Here We Go!

416 1 2
                                    

Random: Ya teman, akhirnya upload lagi. kemaren-kemaren sih mau upload lagi, tapi lagi di Bogor, dan lupa bawa flashdisk. perfecto. Oke, langsung saja. Ah, Snogi masih di opname... 

---------------M-----------

Akhirnya, Inez cs berangkat ke Puncak!

Mereka semua start dari rumah Inez. Dan ternyata sang penggagas ide yang juga merangkap sebagai empunya rumah masih tidur lelap dengan memeluk boneka beruang ukuran jumbo begete, dan dengan mata yang masih ditutupi dengan penutup mata.

Vigo, Raymon, Alvin, Farah, dan Aldi yang menyaksikan pemandangan ‘ngenes’ itu langsung kompak untuk menggotong tubuh Inez ke kamar mandi. Namun, begitu tubuhnya mau diangkat, Inez sudah terbangun dahulu dan langsung berteriak.

“AAAA! Ngapain lo semua gotong gue kaya gini! Lepas!” benar deh, teriakan heboh Inez itu sungguh memekakkan telinga. Dan kini Vigo dan Raymon langsung melepaskan Inez. Sengaja, biar cewek itu gak teriak lagi.

“Inez sayang, kalo lo gak dibangunin pake cara ini, entar kita makin kesiangan ke Puncaknya, takutnya kena jalur buka tutup tau.” Tutur Farah tenang, duduk di tepi ranjang Inez.

Inez memandang sekelilingnya heran. “Emang sekarang jam berapa?” tanyanya polos.

Kali ni gantian Alvin yang angkat bicara. Dengan ‘charming-smile’nya ia menjawab.

“Jam tujuh pagi, Nez. Pas angka dua belas.”

JDAR! Inez berasa disamber gledek. Mereka kan sepakat pergi jam sembilan pagi. Bukan jam tujuh.

“Ihh! Masih jam tujuh kan?! Kita kan perginya mau jam sembilan! Gimana sih lo semua!” Ujar Inez berapi-api.

“Udah deh, Nez.  Buruan lo mandi! Biar gak kena macet tau. Terus kita kan juga bisa santai-santai lebih awal di vila nanti!” Ujar Raymon sambil mengambil posisi santai di pojokan kamar Inez yang terdapat banyak boneka ukuran jumbo-jumbo. 

Inez yang tidak punya pilihan lain selain mandi, ketimbang melawan lima orang yang sekarang ini ada di dalam kamarnya pun harus menurut. 

Dan setelah, hmm kurang lebih 15 menit mandi, Inez pun keluar dari sarangnya. setelah lengkap mengenakan T-shirt, jeans, dan lainnya.

“Oh iya, Nez, koper lo, beserta boneka pilihan kita-kita udah dibawain Alvin sama Vigo ke mobil, so lo tenang-tenang aja ye, sekarang lo siap-siap lagi deh.  Sama sarapan” Ucap Farah yang lagi bersandar di bahu Aldi. Lengket banget.

Inez merasa tersanjung. “Aduh makasih-makasih. Ngomong-ngomong boneka apa yang lo pilih?”  

“Boneka beruang, Nez.”

“Good, good. Boleh bawa boneka satu lagi gak?”  tanya Inez sambil menyisir rambutnya. 

Pertanyaan itu langsung disambut cemoohan rusuh dari Raymon dan Farah.

Ada satu alasan kenapa sahabat-sahabatnya itu perhatian banget sama Inez. Ya walaupun Farah dapat julukan cewek paling hebring aka heboh, tapi itu mending, dia masih mau bawa sendiri barangnya. Nah kalau Inez? kadang hebring, tapi ogah bawa barangnya sendiri.  

Terutama urusan boneka. Inez adalah seorang maniak boneka. Boneka ukuran jumbo tentunya. Pernah saat pertama kali liburan bersama, Inez membawa lima boneka ukuran besar-besar. Alhasil dalam satu mobil, Raymon dan Farah harus berdempet-dempet dengan boneka Inez (soalnya, Inez sama Vigo duduk di depan)

Makanya, semejak kejadian itu, Raymon dan Farah mulai mengatur bawaan boneka Inez, daripada mereka juga ribet membawakan boneka Inez yang ogah digotong sama pemiliknya sendiri itu.

We Called This Random Feeling&Absurd MomentWhere stories live. Discover now