FIRST KISS (CIUMAN PERTAMA)

1.1K 6 0
                                    

Istirahat tiba. Di sudut kantin sekolah berkumpul tiga orang siswi SMA berparas manis sedang asyik membicarakan sesuatu. Kelihatannya dari wajah – wajah mereka terlihat antusias sekali. Apalagi tiba giliran Berta. Dua orang lainnya benar – benar memperhatikannya berbicara.

"Nah, dimalam itu.....Wow! Romantis sekali!!! Tempat gelap kami...."

"Gila lo! Di tempat gelap kalian berduaan. Apa ga terjadi apa – apa?" duga Rida. Bikin mata Berta melotot marah. Abis gimana ga marah. Rida ngomongnya keceplosan. Keras pula suaranya. Kan malu tuh.

Mery pun ikut kesal. Orang lagi serius mendengar, eh tiba – tiba aja nyosor. Jadi buyar deh khayalan indah tadi dari otaknya.

"Iiiih...dengar dulu dong. Kayak anak kecil aja. Emangnya lo belum pernah merasakan yang namanya 'first kiss' ya?" ucap Berta.

Rida mengangguk pelan. Kontan Berta dan Mery kaget mendengar pengakuan sahabatnya itu.

"Sampai kelas tiga gini elo belum pernah???!!!!" Mery seakan tak percaya. Sekali lagi Rida mengangguk dengan lugunya.

#######

Uh kesal juga! Rida habis kena ejekan dari Berta dan Mery karena ciuman pertama yang belum pernah dialaminya sama sekali sampai saat ini.

Emangnya dosa apa kalau belum juga. Fiuhh.

FIRST KISS? Gimana mo dialami Rida? Dia saja belum pernah mengalami yang namanya PACARAN. Jangankan pacaran, dekat dengan cowok saja susahnya bukan main. Bawaannya maunya menangis atau kadang – kadang marah.

Hm,,, bingung juga. Rida udah nyoba untuk mengatasi keanehannya itu dengan berbagai cara. Susah juga memang. Semuanya tak pernah berhasil.

"Huh!" Rida terbaring lemas diatas tempat tidurnya.

Besok Rida diundang Mayang, teman sekelasnya ke acara ulang tahun kakak laki – lakinya. Rida resah. Besok kedua sohibnya Berta dan Mery akan membawa pasangan mereka masing – masing. Bisa – bisa besok Rida duduk sendirian melompong kayak sapi ompong melihat Mery dan Berta sibuk dengan pacarnya.

Duh, sedihnya....udah jomblo. Ga pernah ngerasain yang namanya First Kiss pula.

##############

Di ultah abangnya Mayang. Wajah Rida cemberut parah. Bukan hanya kedua sohibnya tetapi hampir semua yang hadir membawa pasangan. Itupun semuanya berdansa di lantai dansa.

Kini yang duduk hanya dirinya dan beberapa pria dan wanita saja. Namun tampaknya mereka sedang pendekatan gitu. Dan kayak – kayaknya mulai menjurus menjadi pasangan. Sedangkan Rida tidak ada sama sekali. Naas sekali nasibnya.

Apalagi sih yang kurang? Rida ga jelek amat. Gak cantik amat. Gak bodoh. Juga ga pintar amat. Yah biasa saja. Kelebihannya hanya satu. Baik hati.

Pantat Rida sudah keram kesemutan. Ga tahan lagi berada di pesta itu. Bengong saja. Mendingan ga usah datang sekalian. Biar ga bete seperti ini. Jadi ingin cepat pulang.

"Kapan sih abangnya Mayang muncul? Biar gue cepat pulang. Bosan nunggu dari tadi" Rida jutek sendiri. Saking juteknya, Rida menghabisi satu loyang kue tart yang disediakan diatas meja.

Hm....beginilah kebiasaan Rida kalau udah tanda – tanda stres. Bawaannya makan melulu. Rakusnya minta ampun. Ga takut gemuk sama sekali. Pokoknya nyantai aja deh, pikirnya. Kalo emang kurus ya kurus. Kalo gemuk ya udah deh gemuk. Capek banget mikirinnya.

Rida selalu mengatakan itu jika nafsu makannya lepas kendali karena stres. Tapi Rida tidak pernah mau capek untuk memikirkannya.

Bibirnya menyeruput jus stroberi kesukaannya, yang memang dikhususkan Mayang untuk Rida supaya mau datang ke pesta. Stoknya lumayan banyak disediakan Mayang. Kira – kira ada sepuluh gelas. Maruk banget Rida ini!

"My Story 2" ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang