part 12

99 16 0
                                    

Ini adalah kali dua Romeo membantu celsiy untuk memecahkan masalahnya.

Celsiy mengambil ponselnya yang berbeda di atas meja.Ia ingin menelepon romeo

Di tekanya nomor romeo

Dreet

"Kok nggak di angkat sih" ketus Celsiy kesal.

Celsiy mencoba sekali lagi untuk menelepon romeo.

Dreeet

"Iiii kok nggak di angkat" ketus Celsiy semakin kesal.

"Gue bakal nelpon dia sekali lagi, kalau nggak ada jawaban gue pergi sendiri" gumam Celsiy pasrah karena romeo tidak ada kabar.

Dreeet

"Ayo ro angkat" umpat Celsiy berharap agar romeo mau mengangkat panggil darinya.

"Iya hallo cels" jawab sebuah suara di ujung sana.

"Kenapa lo baru ngangkat telpon gue!" Rengek Celsiy dengan wajah datar.

"Sorry sorry, tadi aku ketiduran" balas romeo memperjelas mengapa dia tidak mengakat telepon dari Celsiy.

"Gue kirain!?" Pekik Celsiy lega karena ia tahu bahwa romeo akan membantunya.

"Ro"
"Hm"
"Lo bisa nggak sekarang ke rumah gue?"
"Ehmm? Nanti aku usahakan untuk datang secepatnya"
"Jangan lama-lama"
"Iya"
"Gue tunggu ya"

Tit

Celsiy mengakhiri obrolannya dengan romeo.

"Kalau hari ini papi udah bisa keluar, gue masih ada waktu untuk pergi kerja rumah sakit" gumam Celsiy sambil melihat jam tangannya.

Jam tangannya menunjukkan pukul 3:30 dini hari.

"Masih ada waktu sebelum romeo datang" gumam Celsiy.

Celsiy mengambil jaket yang biasa ia pakai kalau di luar sedang panas.

Dia mengambil kucing motornya.

Sebenarnya Celsiy belum izinkan untuk membawa motor. Karena mengingat umur masih 16 tahun.

Tapi kali ini Celsiy terpaksa harus membawa motor.

Kalau Celsiy naik taksi bisa beberapa jam untuk bisa sampai ke rumah sakit fog one.

Celsiy mengambil ponselnya di saku celana, ia berniat mengirim pesan pada romeo.

"Ro kalau lo datang ke rumah gue terus gue nggak ada lo tetap di rumah gue ya"

Terkirim

"Soalnya gue lagi di rumah sakit ngeliat keadaan bokap gue"

Terkirim.

Celsiy menaruh kembali ponselnya di saku celana, sebelum akhirnya ia melaju dengan motornya menuju rumah sakit.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit Celsiy hanya di temani dengan suara dari mobil dan motor yang melintas.

Cuaca di kota fog hari cukup panas.

"Oh shit" umpat Celsiy kesal karena jalannya macet.

Pip

Pip

Pip

Bunyi klakson di mana-mana.

akhirnya Celsiy memutuskan untuk membalikan motor dan menuju jalan pintas berlawanan arah.

"Hey nak itu bahaya" seru sebuah suara yang sepertinya suara orang yang seumuran dengan papi Celsiy.

Celsiy tidak menghiraukan perkataan orang itu Celsiy terus melaju dengan kecepatan tinggi.

Celsiy ingin cepat sampai di rumah sakit.

Ada beberapa orang yang memperingatkan bahwa dia tidak boleh berlawanan arah, tapi Celsiy tetap tidak mendengarkan.

"Oh shit"

"Hampir aja gue ketabrak" umpat Celsiy tenang karena ia nyaris tertabrak.

Setelah beberapa menit melakukan di atas motor akhirnya Celsiy tiba di rumah sakit.

Ia segera masuk ke ruangan dimana papinya di rawat.

"Papi Celsiy datang :)" seru Celsiy kegirangan.

Seulas senyuman terpasang di wajah albret karena putri satu-satunya datang

"Sini" panggil papi sambil mengatakan kedua tangannya.

Celsiy berjalan ke arah albret untuk melepaskan rasa kangennya.

"Lama tak berjumpa kamu apa kabar" Pekik albret sambil memegang tangan anaknya.

"Kabar baik pi" balas Celsiy sambil tersenyum lebar.

"Pi hari ini, papi udah diizinini pulang? " tanya Celsiy berharap papinya belum bisa pulang.

Bukan berarti Celsiy tidak ingin papinya pulang tapi karena ia tidak akan ada di rumah.

"Kata dokter seminggu lagi" jawab albret dengan wajah sedih.

"Ya...." ketus Celsiy.

"Pi Celsiy pulang dulu ya" seru Celsiy sambil memeluk papinya dengan erat.

"Hati-hati" teriak mami.

Celsiy kembali menaikkan motornya lalu berlalu dengan cepat.

"Semoga romeo belum nyampe" umpat Celsiy berharap.

"Ternyata Celsiy tidak se polos yang di kira romeo" ketus sebuah suara di belakang Celsiy.

Celsiy mendengar hal itu tapi Celsiy lebih memilih fokus ke depan.

"Semoga gue nggak terlalu lama" gumam Celsiy.

"Syukurlah nyampe rumah juga" Pekik Celsiy legah

Celsiy memarkirkan motornya di halaman rumahnya lalu masuk ke rumah.

"Celsiy pulang" teriak Celsiy

Celsiy di kagetkan dengan keberadaan Romeo di rumahnya.

"Eh Romeo?"

Romeo hanya menatapnya dengan tatapan kesal karena Celsiy membiarkan Romeo sendirian di rumahnya.

"Sejak kapan lo datang" tanya Celsiy mencoba mendinginkan suasana.

"Sejak lo naik motor pergi" ketus romeo kesal.

"What the, berarti saat gue Sms lo, lo udah ada di kompleks rumah gue" disis Celsiy.

"Yaudah nggak usah bahas soal itu, sekarang kita pikirkan apa selanjutnya yang akan kita lakukan" Pekik romeo mengalihkan pembicaraan

Tapi benar juga ya kata romeo.

"Seperti yang sebelumnya gue udah ngasih tau kalau gue lahir di kota dark atau kegelapan, jadi kita pergi ke sana sekarang" Pekik Celsiy mempersingkat waktu.

"Tapi ini kan udah sore" ketus romeo.

"Makanya itu, kita harus pergi sekarang" desis Celsiy menjelaskan bahwa waktu sore lebih baik.

Romeo bingung dengan apa yang di ucapkan Celsiy

"Mengapa harus sore hari?" Umpat romeo

Makasih ya udah mau baca jangan lupa votmmet aku ya.

Se you
💖

The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang