Guardian

422K 25.6K 463
                                    

   

Rio mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia sedikit menyesal karena melarang semua pengawalnya untuk mengikutinya hari ini. Rio mencoba untuk mengejar mobil jeep hitam yang sudah lumayan jauh jaraknya dengan mobilnya, semakin menginjak gasnya lebih dalam. Fokus dengan pandangan di depannya.

Ia melihat mobil jeep hitam tersebut masuk kedalam gudang. Rio memberhentikan mobilnya, ia tak mau gegabah. Ia hanya sendiri disini dan feeling nya berkata bahwa didalam sana terdapat banyak preman-preman berbadan besar.

Rio membuka sebuah kotak platinum persegi yang ada di belakang kursinya. Didalam sana terdapat banyak pistol dengan berbagai type mulai dari FN 57, C4, Zip, Glock-17, dan masih banyak lainnya. Rio mengambil FN 57 dan Glock-17 yang ia sembunyikan di pingang sebalah kanan dan di dalam kaos kaki-nya.

Setelah itu Rio bersiap untuk menyalakan mobilnya kembali, ia memfikirkan matang-matang strategi yang ada di otaknya. Ia hanya memiliki satu plan A tdiak ada plan lainnya. Jika Plan A ini tidak berhasil, maka konsekuensi akhir diantara mereka berdua salah satu tidak akan selamat.

Rio mulai menancapkan kakinya pada gas sedalam-dalamnya. Ia menabrak pintu gudang tersebut dengan hantaman yang keras. Ia tidak peduli lagi dengan keadaan mobilnya. Baginya nyawa gadis itu lebih penting, karena sama saja ia mempertaruhkan pertemanannya dengan Ando.

*****

Rio keluar dari mobil dan benar saja, pandangan pertama yang menyambut dirinnya adalah preman-preman berbadan besar dengan senyata di tangan mereka. Rio mengarahkan pandangannya ke Ify yang diikat disebuah tiang dengan mulut dibungkam. Ify menatap Rio dengan tatapan datar. Rio mencoba meyakinkan sekali lagi, ia sedikit memfokuskan tatapannya.

"Anak macam apa gadis ini?"

Gumam Rio dalam hati, ia tidak menemukan ekspresi takut dari kedua mata bahkan ekspresi gadis itu. Sama sekali.

"Apa mau kalian?" tanya Rio tak mau basa-basi. Ia mencoba mendekat ke arah seorang laki-laki yang berdiri di samping Ify. Sudah dapat Rio pastikan bahwa lelaki tersebut pasti ketua dari geng-murahan ini.

"Waahh—, Tuan muda ternyata sangat tidak sabar!!" tawa pria tersebut dengan menatap Rio tajam.

"tentu saja saya ingin uang!!" mendengar jawaban pria tersebut, Rio menyunggingkan senyum sinisnya.

"Uang? "

" Kalian kira saya bank kalian!!!"

"Lepaskan gadis itu, sebelum kalian menyesalinya!!" tajam Rio dengan wajah sengit. Ia paling tidak suka dengan membuang-buang waktu seperti ini.

"Cihh— kamu sombong sekali tuan muda!!!" picik ketua geng tersebut dengan amarah yang memuncak.

Ketua geng tersebut memberi aba-aba kepada bawahannya yang berdiri di sisi kanan dan kiri Rio untuk menyerang. Insting Rio tentu saja tidak kalah cepat. Ia segera menendang 5 pria di sebelah kanan dan 3 pri di sebelah kiri dengan cepat.

Rio segera berlari mengarah ke Ify dengan kecepatan yang benar-benar bah angin topan. Ketua geng yang berada disamping Ify langsung terkejut melihat Rio yang tiba-tiba sudah berada didepannya. Belum menyelesaikan kedipan matannya ketua geng tersebut medapat hantaman diwajahnya dari tangan Rio.

Rio segera mengunci kepala ketua geng, mengarahkan pistol yang ia ambil dari pinggang kirinnya pada pelipis ketua geng itu dan membuat semua anak buahnya tidak kebinggungan harus berbuat apa.

ELWhere stories live. Discover now