Angkasa Chameleon
Dalam goresan hitam di atas putih entah bagaimana dengan lihainya tangan ini mengukir nama angan mu yang terbesit dalam imajinasi aksara ku.
Tak istimewa. Hanya saja, imajinasi tentang namamu ku buat atas gabungan rasi bintang serta tata surya yang entah bagaimana menggiurkan untuk kujadikan kesenangan pada namamu.
Maaf, begitu lancang mengubah namamu dengan rangkaian nama yang aku punya, tapi aku harus karna bagiku ini menyenangkan.
Terbesit dalam ingatan ku ketika euforia pertemuan tak sengaja yang aku punya dengan mu. Sesekali mata ini dimanjakan oleh netra hitam mu, sedetik tak berdaya sedetik nya lagi aku tenggelam bersama lengkungan bibirmu yang membentuk bulan sabit, menenangkan.
Bukan tak ingin menyapamu, hanya saja ada beberapa ketakutan yang aku punya untuk berada dalam jarak yang benar denganmu. Maka dari itu hanya ini yang aku punya, menyalurkan apa yang aku rasa bersama rangkaian diksi yang aku punya.
Ibaratkan semesta, aku mengiginkan mu seperti siang membutuhkan matahari, seperti malam membutuhkan bintang, dan kau tak perlu tau bagaimana aku menikmati keduanya.
Jika pada masanya kau tau siapa aku, kuharap kau mengerti untuk apa aku menuliskan ini untukmu. aku hanya menyampaikan bagaimana aku dan kau sekarang. Layaknya malam kau adalah angkasa dan aku bintang nya selalu bersama tapi tak bisa bersatu.
Bintang Aquarius
¬¬¬
Jakarta, 6 Maret 2018
Mau info ini aku collab sama temen, mau cek langsung ke sini ya.
YOU ARE READING
goresan sendu.
Non-FictionIni bukan cerita. Melainkan goresan tulis sendu yang telah terangkai begitu adanya, yang terinspirasi oleh hati secara langsung. Don't forget like and comment, always, Ok.