GS-1st

866 23 1
                                    

[kemusnahan harapan]

Aku termenung, menahan air mata yang akan mudahnya mendesak keluar . Berbeda dengan hari lain, biasanya aku selalu tersenyum melihat dia pada hari ini, minggu. Aku selalu menginginkan hari ini secepatnya datang. Namun tidak kali ini.

Tuan, aku selalu menahan diriku untuk tidak menangis seperti saat ini. Kau tahu, aku tidak secengeng itu. Kamu mungkin menyadari perhatianku sedari tadi. Aku paham itu, kau tak mau aku didekatmu.

Kamu tertawa. Biasanya aku juga akan merasakan tawamu itu. Biasanya, sampai aku lupa rasanya terbiasa dengan hal itu. Sekarang harapan ku musnah. Ya, secepat aku menaruh rasa pada mu, dan secepat ini pula kamu menjatuhkan perasaan ku.

Sekarang, saatnya aku harus melepaskan tatapan, senyuman, dan tutur tubuh mu yang selalu membuatku selalu memuja, ya saat ini.

goresan sendu.Where stories live. Discover now