We Called This Random Feeling&Absurd Moment

1.3K 2 2
                                    

Random: Hai guys, ini adalah cerita baru yang gue upload. sebenarnya ide cerita ini.. gue juga ga ngerti tumbuh darimana, tapi kok kalo dipikirin, ya asik aja gitu ngerjainnya. membawa karakter yang lepas, ceplas-ceplos. dan mungkin gue akan bermain dengan imajinasi gue *yang biasanya ketinggian* di dalam ceritanya. yuk disaksikan duluB)

----------------M---------------

“Eh, Nez, dengerin deh. Nih lagu lo banget.” Vigo menyerahkan earphone kirinya untuk dipakai oleh Inez.

Tanpa curiga, Inez langsung menerima earphone yang diberikan Vigo, beserta iPod milik Vigo. Lalu ia memakainya. Ia mendengarkan sebuah lagu. Belum sampai lagu habis, Inez langsung melepas dan membanting earphone milik Vigo. Gak peduli rusak atau nggak. Toh menurut Inez, Vigo masih bisa beli lebih banyak lagi.

“Kampret ya lo, Vig, ngasih lagu kayak gitu! Ish!” Inez langsung memukul pundak Vigo yang tengah tertawa puas karena berhasil mengerjai temannya itu.

Kira-kira penggalan lirik yang tadi telah didenger Inez berbunyi seperti ini:

Tuhan tolong aku

Ku tak dapat menahan rasa didadaku

Ingin aku memiliki

Namun dia ada yang punya

Tuhan bantu aku

Ternyata dia kekasih sahabatku

Entah apa yang harus ku katakan

Hatiku bimbang jadi tak menentu

Ya jelas Inez jadi ilfeel lha ya. 

Tapi, berkat ekspresi Inez itu, waktu siang hari yang panas terik dan kering itu jadi terasa menyenangkan bagi Vigo. Menurut Vigo, paling enak itu jailin teman, kalo lagi bosen. Dan iini lagi pas banget, ada Inez di sampingnya yang lagi nunggu pizza deliverynya dianterin. Ini adalah kebiasaan Vigo kalau lagi gak ada kegiatan. Main ke rumah Inez. 

Inez dan Vigo sudah berteman dari SD. Dari kelas 4/5 SD. jamannya anak kecil udah bisa sedikit mengendalikan pikiran. Dari dulu mereka tuh selalu lengket. Kaya kembar deh. Gampangnya, kaya The Virgin. Akrab aja. Dan selalu satu kelas dan satu sekolahan. Bahkan sampai mereka kuliah sekarang ini.

Yang selalu menjadi pertanyaan bagi orang-orang yang sering melihat dan mengenal mereka adalah... KENAPA GAK PACARAN?! Dan setiap ada yang nanya kayak gitu, Inez sama Vigo Cuma bisa ketawa. Hubungan mereka kan emang pure sahabat. Inez sering curhat sama Vigo, Vigo sering curhat sama Inez. Dan mereka itu sepenanggungan. Yang satu bahagia, satu juga harus bahagia. Yang satu sedih, yang satu juga harus sedih.

Oke. kembali lagi ke sekarang.

“Apa sih lo, Vig, ketawa aja! Jadi lo sekarang maniak CherryBelle gitu? Iyuh.” Inez bergidik geli melihat sahabatanya yang punya tampang mirip Zayn Malik  *Iye, kalo rambutnya Vigo cepak gimana gituuu kaya Zayn.*

“Selama tertawa itu belum dilarang, gue akan terus tertawa, Nez. Hmm, gimana ya? Ya, gaklah cyinnn.” Balas Vigo dengan gaya kenes. Melambai.

Vigo terus melanjutkan tawanya. Puas ngerjain sahabatnya yang unyu menye itu. Padahal, dia tau banget Inez itu anti boyband sama girlband Indonesia. Gak bermaksud ngatain plagiat sih, tapi emang Inez gak suka aja.

Masih dengan wajah masamnya, Inez tetap diam. Pura-pura ngambek. Bagi Vigo, semua ekpresi Inez itu lucu. Semuanya! Bahkan kalo liat muka masamnya Inez, hal itu bisa menghibur Vigo.

Itu semua gak akan terjadi kalo Vigo gak naksir Inez.

Ya.

Vigo suka sama Inez.

We Called This Random Feeling&Absurd MomentWhere stories live. Discover now