When i see you again

2.9K 237 4
                                    

Hayoung pov.

Hari demi hari,bulan demi bulan telah kulewati saat ini aku sudah 4 bulan berada di Hokkaido. Lalu apa aku sudah melupakan sehun?. Jawabannya adalah masih tidak bisa juga entah aku harus membutuhkan waktu berapa lama lagi. Tapi setidaknya aku saat ini masih bisa tersenyum walau tiada sehun disisiku.
Kalung yang sehun berikan tidak pernah lepas dari leherku. Dia sudah memberikannya padaku,berarti terserah padaku kan akan aku apakan kalung ini?.

Saat ini aku masih duduk ditepi jendela kamar untuk menikmati udara yang segar disini. Sambil sesekali aku menghirup nafas panjang dan menghembuskannya berlahan.
Hmmm seandainya kau ada disini sehun.

Apa ketika aku kembali kau sudah bersama dengan yeoja lain?. Aku tidak papa jika kau bersama dengan yeoja lain,karena ini kesalahanku yang bersifat sangat kekanak kanakan. Namun asal kau tau aku tak bisa melupakanmu,dan aku sampai saat ini pun masih merindukanmu,sangat merindukanmu. Air mataku sepertinya sudah ingin jatuh namun aku mencegahnya. Hayoung kau tak boleh lemah lagi hanya karena sehun.

Lamunanku buyar ketika mendengar seseorang memnaggilku.
"Hayoung ssi...." panggil pemilik penginapan ini. Aku sudah menganggapnya sebagai eomaku sendiri,dia sangat baik, dia bernama Oh Hani
"Nde ahjuma... Aku datang" jawabku seraya bangkit dari duduk dan menghampiri ahjuma
"Kajja mogsa" ucapnya aku menganggukan kepala dan mengikutinya untuk makan.

Setelah kami makan,aku berpamitan untuk pergi ke sungai yang ada didekat penginapan,untuk menikmati udara segar dipagi hari. Untuk menyentuh air yang masih jernih disana, dan untuk bermain bersama anak anak kecil yang sedang bermain disana. Inilah salah satu hal yang biasa aku lakukan disini.

Hanya membutuhkan waktu 5 menit,aku sampai disungai benar disini sudah banyak anak anak kecil yang bermain. Aku menyapanya. Selama 4 bulan aku berada di negri matahari terbit ini,aku hanya bisa mengatakan hai.

Kami pun bermain. Setelah cukup lama bermain mereka kembali kerumahnya masing masing dan tinggallah aku sendiri disini. Aku duduk disebuah batu yang ada di sungai ini. "Hmmm ini sangat menyegarkan" ucapku sambil menadahkan kepalaku keatas dengan mata terpejam. Udara seperti ini sungguh sangat melegakan. Aku menyirami kakiku dengan air sungai yang segar ini,sehun kau sedang apa,dengan siapa kau saat ini,sepertinya aku sangat ingin menanyakan ini pada sehun. Aku sangat merindukanmu,seakan kata ini yang ingin aku ucapkan padamu saat ini. Tak terasa air mata kembali membasahi pipiku,aku menyekanya seraya berdiri dari batu ini.
"Sudahlah hayoung, kau tak boleh menangis" gumamku,kali ini dengan sebuah senyuman. Setelahnya aku pergi meninggalkan sungai dan berjalan kembali menuju penginapan.

***
Author pov.
Hayoung menyusuri jalan yang sangat asri,di tepi tepinya sangat banyak bunga,dan hanya ada satu jalan yang ada ditengahnya. Dia berjalan sendiri sambil sesekali berteriak kecil untuk melegakan hatinya.

"Sehun seandainya kau tau aku disini tak bisa melupakanmu. Apa kau akan kemari?" gumamnya dengan kepala yang tertunduk lemas,dia terus berjalan dan berjalan. Sampai dia tak tau kalau ada orang didepannya,dia pun menabraknya.

"Ahmm...jeosenghamnida jeos--" dia segera meminta maaf sambil sedikit menjauh dari orang ini. Berlahan ia melihat kearah orang ini. Dan betapa terkejutnya ia. Sehun. Yang ia lihat saat ini sehun

