Spesial part

19.3K 513 37
                                    

ini yang aku janjikan waktu itu, bakal ada part yang menjelaskan eh nggak tau deng, intinya ini bisa dibilang ngejelasin. semoga menghibur dan membuat lega yah :* oh iya, terimakasih yang sudah setia sama cerbung ini dari awal sampai akhir part ini, dan jangan lupa ikutin kisah Keano yah di RIma dan Keano :P

dan sekarang silakan membaca :*

------------------------------------------------------

Author POV

                   Viska meletakkan sebuket mawar putih di atas pusaran makam pria yang telah mengisi harinya sewaktu SMA, bersama dengan pria yang kini menjadi suaminya beberapa tahun belakangan ini, bahkan ia kini telah memiliki putri cantik bernama Princess dan putra angkat dari suaminya bernama Keano, ya pasti kalian sudah mengetahui hal itu sebelumnya.

                   Senyum tipis itu mengembang di bibir Viska saat mengingat pertemuan terakhirnya, saat sebuah kecelakaan itu menimpanya dan membuat pria itu kini telah menghadap pada Tuhan. Dan mungkin, jika bukan karena pria yang kini telah menghadap Tuhan itu, ia tak dapat bersama pria yang mencintainya apa adanya. Rasa terimakasih terus saja terlantun manis dari hati Viska untuk Farlant—cinta pertamanya.

***

                   Tangis itu pecah saat Viska mengetahui Farlant merelakan nyawanya untuk menyelamatkan dirinya. Jika boleh jujur, Viska menyesal telah melarikan diri dari Farlant, andai saja ia tak melarikan diri mungkin saat ini Farlant masih hidup, pria itu masih bersamanya, memberikan senyum manis meski tak diacuhkan olehnya.

                   “Lebih baik kau makan dulu, Vis. Sudah beberapa hari ini kau terus menangis dan mengabaikan pola makanmu.” Alvist datang membawa sebungkus bubur untuk Viska yang masih setia menunggu Farlant yang masih saja tertidur dalam komanya dari beberapa hari yang lalu.

                   Viska menggeleng kecil. Rasanya, tak ada rasa lapar di perutnya meskipun ia sudah beberapa hari tidak makan. Alvis melipat kakinya di samping Viska yang terduduk di dekatt brankar tempat Farlant terlelap selama beberapa hari ini. “Aku tahu kau begitu merasa bersalah atas kejadian ini, tapi bukan berarti kau menyiksa dirimu sendiri. Farlant menyayangimu sama seperti aku yang menyayangimu, dan kami sama-sama tak mau jika wanita yang kami sayangi sakit karena alasan apapun. Kumohon, kau makan, dan aku akan menuruti semua apa kemauanmu.” Alvist mencoba membujuk Viska. Ia benar-benar tak mau jika wanita yang ia sayangi ini akan jatuh sakit. Bukan, bukan karena ia ceemburu mengenai perhatian yang dicurahkan Viska terhadap Farlant beberapa hari ini sehingga wanita itu mengabaikannya, ia justru merasakan apa yang dirasakan Viska saat ini, memang sudah sepantasnya Viska berada disini setelah apa yang dikorbankan oleh Farlant untuk wanita cantik itu.

                   “Jika aku mau makan, kau benar-benar akan mengabulkan permintaanku?” Tanya Viska akhirnya. Ada sebuah harapan namun juga kesedihan di sana. dengan mantap Alvist menganggukkan kepalanya.

                   “Alvist, aku begitu mencintaimu, dan kau tahu itu. Tapi, setelah apa yang dikorbankan oleh Farlant, rasanya sungguh tak adil jika aku tetap bersamamu. Aku minta maaf jika hubungan kita sampai di sini, kembalilah ke Swiss, dan cari wanita yang menerimamu apa adanya. Lupakan semua yang telah terjadi diantara kita.” Dengan pemaparan singkat, Viska akhirnya mengungkapkan permintaannya, meskipun itu berat namun ia tak mau membuat dua pria yang sama-sama ada dihatinya itu tersakiti lebih jauh, ia juga tak mau egois dengan menetap bersama Alvist akan menyakiti Farlant, namun ia juga tak mau jika Alvist tersakiti, meskipun pada akhirnya pilihan kedualah yang ia tetapkan. Menyakiti Alvist, dan menyakiti dirinya sendiri, tapi setidaknya itu lebih baik, daripada menyakiti Farlant lebih jauh lagi.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang