Chapter 9: Gabriela Margareth Warouw

1.2K 41 2
                                    

"Selamat pagi, murid kelas A!" sapa pak guru.

"Pagi pak!" jawab seluruh siswa siswi disitu.

"Kita kedatangan murid hasil pertukaran pelajar dari Surabaya. Silahkan masuk"

Lalu aku masuk ke kelas 2A yang katanya kumpulan anak berprestasi dari angkatan itu.

"Salam kenal. Aku Gabriela Margareth Warouw, pindahan dari Surabaya. Aku akan sekolah disini selama 1 bulan, jadi mohon bantuannya" kataku sambil membungkukan badan.

"Baik kamu bisa duduk di sebelah Veranda"

Aku berjalan menuju kursi seorang siswi bernama Veranda. Jessica Veranda katanya.

"Hai Gabriela! Aku Jessica Veranda, panggil Ve aja, soalnya ada satu Jessica lagi di kelas ini" katanya. Sepertinya dia anak yang ramah.

"Hai Ve. Panggil aku Gaby aja" kataku sambil tersenyum.

"Di sini aku paling deket sama Melody dan Shanju. Semoga kamu bisa dekat dengan kami ya" katanya lagi.

Benar saja. Saat istirahat aku memilih ikut rombongannya Ve. Ve orangnya baik dan stylenya keren. Aku sedikit heran dengan Melody yang seperti punya banyak fans disekolah. Shanju orang yang paling dekat dengan Melody, sepertinya sahabat sejak kecil. Dan kudengar ada sepupu Melody bernama Frieska dikelas B.

"Hai Gab!" sapa seorang laki-laki yang dari gayanya sepertinya mengenalku.

"Hai, kamu siapa ya?" tanyaku.

"Sudah kuduga kamu pasti melupakanku. Anak laki-laki gemuk pendek dan cengeng yang selalu jadi bahan tertawaan satu kelas" katanya.

Jangan-jangan dia...

"Jangan bilang kamu adalah Fredy? Ternyata kamu pindah ke Jakarta waktu itu adalah ke sekolah ini..." kataku.

Dia pasti Fredy. Gak salah lagi. Dulu dia cengeng banget, gendut dan pendek pula. Sekarang dia sangat berubah. Tinggi, ideal dan gayanya cool pula. Ternyata hidup di Jakarta membuatnya berubah juga.

"Iya Gab. Dulu kan kelas 3 aku pindah. Dulu cuma kamu yang mau berteman sama aku. Makasih banget ya Gab. Di Jakarta, aku berubah karena pengaruh pergaulan yang lebih keras. Untungnya aku gk sampai berbuat negatif" katanya lagi.

"Gak nyangka bisa ketemu disini! Sekolah ini ajaib banget" kataku.

"Memang iya. Sekolah ini penuh kenangan dan makna bagi setiap siswa-siswinya" katanya lagi.

Ternyata meski gaya dan fisiknya berubah, sifat baiknya masih ada. Dulu cuma aku sahabat dia, aku masih ingat saat aku nangis seharian karena dia pindah ke Jakarta. Aku kasih dia gantungan lumba-lumba biru, masih disimpen gak ya? Tapi, aku juga hanya sementara disini. Berarti, nanti akulah yang akan meninggalkannya.

"Gaby, kamu kenal Fred kelas C?" tanya Ve.

"Sama-sama orang Surabaya hehe" kataku.

"Kamu tau gak? Dia itu jago basket loh!" kata Shanju.

"Ceritain masa kecil kamu sama dia dong" kata Ve lagi.

"Biarkan itu jadi rahasia kami dan Surabaya aja deh ya" kataku sambil tertawa.

"Kamu anak baru ya?" tanya seorang gadis berwajah jutek yang tiba-tiba saja muncul.

"Iya Tamara, dia ini murid pertukaran dari Surabaya" sahut Melody.

"Oh, kalian hati-hati aja, biasanya anak baru yang sok diem yang bisa menghanyutkan" katanya lagi. Maksudnya apa, ya?

"Justru kami yang harus hati-hati akan kata-katamu Tam" kata Shanju.

JKT48 Love BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang