Twenty Seven

44.7K 3.7K 1.4K
                                    

Mile's POV

Flashback

Hft. Mile bosan. Sekarang sudah istirahat dan Mile tidak tahu mau ngapain.

Makan? Nggak laper. Main handphone? Bosan. Eva juga sedang wawancara kepanitiaan.

Ya udahlah, Mile keluar kelas ajalah.

Aku pun memutuskan untuk ke balkon dan memandangi lapangan sekolah, lumayan juga buat ngadem—di kelas rasanya agak pengap nggak tahu kenapa.

Eh!

Itu ... itu kan kak Angga!

Mataku pun terbelalak. Ya, siapa yang tahu, kebetulan kak Angga sedang bermain bola di lapangan. Ah, untung saja Mile ke balkon! Kan tumben kak Angga main bola pas istirahat pertama.

Ah, pemandangan kayak gini harus dipandangi selama bisa.

.

"Mil!"

"Oy, Mil!"

"Mile!"

"Miyaki Irigashi!"

Lamunanku terpecah. Aku segera menengok ke sumber suara. Ternyata Eva.

"Eh, Va." Balasku

"Ssh, Mile lagi merhatiin lapangan, nih." Lanjutku.

"Ish, dipanggil nggak nengok-nengok, deh. Emang ada siapa, sih? Kak Angga ya, pasti?" Tanya Eva sambil mendekat ke balkon juga.

Eh?

Tunggu.

Tadi ... Mile nggak salah dengar? Apa tadi Eva memanggil Mile ... 'Irigashi'?

"Va ... tadi ... kok bisa tahu ... 'Irigashi'?" Tanyaku tidak percaya.

"Ya elah, itu? Sekelas juga udah tahu, kali." Balas Eva. Aku melotot tidak percaya.

"Tau darima—" Tanyaku. Tapi tunggu.

Yang tahu kan ... cuma kak Sabrina!

"Bentar Va, Mile ada urusan." Ucapku cepat lalu menuju perpustakaan, meninggalkan Eva yang mungkin bingung.

Mile yakin, yang bisa memberi tahu orang lain kan cuma kak Sabrina!

Sesampainya di perpustakaan, aku langsung mencari-cari sosok kak Sabrina. Benar saja, kalau sedang istirahat pasti ada di perpustakaan, Mile tahu karena kadang ngelihat kak Sabrina bareng kak Angga di sini—sekarang bukan saatnya buat mikirin itu!

Aku pun segera menghampiri kak Sabrina. Pikiranku sudah membayangkan apa jadinya kalau keadaan kembali seperti dulu saat aku selalu diejek. Ugh, Mile nggak mau.

"Kak!" Seru Mile ke kak Sabrina setelah menarik earphone-nya, memecah keheningan perpustakaan.

"Kakak kenapa ngebocorin? Katanya nggak bakal ngasih tau siapa-siapa." Tanyaku kesal bercampur sedih. Mile kan sudah percaya pada Kak Sabrina.

"Haah ... ?" Tanya kak Sabrina balik.

Jawaban macam apa itu? Kak Sabrina pura-pura nggak tahu, ya? Soalnya pasti kak Sabrina yang ngebocorin, karena ... siapa lagi?

"Kenapa kakak nggak nepatin janji kakak?" Tanyaku. Tidak terlalu peduli dengan tatapan beberapa orang.

"Hah? Kenapa sih? Ngebocorin apaan?" Jawabnya lagi dengan muka kebingungan. Ugh, Mile kesal!

Membayangkan kembali diejek seperti dulu saja, Mile rasanya ingin menangis.

"Kak Sabrina jangan pura-pura nggak tahu, kakak kan yang ngebocorin namaku?" Tanyaku sekali lagi.

A Riddle Upon UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang