P.2 - Aku mencintainya Sejak dulu, hingga sekarang

28.8K 891 14
                                    

Farlant POV

              Aku tersenyum saat melihat foto yang sudah lama tersimpan di dalam dompetku. Aku dengannya, hanya berdua dengan gaya aku mencubit pipinya dengan gemas dan dia cemberut. Heh~ aku selalu ingin tertawa jika mengingat hari itu. Hari dimana aku, dia dan beberapa temanku yang lain pergi kesebuah mall dan kami melakukan foto box. Dan terciptalah sebuah kertas dengan menampilkan wajah kami berdua disana.

              Dan kalian tahu, setelah lulus kuliah beberapa tahun yang lalu aku tak pernah lagi bertemu dengannya. Aku memutuskan pindah ke Bali karena perusahaan yang menampung kemampuanku mengutusku untuk mengurus cabang yang ada di sana. Jujur, rasanya sangat berat jika harus meninggalkan Bandung, meninggalkan semua kenangan yang terangkai manis meskipun dia tak pernah menyadari rasa yang masih tertinggal di hati ini meskipun kebersamaan kami tak pernah tercipta lagi secara intens semenjak kami lulus SMA.

              Dan tadi siang, aku bertemu lagi dengannya. Aku sama sekali tak terkejut dia berperan sebagai WO dalam acara pernikahanku dan juga Khanza, karena Bayu bilang pemilik dari Party Organize adalah Viska Cleziara Syafa, gadis yang sedari dulu bersarang dihatiku sampai saat ini. setidaknya, aku telah mempersiapkan hatiku untuk tidak menunjukkan rasa bahagia di depan calon istriku, bagaimanapun perasaanku terhadapnya aku harus bisa menjaga perasaan dia. Mama selalu bilang jika aku tak boleh menyakiti hati gadis manapun, terlebih Khanza—Gadis yang menjadi kekasihku dua tahun belakangan ini karena perjodohan konyol yang direncanakan oleh Papa.

              Dddrrrttt... dddrrrttt...

              Aku meraih handphone berlayar sentuh di atas meja kerjaku, melihat nomor tak ku kenal dengan dahi berkerut. Aku segera menggeser ke kiri pada layar, menyambungkan panggilan yang telah dikirimnya padaku.

              “Selamat sore, maaf apa benar ini dengan Tuan Farlant Valentino Anggara?” Tanyanya dengan sopan di sebrang sana.

              “Iya, saya Farlant. Maaf saya bicara dengan siapa?” Tanyaku tak kalah sopan.

              “Saya Raissa, Tuan dari Party Organize. Saya ingin menyampaikan bahwa rekan saya, Viska tidak dapat menangani acara pernikahan Tuan, dan esok Tuan bisa bertemu dengan rekan kami yang lain bernama Siska.” Raissa, aku sangat mengenal gadis ini. tapi tunggu, kenapa Viska tiba-tiba tidak dapat menangani acara pernikahanku, bukankah tadi siang dia bilang jika aku sudah menentukkan temanya aku bisa menghubunginya?

              “Raissa, sudahlah jangan panggil aku Tuan, memangnya aku sudah tua apa?” Tanyaku ketus, ku dengar dia tertawa kecil. “Viska kenapa tidak bisa menghandle acara pernikahanku, Sa? Apa dia terlalu sibuk?” tanyaku pada inti permasalahan yang disampaikan Raissa.

              “Ehm... Mungkin.” Jawabnya sedikit ragu, dan aku dapat mendengar jelas keraguan itu.          

“Baiklah. Terimakasih Sa.” Jawabku berusaha mengukir senyum itu. Senyum yang sebenarnya sangat enggan keluar dari bibirku.

“Farlant, kau baik-baik saja?” Tanya Raissa memastikan.

“Entahlah. Aku merasa semangatku untuk menikah tak ada lagi, jika bukan dia yang menjadi WO dalam acaraku.” Jawabku jujur.

“Kau mencintainya?” Tanyanya lagi.

“Sejak dulu. Saat dia masih bertingkah seperti anak kecil di dalam kelas, saat ia menggelayut manja pada lenganku saat kita jalan bersama, saat ia menangis karena masalah sepele denganmu, saat ia memelukku karena nilai matematikanya bisa  mencapai tujuh puluh dan sampai saat ini, saat ia sudah berubah menjadi wanita dewasa yang anggun, dan terlihat cerdas namun bagiku ia masih seperti dulu meskipun kami hanya bertemu tak lebih dari lima belas menit siang tadi, Sa.” Ini pertama kalinya aku menceritakan perasaanku pada orang lain, bahkan seorang Bayu-pun tak pernah ku perkenankan untuk mendengar cerita mengenai gadis yang menempati ruang hatiku.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang