Dimana kamu Dafychi?

284K 14.5K 1.1K
                                    


Gadis kecil tak berdaya dengan balutan kain yang membekap mulutnya, kedua tangan di ikat terbuka di ujung-ujung pilar kasur dengan tali tampar berwana cokelat kemudian ditambahi selotip bening besar untuk memper-erat ikatan, ia terduduk tak berdaya diatas kasur, kedua pergelangan kakinya di pasung dengan kayu jati tua kemudian di kunci dengan rantai berukuran besar. Gadis ini tak bisa melakukan apapun.

Ify membuka kedua matanya perlahan, merasakan panas dan sakit di bagian belakang punggungnya, tubuhnya seketika membeku, ia sama sekali tak bisa begerak. Ify mencoba menyadarkan dirinya, membuka kedua matanya untuk semakin diperjelas.

Cahaya terang menusuk pada dua pupil matanya, mengecilkan ukuran-nya dalam waktu sekejap. Ia mengedikkan bahunya, tersentak kaget. Namun, menit berikunya Ify membuka matanya kembali, pelan-pelan.

"HAHAHAHAHAA" suara tawa beberapa pria menyadarkan Ify ! Dia kini benar-benar dalam kondisi paling sadar.

Kedua mata Ify mulai mengedar, ia berada di sebuah ruangan yang luas, dikatakan kamar bukan, mungkin lebih tepatnya ruangan kosong. Perlahan tangan Ify bergetar, mendapati banyak kaum adam berceceran di ruangan ini dengan menatap ganas dirinya, bagai harimau yang siap menerkam rusa kecil yang sedang berkeliaran.

Ify meneguk ludahnya, apa yang di inginkan semua orang ini? Ify takut!!.

Ify menggerakan tubuhnya, sama sekali tak bisa! Ia dibuat terkejut entah untuk keberapa kalinya, tubuhnya terjebak dalam ikatan yang entah sejak kapan di tubuhnya, membuat dirinya semakin bergetar. Ify tak bisa melakukan apapun, bicara pun tak bisa. Sampai akhirnya, tetes demi tetes jatuh dari pelupuk mata, membasahi pipi pucatnya.

"Aku dimana?"

"Mereka siapaa?"


"TOLONG AKU!!"

"TOLONG!!" batin Ify berteriak keras.

Pintu ruangan terbuka, masuklah sesosok perempuan berbada tinggi, kaki jenjang, kulit putih, paras cantik, memakai dress warna biru tua, dan higheels hitam. Ify menatap perempuan itu, melangkah mendekatinya. Ify sama sekali tak mengenalnya, ia tidak tau semua orang ini.

Perempuan ini menatapnya penuh dendam, ketidak sukaan.

PLAAAKK

Sebuah tamparan keras langsung menerjang pipi Ify tanpa ampun, perempuan itu melakukanya tanpa rasa iba sedikit pun. Ify memekik, ia meringis kesakitan, kepalanya sampai terhempas ke lain arah. Merasakan panas dan perih-nya tamparan itu.

Ify semakin terisak tanpa suara.

"Kenapa lo nangis? Takut lo? HAHAHA"

"Curutt!! Ngadep sini!!" perempuan itu menarik paksa dagu Ify, menghadapkan ke arahnya.

Ify tertunduk tak berani menatap perempuan itu. Sorotan matanya sangat menakutkan, Ify tak pernah melihat kedua mata yang menyeramkan seperti itu. Dalam hati Ify bertanya, Apa salah dirinya? Apa maksud semua ini? Kenapa ia di perlakukan seperti ini? Ia ingin bertanya tapi apa daya mengeluarkan suara saja tak bisa.

"Lo seneng udah dapetin Rio? Lo anggep lo udah menang? HAHAHA"

"LO SALAH BESAR!!! Kalau gue nggak bisa dapatkan Rio!! Lo juga nggak akan bisa!!"

Yah.. perempuan itu adalah Allena, semua adalah plan B yang ia rencanakan beberapa minggu yang lau, semua planning-nya telah tersusun dengan begitu rapi. Akibat ucapan Rio tadi pagi membuat kemarahanya meledak dan ia kehabisan kesabaranya. Ia tidak akan main-main lagi dengan tujuannya.

ELWhere stories live. Discover now