Chapter 10: Ghaida Farisya

1.1K 33 1
                                    

"Hey, pita merah, lempar bolanya ke ring cepat!"

"Kuncir poni, dribble yg bener donk!"

Huh, aku lelah dengan para anak baru itu. Ya, anak kelas X yg baru masuk ekskul basket.

Oh ya, aku Ghaida Farisya, siswi kelas B SMA48. Aku adalah inti basket disekolahku, sekaligus kapten tim basket putri sih. Makanya, akulah yg bertanggung jawab atas para junior junior ini. Mereka menyebalkan dan suka ngeyel. Kadang sok tau dan gak mau diajar. Maunya apa sih.

Inilah hobiku. Bermain basket. Karena hobiku ini aku jarang berteman dengan perempuan, karena perempuan-perempuan disekolahku jarang ada yg sporty kayak aku. Jadi aku hanya bisa berteman dengan para anak laki-laki. Tapi, aku masih normal loh, jangan salah sangka.

"Hey Ghaida, gimana, sukses latihannya?" sapa salah seorang temanku saat aku selesai latihan.

"Buruk. Junior-junior itu menyebalkan dan tidak berguna" balasku cuek.

"Ayolah, kalau kalian lulus mereka sangat dibutuhkan loh" kata seorang temanku lagi.

"Mikirin lulus, masih lama! 1 setengah tahun lagi kok" kataku santai.

"Hey, jangan lupakan ujian semester 1 minggu lagi" kata temanku yg ketiga.

"Iya iya, tenang saja. Gini gini aku selalu masuk 10 besar di kelasku" balasku.

Oh iya, aku belum perkenalkan temanku. Yang satu namanya Reza, yg dua Tono, yang tiga Calvin. Tadi sudah kubilang kan, temanku laki-laki semua?

"Ya udh. Pulang bareng yuk! Rame-rame kan seru" kata Reza.

Kami berempat pun pulang bersama.

Esoknya, terlihat banyak anak kelas X yg membicarakanku. Mau mereka apa, sih? Bisanya hanya bergosip. Untung saja angkatanku tidak se'cewek' mereka, ya netral netral ajalah.

"Kenapa, Ghai? Pasti para junior itu menyebalkan ya?" tanya Nabilah saat aku masuk kelas.

"Iya, tau tuh, biarin aja deh" kataku sambil menaruh tasku di bangku.

"Iya! Aku gk yakin apakah penerus OSIS nanti meyakinkan untuk disuruh-suruh" kata Kinal.

"Ya semoga kak Jojo bisa milih ketos selanjutnya yg berkualitas dan kerjanya bagus kayak OSIS yg sekarang" kata Beby.

"Kalian ngomongin apa? Pasti junior junior itu ya" kata Stella.

"Mereka emang menyebalkan. Kasihan Melody sampai dijambak rambutnya sama adik kelas yg menyukai kakak kelas namun kakak kelasnya malah nge fans sama Melody. Salahin aja org yg mereka taksir! Ngeselin" kata Frieska.

"Udhlah, gk usah dipikirin mereka mah" kataku, lalu semua kembali ke tempat duduknya masing-masing.

Istirahat, Tono menghampiriku dengan tergesa-gesa.

"GHAIDA! Reza, Calvin, mereka..."

"Mereka kenapa?!" tanyaku.

"Mereka bertengkar!"

"Kok bisa?"

"Ikut aku!"

Lalu Tono membawaku ke halaman belakang sekolah.

"Ternyata selama ini kamu suka juga sama Ghaida? Pengkhianat!" seperti suaranya Reza...

"Hak aku donk! Mau suka sama siapa juga terserah!" itu suara Calvin!

"Tapi kamu itu temen aku! Harusnya kamu dukung aku sama Ghaida! Bukan malah mau ngerebut Ghaida!"

"STOP!" teriakku. Mereka semua diam, termasuk Tono yg kepanikan.

JKT48 Love BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang