" LO-!!! "

466K 27.5K 1.4K
                                    


                Rio, illy dan Mamanya sudah pindah di rumah baru mereka pagi ini. Rio hanya mampir sebentar untuk mengantarkan adik dan mamanya, karena ia harus menghadiri rapat di kantor dengan Dinas Pajak pusat. Membicarakan Pph (pajak penghasilan) perusahannya yang di luar negeri. Rio tidak ingin ada masalah dengan tuntunan kasus korupsi pajak atau semacamnya nantinya. Ia ingin menjadi warga negara yang terhormat untuk selalu membayar pajak!.

"Gue sudah urus semua sekolah lo"

"Besok lo sudah bisa masuk ke sekolah baru lo" ujar Rio ke sang adik yang sedang asik memakan sandwich di depan Televisi.

"Sekolahnya bagus nggak? Ellite nggak? Hits nggak?"

"Lo mau sekolah atau mau jadi cabe-cabean?" sengit Rio dan membuat adiknya cemberut.

"Sekolah yang bener, jangan sia-siain uang gue buat sekolahin lo mahal-mahal"

"Iya Iya. Kayak presiden aja tiap hari ceramah, udah gitu nada suarannya datar melulu, nggak ada intonasinya!!" gerutu illy semakin cemberut.

"Lo harus dapat peringkat 1" tambah Rio tajam.

"Kenapa gue harus selalu dapat peringkat 1 ?" tanya illy tak terima. Ia sudah merasa lelah dengan tuntutan kakaknya yang selalu ingin dirinnya mendapatkan peringkat teratas. Dan itu sangat membuatnya terbeban.

"Yang dapat peringkat 1 di sekolah baru lo, mendapatkan biaya SPP dan DPP gratis selama satu tahun" jelas Rio dengan wajah datar tanpa dosa. Sedangkan illy menatap sang kakak tak percaya.

"Lo bangkrut ??"

"Nggak!"

"Lo nggak mampu biayain sekolah gue?"

"mampu"

"So?"

"Biar gratis " singkat jelas dan padat. Rio meninggalkan adiknya dengan senyum puas sepuas-puasnya.

" DASAR PENGUSAHA PELIT!! museumin sana uang lo. Sekalian hidup lo juga museumkan!! BIAR DIKENANG SEPANJANG MASA!! " teriak Illy kalut tak peduli kakaknya akan menerkamnya habis ini.

"Dasar kakak biadap!!! "

*****

Ando memberhentikan mobilnya di depan sebuah gang, ia keluar dari mobil lalu berjalan kedalam gang tersebut. Gang yang hanya cukup dimasuki satu sepeda motor, gang yang didalamnya hanya ada 3 rumah dan cukup sepi.

Ando terlihat mengingat-ingat, ia mengedarkan pandangannya mencoba memastikan ingatannya pada rumah yang akan ia cari. Ando memberhentikan langkahnya seketika itu, ia melihat seorang gadis berseragam dengan rambut di gulung ke atas. Gadis itu sedang mengunci pintu rumahnya. Ando hanya terdiam menatap gadis tersebut.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Ando dengan suara tenang, Gadis itu terkejut dengan kedatangan Ando dan sudah berdiri di depannya saat ini dengan hanya jarak 2,5 meter.

"Gue? Kenapa?" tanya gadis itu balik, tak cukup faham dengan pertanyaan Ando.

Ando mendesah kesal, membodohi dirinnya sendiri. Ia baru sadar bahwa Ify sudah mengerjainnya. Dan, begonya ia terkena prank sang adik tersebut.

"Ify ngerjain gue, dia bilang lo lagi sakit" ujar Ando setengah tersenyum.

"Gue legah lo nggak apa-apa" lanjutnya dan menjalankan kakinya beberapa langkah. Sedangkan gadis itu masih diam saja disana.

"Gue anterin lo ke sekolah" pinta Ando, dengan wajah penuh harap bahwa gadis di depannya mau menerima tawarannya.

"Gue bisa naik bus—,kak"

ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang