Terang Bulan

63.2K 2.4K 299
                                    

Ini one shoot fantasy romance pertamaku.

dan aku awalnya mau buat ini jadi suatu cerita yang lebih serius.

kalau ditanya idenya mungkin all readers akan menertawakan aku...aku aja nggak habis pikir dengan cara berpikirku yang kelewat sableng ini kok.

 

Aku sama suami sedang ngantri beli martabak jagung keju di tukang jualan martabak paling terkenal dikota Palembang...letaknya didekat toko buku gramedia, jangan ditanya gimana lagendarisnya martabak satu itu pokoknya ajiiiiiiibbbbb...

oke!lewatkan soal martabaknya. Balik lagi keasal-usul cerita ini.

 

Saat sedang ngantri itu aku yang lagi puter-puter mata kesana-sini nggak sengaja ngeliat bulan purnama dan tumbennya kok tuh bulan menurut aku terlihat agak gedean dikit #mulai ngawur lagi#. Bulan yang bersinar terang ditambah martabak jagung keju ditangan bikin aku mendapat ilham nama tokoh baru Terang Bulan.

tadinya mau kubuat cerita komedi Terang Bulan pasangan gerobak martabak...tapi kesannya gokil abis gak cocok dengan imej nama mereka yang rada mistis, akhirnya pikiranku malah lari kemasa ABG waktu aku masih suka ikut ayahku main-main ketempat kerjanya yang dipedalaman Jambi itu. tempatnya beneran dikelilingi hutan dan kampung terdekat letaknya 5km dari lokasi pabrik...banyak monyet, babi hutan, harimau, anjing liar, dan kalo lagi beruntung bisa juga ngeliat gerombolan gajah berenang menyeberangi sungai batanghari...#baru nyadar ajaibnya tempat itu#.

akhirnya setelah bertapa sana-sini aku memutuskan untuk menggabungkan kisah tentang jambi itu dengan urban legend jambi...terkait juga dengan siluman harimau ghaib penjaga kota jambi (dan mungkin juga sumbagsel) yang bernama tingkis...kalo yang penasaran didekat pelabuhan pasir didepan mess pertamina kota jambi deket dengan taman tanggo rajo ada tugu yang melukiskan si harimau tingkis disertai kata-kata semacam sumpah yang aku gak tau apa maksudnya (katanya sih janji si harimau untuk gak makan penduduk jambi asal dibiarin makan duren dari kebun-kebun penduduk...sumpah!! ini harimau kayaknya jelmaan suaminya author yang pengen makan durian gratisan deh he he..).

itulah sekilas curcol gak penting aku tentang cerita ini. selamat menikmati, jangan lupa di kasih komen ya...soalnya aku belum pernah nyentuh genre fantasy sebelumnya...(gak yakin juga ini sebenernya fantasy apa mistery he he..).

 

salam all readers.

Dua hal yang mengingatkan aku akan dirinya adalah purnama dan aroma.

Aroma mistis, romantis nan hangat yang sanggup menggetarkan setiap hati orang yang menghirupnya, tak ada yang bisa menolaknya karena aroma itu…aroma bunga-bunga lembut yang tak akan pernah dapat ditemukan pada botol parfum manapun.

“Dari mana kau mendapatkannya?” aku pernah menanyakan tentang asal muasal aroma magis yang melekat pada tubuhnya itu.

Pertanyaan yang hanya dijawab dengan sebuah senyuman.

Senyum yang selalu menggetarkan hatiku disaat yang sama ketika aroma tubuhnya membiusku pada keterpesonaan kekal akan dirinya, membuatku tak bisa lagi memikirkan logika saat bersamanya.

Betapa aku merindukannya. Merindukan semua kebersamaan kami dulu.

Kebersamaan terlarang yang ditentang oleh nyaris semua orang.

Aku tak pernah memahami kenapa kami bisa begitu cocok walau pada kenyataannya kami juga begitu berbeda.

Kami tidak ditakdirkan untuk bersatu, tidak seperti namaku dan namanya yang bisa bersanding dengan indahnya.

My Story Book (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang