SEBUAH LAGU UNTUK JULIET KU

214 6 0
                                    

Di ruang studio, Dera tidak hentinya menyanyikan lagu yang ditulisnya sendiri sembari memetik gitar kesayangannya. Lagu yang khusus ditulisnya untuk gadis yang sudah lama disukainya. Dalam hati, Dera berharap lagunya akan disukai gadis yang ditaksirnya.

"Dera, lo yakin akan menyanyikan lagu itu di acara prom besok? Lo yakin cewek itu mau menerima?" tanya Gio, sahabat Dera yang tahu banget perasaan Dera.

Dera, cowok yang dikenal populer di kampus. Banyak kaum hawa menyukainya dan berharap menjadi pacarnya. Namun tak ada satupun  yang dijadikannya pacar. Karena hatinya sudah tertambat pada Puri, gadis berkacamata minus dan tidak populer sama sekali.

Rasa suka itu sudah ada sejak pertama kali Dera bertemu Puri di masa orientasi kampus. Dera sangat menyukai kepolosan Puri sewaktu jadi satu kelompok dengannya. Hal ini membuat Dera sangat suka untuk menjahili Puri. Namun sayang, Puri jadi menjauhinya. Tentu di sudut hati, Dera merasa sedih. Padahal sudah berkali – kali Dera mencoba mengungkapkan perasaannya pada Puri. Dan di acara perpisahan besok Dera akan berusaha untuk terakhir kalinya. Dengan menyanyikan sebuah lagu karangannya.

"Guea ga tau pasti Gio. Tapi gua harus optimis" sahut Dera tersenyum.

##########

"Halo, selamat malam. Ini saya Puri. Dengan siapa saya berbicara?"

"Ini aku, Dera" jawab Dera hati – hati di saluran telepon.

"Dera? Ada apa? Kalau ga penting, aku tutup telponnya"

"Tunggu, jangan kamu tutup telponnya" cegah Dera cepat dari seberang sana karena ia tahu Puri akan melakukannya. "Aku mau bicara"

Puri berpikir sejenak. "Baiklah bicaralah. Tapi hanya satu menit" jawab Puri ketus.

"Oke Puri, terima kasih" Terdengar suara Dera mulai semangat dan tidak mau menyiakan kesempatan ini. "Besok di acara perpisahan, aku harap kamu Puri mau datang. Aku tahu kamu tidak akan datang. Makanya aku menghubungi kamu memintamu untuk datang"

"Kalau sudah tahu. Untuk apa aku datang?"

"Karena....karena...aku ingin berdansa denganmu"

"Cukup! Waktumu sudah selesai! Aku tutup telponnya"

Namun pada saat Puri hendak meletakkan gagang teleponnya, sempat terdengarnya suara Dera yang cukup mengguncang jantung Puri. "Aku sayang kamu"

Sejenak Puri merebahkan punggungnya ke dinding rumah. 'Apakah benar yang dikatakannya?' Sebenarnya Puri tahu jika Dera menyukai dirinya. Hampir setiap hari Dera mengikutinya hanya untuk dapat sekedar bertegur sapa saja. Namun sudut hatinya ragu. Karena tidak mungkin Dera yang begitu populernya sungguh – sungguh menyukainya. Oleh sebab itu, Puri selalu menjauhi Dera.

Dan kini Dera mengucapkan kata indah itu. Apa yang harus dilakukan Puri/

Sementara disaat yang sama, Dera memandang langit gelap tanpa bulan dan bintang – bintang. 'Inikah yang akan terjadi besok padaku, gelap. Puri, susah sekali membuatmu mengerti sikapku selama ini'

##########

Malam perpisahan tiba. Aula sudah dipenuhi dengan orang – orang berkostum megah dan elegan sesuai dengan tema acara. Mereka berdansa diiringi alunan musik dari band kampus kebanggaan mereka.

Disaat yang lain ceria, lain lagi yang di sudut panggung. Di tempat itu Dera terus memandangi orang – orang yang datang. Ekor matanya tak hentinya mencari sosok Puri.

'Puri, kuharap kamu datang. Kumohon' bisik hati Dera.

"Hei, Dera mana pasangan lo? Kok cowok paling populer se kampus ga bawa pasangan." tanya salah satu temannya, Barry.

"Iya Der. Bagus gitu jas elo. Keren lagi. Masak sih ga ada yang mau ama elo" Lara, pasangan Barry ikut menanggapi.

Dera hanya tersenyum menanggapinya.

"Sebentar lagi datang kok" jawab Dera.

"Siapa?" Lara dan Barry penasaran.

Lagi – lagi Dera hanya senyum.

"Nanti aku kenalkan sama kalian semua"

Lara dan Barry saling berpandangan. Siapa?

Gio, ketua panitia acara tampak lari tergopoh – gopoh menghampiri Dera. Ia membisikkan sesuatu pada Dera.

"Lo yakin?" tanya Dera mulai berubah sumringah. Gio mengangguk pasti.

"Lo liat aja sendiri. Dia pakai gaun merah muda"

"Kalo gitu, gua nyanyi sekarang. Siapkan Gio buat gua"

"Oke"

########

"Hadirin sekalian, teman kita Dera akan menyanyikan sebuah lagu karyanya sendiri yang dikhususkan untuk gadis yang disukainya Puri" ucap mc.

Sesaat aula menjadi gelap. Semua menanti.

Lampu sorot diarahkan pada Dera yang sudah berada diatas panggung dengan gitarnya. Lampu sorot lainnya diarahkan pada Puri. Kontan Puri merasa kagok karena seluruh mata tertuju padanya.

Kemudian sebuah lagu mulai dilantunkan oleh Dera. Dan inilah syairnya.

'Dengar....Dengar.....Dengar.....

Detakan jantungku saat bertemu kamu

Rasakanlah

Getaran tubuhku saat menatapmu

Aku yang terlihat kuat

Aku tergoyahkan karenamu

Sepertinya......

Dan kuyakin pasti rasa ini

Rasa sayangku padamu

Kaulah Julietku......

Ini sebuah lagu

Yang kutulis untukmu, Julietku

Aku jatuh cinta padamu

Sungguh aku cinta"

Aula bergemuruh karena suara tepuk tangan riuh begitu lagu Dera usai.

"Puri, lagu ini untuk kamu. Aku suka kamu. Aku sungguh sayang kamu"

Dera menuruni panggung. Dia menghampiri Puri. Dan seraya berlutut dihadapan Puri, Dera berkata.

"Jadilah kekasihku, Puri"

Kontan wajah Puri bersemu merah diperlakukan seperti itu oleh Dera.

"Sungguhkah ini semua, Dera?"

Dera mengangguk.

Puri tersenyum. "Aku mau..."

~END~

"My Story 2" ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang