Chapter 1

24K 598 5
                                    

Hai hai kali ini aku membawakan cerita dengan genre romance. Entah kenapa aku tertantang dengan genre Romance.

Aku mendapatkan ide dari cerita ini sehabis makan Mie Instan. Hebat banget yah Mie Instannya wkwkwk...  Langsung aja cekidot.

Hati-hati typo bertebaran dimana-mana!

^_^Happy Reading^_^

Gadis itu terlihat santai tanpa merasa terganggu dengan pandangan yang dilayangkan orang-orang. Gadis dengan baju putih dan celana kain berwarna biru gelap itu sedang berada di restaurant. Banyak orang melihat kearahnya karena di hadapan gadis cantik itu terdapat banyak sekali tersaji berbagai masakan hingga memenuhi meja makannya. Jangan salahkan gadis itu karena memang sedang kelaparan jadi dia merasa tak salah dengan porsinya yang bisa dihabiskan untuk 3 atau 4 orang. Memang dia orang yang menyukai makanan. Grace sahabatnya pun sering menggeleng-geleng saat gadis itu mulai makan makanan yang sebanyak gentong. Anehnya gadis itu tetap saja terlihat langsing membuat beberapa orang iri dengan gadis itu.

"Ada yang kurang lagi Miss. Skylar?" tanya pelayan laki-laki yang memang biasa melayani Angela.

"Tidak ada lagi Tablo and Thanks" Angela tersenyum pada Tablo, sedangkan Tablo sendiri memilih menggeleng-gelengkan kepalanya saat dirasa Angela menatap dengan binaran kegembiraan pada makanan sebanyak itu dihadapannya.

Baru beberapa langkah Tablo menjauhi meja Tablo sudah di panggil kembali oleh Angela.

"Nanti saat aku pulang buatkan aku kopi hangat 2 ya?"

Tablo lalu mengacungkan kedua jempolnya, ia masih bingung bagaimana perut sekecil itu muat makanan banyak. Setidaknya dia tak terlalu heran karena gadis itu sudah menjadi langganan disini.

Merasa diawasi Angela menatap keseluruh penjuru di restaurant, mendapati banyak sekali pasang mata. Salahkan dia saat ini datang pada saat makan siang pasti saja restaurant ini sangat ramai saat istirahat sehingga tak meninggalkan sebangkupun yang ada di dalamnya kecuali 1 bangku di depan Angela sendiri. Saat ini dia sedang makan siang tanpa ditemani oleh sahabatnya Grace. Grace mangaku dia sedang sibuk karena atasannya menyuruh menghitung keuangan yang ada di perusahaan well memang ini mendekati akhir bulan jadi bagian keuangan harus mengejar deadline sehingga harus melewatkan jam makan siang.

Angela tampak masa bodoh dan melanjutkan makan yang tadi sempat tertunda hingga semua makanan di depannya bersih tak tersisa. Menyisakan 8 piring besar kosong dan segelas air putih yang sudah ditelan isinya.

"Akhirnya kenyang!" tangannya direntangkan keatas merenggangkan ototnya dan berdesah puas akan makanan yang tadi dilahapnya.

Kini banyak mata yang melotot tak percaya gadis itu melahap 8 jenis makanan berbeda itu dalam sekali makan.

Mata hitam kelam itu menatap senyuman puas gadis itu. Ia melihat tingkah ajaib gadis di kejauhan sana. Baru kali ini dia temukan gadis yang  merasa percaya diri. Tanpa diduga senyuman tipis bertengger di wajah rupawannya. Lelaki itu tampak mengacuhkan pembicaraan orang yang ada di depannya yang membicarakan bisnis mereka, bahkan sedari tadi matanya menatap lekat kearah gadis itu.

"Ini pesanan nya Miss dan ini Bill nya"  Tablo memberikan Kopi hangat yang tadi dipesan oleh Angela dan membayar tagihan makanannya. Well nominal di bill itu memang banyak tapi menurut dia itu gunanya kehidupan. Buat apa ia bersusah-payah bekerja tanpa mendapatkan hasil memuaskan (makanan yang dia makan dalam hari-harinya) tentu saja bekerja itu untuk makan.

MR. PERFECT ALEXANDERS (END)Where stories live. Discover now