Chapter 1 : Aki Takajo

3.5K 92 6
                                    

"Kenapa sih pa, ma, kita harus pindah ke Indonesia?" kataku sebal.

Oh ya, perkenalkan, aku Aki. Lengkapnya Aki Takajo. Aku biasa dipanggil Akicha. Aku sebenarnya tinggal di Jepang, tetapi orangtuaku memutuskan pindah ke Indonesia dengan alasan dinas. Dan buruknya, dinas itu bisa bertahun-tahun! Aku rindu teman-temanku di Jepang sana, terutama Haruka.

"Sudahlah, kamu kan jadi bisa ketemu teman lamamu, ituloh, si Rena. Papa akan menyekolahkan kamu di sekolah yang sama dengannya" kata papaku. Itu membuatku sedikit senang, sih. SEDIKIT.

Esoknya, papa mamaku mengurus segala keperluan pindah, termasuk sekolahku. Rencananya aku akan sekolah di SMA 48. Aku juga bingung kenapa namanya angka. Aku jadi ingin lihat seperti apa Rena sekarang.

Tak terasa, sudah hari masuk sekolah. Sekarang ini aku kelas 2 SMA. Tepatnya 2-C. Beruntung aku sekelas dengan Rena. Saat masuk kelas, aku melihat semua wajah asing. Tidak pernah kutemukan wajah seperti ini di Jepang.

"Akicha kan? Kita sudah lama gak ketemu! Ingat aku gak?" sapa seorang yang wajahnya rasanya pernah kulihat. Tunggu dulu, jangan-jangan ini.."Rena ya?" wajahnya sudah banyak berubah, maklum terakhir kami bertemu saat lulus SD.

"Iya! Aku dengar dari orangtuamu bahwa kamu akan sekolah di sini dan tinggal di sini. Di Indonesia asyik loh! Orangnya sangat ramah" kata Rena sambil menunjukkan senyum riangnya, sama seperti dulu.

"Perkenalkan ini teman baikku disini, namanya Ayana" kata Rena.

"Hai, aku Ayana, salam kenal"

"Ya, aku Aki, salam kenal juga"

Kudengar suara derap kaki. Seperti orang berlari. Semakin dekat, dekat, dan...

BRUKK!

Sukses menabrakku hingga terjatuh. Hari buruk di sekolah.

"Ma-maaf! Aku sangat minta maaf. Aku dikejar-kejar temanku" kata lelaki itu.

"Hati-hati donk, Ryo! Dia ini teman baru kita!" kata Rena kesal.

"Oh! Ini yang dari Jepang itu ya? Wah, pantas saja wajahnya gak biasa! Kenalkan, aku Ryo" katanya sambil tersenyum.

"Ya, aku Aki"

"Aki? Namamu aneh! Seperti aki mobil" perkataan yang sukses membuatku sangat kesal.

Bel berbunyi, kami pun langsung masuk kelas..

Saat istirahat...

"Hai, Akicha! Begitulah yang kudengar saat Rena memanggilmu. Akicha lebih bagus daripada just Aki" kata Ryo, untuk apa sih dia kesini?

"Ada perlu apakah kemari?"

"Loh? Suatu hal yang lumrah kan mengajak teman baru berteman?"

"Iya sih"

Tiba-tiba ada ribut-ribut dari ujung kantin. Banyak lelaki yang mengerumuni perempuan. 

Perempuan itu cantik, sih. Tapi kenapa dikerumuni?

"Itu Melody! Anak paling tenar di angkatan kita!" sahut orang dari belakang.

"Maaf lupa memperkenalkan diri. Aku Jeje, kelas 2-A. Kulihat kamu anak baru jadi pasti tidak tahu kenapa Melody dikerumunin"

"Iya, Jeje benar! Melody anak yang dipuja hampir seluruh lelaki angkatan kita. Karena suaranya bagus, dance nya jago, pintar, dan cantik!" tambah Ryo.

"Lalu, kenapa kamu gak ikut?" tanyaku.

"Kan kubilang HAMPIR. Jadi gak seluruh lelaki suka sama Melody" katanya kesal.

"Akicha! Ryo! Jeje! Disini!" panggil Rena. Kamipun kesana dan makan-makan sambil bercanda. 

Indonesia penuh dengan orang yang ramah dan lucu, ya.

Aku jadi rindu dengan Haruka. Biasanya kami selalu istirahat bareng. Ah, sudahlah. Fokus dengan teman-teman disini.

Sejak saat itu, Ryo jadi teman baikku. Karena sikapnya gak ngeselin lagi. Kami paling sering ke perpustakaan bareng. Aku juga menemukan banyak teman baru. Dan Ryo kenal semua anak disini, jadi aku bisa tau karakter-karakter mereka.

"Kalau Cindy, dia orangnya imut dan riang. Kalau Veranda, orangnya dewasa banget. Sedangkan Stella, fashionable abis, soalnya dia orang kaya" begitulah caranya mendeskripsikan orang-orang.

"Akicha, hari ini kuantar pulang lagi ya?" tawarnya.

"Boleh saja" karena rumah kami searah.

Di perjalanan pulang, Ryo bertanya macam-macam kepadaku. Sampai akhirnya...

"Akicha, menurutmu, aku ini apa?" tanyanya.

"Eh? Maksudmu apa?" tanyaku tak mengerti.

"Yaa, aku siapa dimatamu yang lucu itu. Kau anggap aku ini siapa?"

"Bukankah kita sahabat baik?" kataku.

"Hanya sahabat?"

"Mungkin iya?"

"Masa sih?"

"Ya memangnya apa?"

"Aku ingin kamu jadi pacarku saja, Akicha" perkataan yang sukses membuatku bingung. 

Bukankah perempuan dulu yang kasih surat cinta ya?

"Aku sangat menyukaimu Akicha. Kau gadis yang cantik, baik, polos dan perhatian"

Aku harus menerima atau tidak? Aku bingung, namun aku juga tak bisa kehilangan Ryo. 

Jangan-jangan aku juga menyukainya ya? "I-iya... Aku juga tak bisa kehilanganmu Ryo. Maka aku terima" kataku sambil menundukkan wajah. Bagaimana tidak? Baru kali ini ada orang yang menembakku langsung di depan mata! Aku jadi sangat canggung.

"Benarkah? Terima kasih banyak Akicha!"

Dan kami lanjutkan perjalanan kami dengan wajah yang riang gembira.

THE END

________________________________________

Huwaahh selesai dalam 1 hari. Buat yang oshimen nya Akicha jangan marah ya kalau fic nya jelek.

Next nya Achan ya! Siap-siap yang oshimen nya Ayana Shahab! :D

Review biar fic selanjutnya terutama buat yang oshi nya belum bisa lebih bagus lagi :D 

JKT48 Love BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang