Chapter 22 : Sonya Pandarmawan

763 22 0
                                    

"Aduhh gilaaaaa kurang ajar banget yak nih dunia tbtb udh tanggal segini aja tanggal first day ujian hadeeeeh" keluh teman disampingku yang ngomongnya suka ngelantur.

"Yaudahlah Je toh ini memang kewajiban kita sebagai murid harus ikut ujian... Emang kamu mau gak naik kelas 12? Mendekam terus di kelas 11 dengan ujian yang diulang lagi?" tanyaku.

"Ya enggaklah Panda... Udah cukup deh penderitaanku belajar dengan setumpuk buku tak berguna itu..." katanya dengan nada lelah.

Aku Sonya Pandarmawan, siswi kelas 2-A di SMA48. Banyak yang bilang aku ini pintar, hanya karena aku menjadi juara umum sejak SD. Mungkin aku memang pintar, saking pintarnya sampai bisa menutupi perasaanku kepada seseorang.

Ya, kubilang menutupi perasaanku pada seseorang. Dia sahabatku, sahabat terbaikku dari dulu. Bukan, bukan Jeje. Seorang laki-laki yang dikenal murid lain sebagai lelaki aneh yang berpikiran kejauhan. Maklum, cita-citanya sebagai seorang ilmuwan membuatnya menjadi setengah gila, entah kenapa.

"Hai Sonya. Bagaimana persiapanmu untuk ulangan kenaikan kelas hari ini? Apa kamu sudang menghitung peluangmu mendapat nilai berapa?"

Yap. Tiba-tiba saja sahabatku itu datang dan menanyakan pertanyaan aneh. Aku bahkan heran mengapa bukan dia yang menjadi juara.

"Semua tergantung takdir dan keberuntungan. Aku hanya bisa berusaha dan berusaha sebaik mungkin" jawabku sambil tersenyum manis. Meski pertanyaannya aneh, tetap saja aku tak dapat mengabaikannya.

"Pandaaaa!" teriak seorang laki-laki. Oh tidak, pasti si narsis itu.

"Sepertinya si Winston mulai berulah lagi, entah apa yang berada di otaknya itu" kata Trevor datar.

"Ya, Trev" kataku malas.

"Panda baik, cantik dan manis senang kita bertemu lagi! Bagaimana persiapanmu untuk ulangan nanti?" tanyanya penuh semangat.

Ya, dia penggemar beratku disekolah ini. Salah satu lelaki yang tidak terpesona dengan Melody. Tapi menurutku lebih baik dia mengejar-ngejar Melody daripada mengusik hidupku sejak SMP sampai sekarang. Aku tidak habis pikir dengannya yang mendeklarasikan ke semua orang bahwa dia menyukaiku meski aku menolaknya jutaan kali.

"Ya, persiapanku maksimal. Jangan menggangguku lagi Winston. Aku sudah lelah diganggu olehmu" kataku dengan nada lelah.

"Apa? Mengganggu? Tidak Panda. Aku hanya-"

"Hanya ingin menemuiku, menanyakan kabarku dan memujiku? Aku bosan Winston. Lebih baik kau cari perempuan lain saja" tolakku halus, bagaimanapun aku tidak bisa bersikap kasar. Selain imageku akan turun, aku tidak mau menyakiti siapapun.

"Tidak Panda. Aku akan tetap mengejarmu, apapun yang terjadi" katanya dengan senyum percaya dirinya.

"Terserah kamu" kataku lalu meninggalkannya bersama Trevor dan Jeje menuju kelas.

"Gila ye si Winston gak ada abisnye ngejer kamu" kata Jeje heran sekaligus kagum.

"Mungkin ada zat kimia yang masuk ke tubuhnya dan menutup sebagian sel otaknya" kata Trevor.

"Plis deh ah, jangan bahas kimia! Stress tingkat dewa nih!" kata Jeje sambil memegang kepalanya.

"Ayolah kekelas, kita harus cepat karna kalau sampai terlambat ancamannya kenaikan kelas" kataku.

Kamipun berjalan menuju kelas kami.

TENG... TENG... TENG...

Seluruh siswa bernafas lega karena ujian hari pertama telah selesai. Ya, baru ujian hari pertama. Ujian-ujian lain masih menunggu.

JKT48 Love BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang