1 : Perempuan Sexy

31.1K 534 42
                                    

 Under the moonlight...

I’m singing a tune...

A gentle slow tune...

One that i love...,

Oh so much...

It sings to me...

Bringing sleep...

And wonderful dreams...

Dreams of love,

Peace,

Protection,

Trust,

Friendships,

And many more,

Under the moonlight,

Sing to me,

Once more,

The same tune,

I so much adore,

Moonlight sing to me.

Oh... Under The Moonlight...

I wanna to cry..

If Im not find my love,

But,

I know...

I found her...

Although i must wait in a thousad years again....

I dont care...

I want wait my love until the time come.

               

   Deburan ombak dipantai De Amo ini terdengar menyambutku, Aku hanya merentangkan kedua tanganku ke arah pantai berusaha memeluk cakrawala yang siap menampaki dirinya ke permukaan langit. Meskipun aku tahu itu beberapa jam lagi. Hari ini masih pagi, lebih tepatnya pagi buta. Aku bisa menebak saat ini sekitar pukul 00.30. Langit masih kelam, dan suhu begitu dingin berbanding terbalik dengan hangatnya tubuhku. Aku tidak peduli lagi akan hidupku ini. Dan sudah pasti, aku tidak ingin pulang kerumah. Ku pandangi sinar rembulan yang begitu indah dihadapanku ini, tapi aku lebih menyukai sinar mentari pagi. Begitu hangat seperti tubuhku, hangatnya sampai menyeruak ke tulang lalu sumsumku.

     “Alka.”

   Seorang pria bersuara lembut dan hangat terdengar dan mengalun indah memanggilku di sebelah kanan, menghampiriku dengan langkah ragu-ragu. Seolah ia takut aku mematahkan lehernya dalam satu kedipan mata.

   Yang benar saja! Aku tidak akan melakukan hal itu... Aku memutarkan kedua mataku keatas. Yang benar saja, masa iya aku tega melakukan itu padanya.

   Perlahan aku mendongkak lalu sedetik kemudian mendengus, saat mata biruku melihat silulet  Werewolf tua bangka yang bermata biru sedang tersenyum hangat ke arahku. Langkah kakinya terdengar tidak beraturan antara melanjutkan langkahnya atau kembali menyeret dan menjauh dariku.

     “Jangan menggangguku Uncle Afis.” Ancamku sambil bergerak menjauhinya, tak mengenal kata lelah itulah yang seharusnya aku sematkan kepada Werewolf tua bangka ini.

   Uncle Afis adalah teman baik Dadyyku. Ia mengusap kasar wajahnya, lalu ia mengusap rambut cokelat cepaknya ke arah belakang. Menatapku dengan ketenangan yang luar biasa. Aku sampai heran, mengapa ada Werewolf lelaki yang berdarah dingin seperti dia? Setahuku, pada umumnya Werewolf itu berdarah panas. Ya, meskipun sebenarnya Uncle Afis termasuk ke dalam salah satu dari sekian 'Rare Werewolf' yang melegenda.

Under The Moonlight : Book 1 (The Alpha - The Pursuit Of Love)Where stories live. Discover now