1 - st Letter

2.8K 261 23
                                    

TIGA tahun sudah berlalu sejak berakhirnya Perang Hogwarts. Perang yang merenggut banyak nyawa, sekaligus termasuk perang terbesar di Dunia Sihir. Perang yang masih meninggalkan jejak-jejak tertentu bagi tiap orang yang mengalaminya. Perang yang masih membuatku bermimpi buruk tiap harinya.

Dan sudah tiga tahun pula sejak datangnya seekor burung hantu berbulu cokelat tua yang membawakanku tujuh buah surat yang sudah terbungkus rapi di dalam sebuah kotak kecil. Enam dari tujuh amplop surat itu beremblem M dengan warna hijau emerald elegan. M, lambang untuk klan keluarga berdarah murni — yang dulu — termahsyur di seluruh Dunia Sihir.

Dan M, untuk Malfoy. Draco Malfoy.

Aku masih dapat mengingat bagaimana ia menyelamatkanku dari sebuah kutukan Cruciatus yang dilontarkan oleh bibinya, Bellatrix Lestrange. Aku masih dapat mengingat bagaimana dia berkhianat di hadapan Voldemort sendiri.

Aku berhutang banyak padanya dan ... setelah semua surat yang kudapatkan ini, dunia terlalu kejam pada Draco. Dia tidak pantas menerima semua hal yang sekarang ia dapatkan.

=======

Untuk: Hermione Granger
Hogwarts

Um, bagaimana orang-orang memulai surat? Sungguh, I honestly have no idea how. Mungkin, hai, Granger. Apa kabar? Well, kau tak akan pernah melihat, membaca, apalagi membalas surat ini, jadi ... yah, lupakan saja pertanyaan apa kabar tadi.

Hanya sekedar informasi, aku menulis surat ini tepat sehari sebelum kepulangan seluruh murid Hogwarts ke kediaman mereka masing-masing (dan agar aku ingat, aku menulis surat ini di tahun keempat). Dan mungkin aku akan terus mulai menulis untukmu.

Sekarang, aku akan memberitahumu alasan-alasan kenapa aku membuat surat-surat ini untukmu. Darimana aku harus memulai?

Pertama, aku menulis untukmu karena ... aku merasa ada yang berbeda denganmu. Entah apa pun itu, aku tak mau tahu sekarang. Tapi untuk mendeskripsikannya, apa kau tahu perasaan seseorang saat meminum Amortentia? Agak seperti itu, tetapi tidak separah itu. Hanya sedikit seperti itu.

Kedua, aku ingin menyatakan beberapa perasaanku. Beberapa kejujuranku. Dan entah kenapa, rasanya aku hanya ingin mengatakannya kepadamu. Aneh, ya?

Ketiga ... menulis membuatku merasa lebih baik, kurasa?

Entahlah, tak ada alasan yang begitu spesifik bagiku untuk mulai menulis padamu. Tertawalah sepuasnya, aku tak peduli. Toh, kau tak akan melihatnya. Atau membacanya. Atau apa pun itu. Tapi, shit, kenapa aku merasa pipiku memanas saat menulis ini semua?

Oke, lupakan saja. Aku akan memulai dengan beberapa pengakuanku.

Oh, mungkin aku harus mengakui kalau aku tak pernah berniat melukai perasaanmu dengan mengejekmu Darah-Lumpur. Aku hanya tak tahu bagaimana cara berinteraksi denganmu saat Ayahku tak pernah mengizinkanku untuk berinteraksi dengan keturunan Muggle. Mungkin kau akan bilang, "Tapi Ayahmu tak akan melihatnya!"

Jawabanku, memang ia tak akan melihatnya secara langsung, namun teman-temanku bisa melaporkannya. Dan cukup dengan hanya aku yang menyakiti perasaanmu. Ucapan Ayahku bisa jauh lebih pedas dari ucapanku, kau tahu.

Dan pengakuan keduaku, I actually kinda adore you. Jangan besar kepala, oke? Hanya SEDIKIT mengagumimu. Dan sedikit iri padamu. Kau memiliki dua orang teman yang sangat setia (Dalam pertemanan ini, mungkin aku iri kepada kalian bertiga). Kau memiliki otak cemerlang yang Ayahku selalu wanti-wanti untuk kalahkan.

Seandainya Ayahku tahu seberapa sulitnya mengalahkanmu ... dengan otak pas-pasan seperti ini.

Ah, Demi Merlin, aku tak mau memujimu. YUCK. PLEASE FORGET WHAT I'VE JUST SAID. Aku ingin menghapusnya, tetapi aku sayang dengan tanganku yang sudah lelah menulis untukmu.

Aku tak tahu apa lagi yang harus aku akui. Jadi, aku akan memulai ceritaku tentangmu dari sudut pandangku. Tidak semuanya, aku bukan seorang stalker yang ingin menulis tentang Darah-Lumpur-Berrambut-Semak dan mengirimnya ke Prophet ... Uh, maaf aku mengejekmu lagi. Sudah menjadi kebiasaan.

Jadi, sebenarnya aku penasaran kenapa di tahun ini, aku lebih jarang melihatmu bersama Potty dan Weasel. Apa semuanya karena Potty dan Weasel bertengkar? Terkadang aku ingin menghampirimu dan berbicara denganmu. Sesekali, tanpa adanya adu mulut. Tetapi kau selalu terlihat terlalu berkonsentrasi di Perpustakaan dan aku tahu kau akan berpikir buruk walaupun hanya melihat wajahku.

Well, aku tak menyalahkanmu. Aku memang hanya akan mengejekmu pada akhirnya karena aku tak memiliki topik apa-apa. Yeah, this Malfoy is actually awkward.

Dan seharusnya kau mendapatkan apresiasi yang lebih dari sahabat-sahabatmu saat di Yule Ball. Namun mereka lebih mementingkan dengan siapa kau pergi, bukan seberapa ... menakjubkannya dirimu di sana.

Shit, aku rasa pipiku memerah lagi. Draco, ingatlah, surat ini tidak akan dibaca oleh Hermione Granger.

Aku akui, kau benar-benar terlihat menakjubkan di dalam balutan gaun biru itu. Dan aku sedikit berharap kalau aku lah yang mengajakmu ke pesta itu. Bukan Krum. Dan aku akan sangat senang dapat melihat wajah bodoh Potty dan Weasel yang hanya bisa menatap dari kejauhan.

Dengar, — atau lihat? — Granger, aku melihatmu menangis sehari setelah pesta dansa tersebut. Beberapa menit sebelum kau mulai menangis di koridor, aku melihatmu dan Weasel bertengkar. Aku menghampirimu dan hal terbaik yang bisa kulakukan saat itu hanyalah berkata, "Apa Weasel baru menolakmu?"

Aku terdengar sangat payah.

Lalu kau berteriak, "SHUT UP!" dan mulai menangis lagi. Shit, how I wish I never said that. Aku tahu kata-kataku hanya menyakitimu. Fuck.

Dan aku tidak bermaksud untuk berkata begitu. I only wanted to know if you were fine.

Sekali lagi, aku memang payah.

Pada akhirnya kau semakin marah dan kau meninggalkanku. Sekali lagi, aku minta maaf. Kau tak pernah, kan mendengar seorang Draco Malfoy merendah? Hanya di sini. Surat ini.

Aku turut berduka cita atas kematian Cedric Diggory, omong-omong. Meskipun ada sangkut-pautnya dengan Ayahku, aku tidak tahu sama sekali mengenai hal ini. Sungguh.

Nah, karena aku tak tahu apa yang harus dikatakan lagi, kurasa aku harus mengatakan selamat tinggal. Parkinson memanggilku. Geez, aku tak menyukainya. Sama sekali tidak.

Sampai jumpa di surat selanjutnya, kurasa? Semoga liburanmu menyenangkan.

Uh, rival terbesarmu,
Draco Malfoy.

P.S.: aku masih ingat tinjuan dahsyatmu.

=======

A/N:
haaaai, kalo kalian ngerasa ini "sangat thirteen reasons why", atau cerita mana pun yang pake surat, tape, dan kawan-kawannya, serius aku nggak terinspirasi dari sana. aku juga lupa cerita ini dateng dari mana, sih AHAHAHHAA.
see y'all later!!! peluk hangat dari tom marvolo riddle a.k.a voldemort tercintah
mohon maaf kalo ada typo

Reach You Back [Dramione]Where stories live. Discover now