Ini bukan tentang seberapa sakit perasaanmu. Ini tentang manusia yang bebas memilih kehendaknya.
Ketahuilah hal ini.
Kamu boleh menyukai merah dan dia menyukai hitam.
Kamu boleh menyukai hujan dan dia tidak.
Kamu boleh menyukai makanan manis sementara dia menyukai yang asam.
Kamu boleh menyukai sepatu sementara dia lebih senang mengumpulkan jaket.
Kamu boleh menyukai pesan singkat yang manis sementara dia lebih suka berkelana tanpa ponsel.
Kamu boleh menyayangi seseorang dengan caramu, dan dia pun begitu.
Dan hal terpenting.
Kamu boleh menyayangi dia, dan dia pun boleh tidak menyayangimu.
Karena ini tentang perasaan. Kamu tidak bisa memaksa perasaan seseorang untuk sama dengan apa yang kamu rasa. Kamu tidak bisa memaksa seseorang untuk di 'klaim' menjadi milikmu sementara dia tidak pernah mau. Kamu tidak bisa menyalahkan seseorang atas rasamu yang tidak terbalas hanya karena dia tak pernah ingin membahas. Tidak bisa. Dia bebas memilih, begitupun kamu.
Kamu boleh menyayanginya dan dia pun begitu. Kamu boleh memilih dia sebagai sosok yang berharga, begitu pun dia yang memilih sosok lain untuk rasakan bahagia.
Karena perasaan tidak akan pernah bisa dipaksa. Sadarlah, ada perasaan lain juga yang mungkin ingin memilikimu namun dia menahan egonya, lebih menghormati karena dia tahu, perasaan ada untuk dinikmati bukan untuk di ratapi.
-Morheo Andryas
YOU ARE READING
goresan sendu.
Non-FictionIni bukan cerita. Melainkan goresan tulis sendu yang telah terangkai begitu adanya, yang terinspirasi oleh hati secara langsung. Don't forget like and comment, always, Ok.
