka kotak bekal berwarna pastel ketimbang merespon ucapan sampah Ando, tersenyum saat tercium aroma pastry dicampur segarnya buah Strawberry yang menggugah. "enak..."

     Ia sering mendengar betapa tajamnya sorot mata Ando yang hitam kelam setiap berbicara atau menatap seseorang, hingga banyak yang salah tingkah karnanya, termasuk dirinya. Sedikit, sih. "Mau?"

     Ia berharap Lista tak menyadari kekagetannya saat sepotong Pastry Strawberry kini di atas tangannya dengan beralas 2 helai tisu

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

     Ia berharap Lista tak menyadari kekagetannya saat sepotong Pastry Strawberry kini di atas tangannya dengan beralas 2 helai tisu. "Lo bikin sendiri?"

     baru kali ini ia melihat seorang cewek sumringah saat mengunyah. "Bukan, ini kerjaan kakak gue kalau stress ama kuliahnya. Lo sempet ketemu kan?"

     ingatan betapa cantiknya kakak Lista dengan sepasang sorot mata coklat terang berbinar waspada tempo lalu, terbayang sejelas melihat gumpalan awan di langit. pertama kalinya merasa was – was. "Yap. Tapi, masa nunggu dia stress dulu baru masak?"

     tawa Lista serenyah kulit pastry yang kini memenuhi mulutnya. "Gak sih, kak Erika emang dasarnya hobi masak jadi kalau sempat dia pasti bikin sarapan dan biasanya enak, makanya gue bawa kesekolah. Kalau lagi stress kayak sekarang, dia pasti eksperimen bikin kue yang lumayan sulit, jam berapapun itu. Untungnya gak pernah gagal jadi gaada yang protes, bikin kak Bian, kembaran dia selalu sumringah bila kak Erika stress, karna artinya dia bakal makan enak. Lucu yah. " Merasa banyak bicara, ia memilih tertarik menikmati semilir angin. "Lo sendiri berapa saudara, Ndo?"

Be Yours?! DAMN!Kde žijí příběhy. Začni objevovat