'Siapapun jika ini hanya mimpi tolong jangan ada yang membangunkan aku. Dia orang yang sangat aku rindukan' ucap hayoung dalam hati sambil terus memandangi sehun dengan air mata mulai mengalir dari matanya. Sehun juga memandangi hayoung kali ini pipi sehun mulai basah. Berlahan sehun menghampiri hayoung. Ia memegang erat bahu hayoung lalu memeluknya.
"Hayoung-ah aku sangat merindukanmu" ucap sehun sambil terus memeluk hayoung. Hayoung masih terdiam seolah tak percaya apa yang ia lihat saat ini,dia diam didalam pelukan sehun tanpa mengatakan apapun. Setelah cukup lama memeluk hayoung sehun melepaskannya,dan menatap hayoung.
"Sehun. Apa ini bukan mimpi?" tanya hayoung dengan tatapan kosong
"Ini bukan mimpi hayoung. Ini aku seh--" belum sempat melanjutkan hayoung sudah memeluk sehun erat sangat erat,dengan air mata yang semakin deras.
"Sehun,aku sangat merindukanmu" ucap hayoung ditengah isakan tangisnya. Hanya terdengar seperti gumaman saja karena mulutnya yang tertutup dada bidang sehun.

Setelah cukup lama mereka berpelukan,mereka melepaskan pelukannya. Sehun mengecup lembut pucuk kening hayoung.
"Aku sangat menderita tak ada kau" ucap sehun dengan tangan yang mengusap air mata hayoung. Hayoung menahan tangan sehun agar terus dipipinya.
"Nado. Aku tak bisa melepaskan kau dari pikiranku juga hatiku" jawab hayoung sambil tersenyum
"Kau jahat sekali huh?!kau ingin aku terlepas dari pikiranmu?" sehun mempoutkan bibirnya membuat hayoung terkekeh dan lagi lagi hayoung memeluk sehun.
"Mianheyo" ucap hayoung
"Nado mianheyo. Aku terlambat menjemputmu. Hingga kau merasa tersiksa" mereka mempererat pelukan mereka. Setelah berpelukan sehun memegang bahu hayoung.
"Neol saranghaeyo" ucap sehun pada hayoung
"Nado saranghaeyo" jawab hayoung saat ini dia bisa tersenyum lebar. Sehun mendekatkan wajahnya pada hayoung dan berlahan dia men***m b***r hayoung dengan lembut.

Setelah cukup lama,mereka melepaskan c*****n dan berjalan menuju penginapan. Dengan bergandengan tangan mereka seperti sepasang kekasih yang baru saja jatuh cinta. Mungkin itu benar. Karena cinta mereka kembali seperti ketika mereka jatuh cinta pertama kali. Yaitu MURNI.
"Bagaimana bisa kau menemukanku sehun?" tanya hayoung pada sehun. Sehun menaikan bahunya
"Nanti akan aku ceritakan" jawab sehun,hayoung mengangguk pelan.

Mereka sampai di penginapan.
"Ah... Kalian sudah datang. Makanlah dulu" sapa ahjuma
"Kau mengenalnya" tanya hayoung kebingungan
"Tentu. Dia keponakanku" jawab ahjuma yang mengejutkan hayoung.
"Bagaimana bisa?" tanya hayoung yang masih kebingungan.
"Saat itu aku menghubungi ahjuma,kalau aku sedang mencari orang korea di jepang,karena dia punya penginapan aku rasa akan ada orang korea dan siapa tau ada dirimu. Dan dia mengatakan kalau ada orang korea disini dan menyuruhku datang untuk melihatnya. Setelah berada disini dia mengatakan bahwa namanya adalah oh hayoung. Jadi seperti itu" jelas sehun panjang lebar
"Oh..." jawab hayoung "kalau begitu pasti kau sangat lelah mencari ku. Makanlah ini" sambung hayoung sambil menyuapkan ramen kedalam mulut sehun.

Tak terasa hari sudah malam. Sehun dan hayoung sudah bersiap siap tidur.
"Hayoung-ah" sehun membenarkan posisi tidurnya sehingga ia berhadapan dengan hayoung "bisakah kita melupakan apa yang telah terjadi di masa lalu dan mulai menata masa depan kita?" tanya sehun sambil mengelus elus rambut hayoung. Hayoung mengangguk pelan.
"Saat ini aku percaya bahwa kau sudah lebih dewasa sehun. Kau pasti akan melindungiku" jawab hayoung dengan tangannya mengelus pipi sehun. Tak lama setelah mengatakan itu hayoung sudah tertidur lelap.
" aleumdausineyo." ucap sehun yang masih setia memandangi wajah hayoung yang teduh sekali. Dia pun ikut terlelap juga. Besok mereka akan kembali ke korea.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Wuhuuuuuuhhh akhirnya udah mau akhir. Sebenernya ini udah akhir. Tapi niatnya mau aku bikinin bonusnya. Kira kira apa ya chapter terakhirnya?. Terus ikutin.
Gomawo

Do You Remember ( Oh Sehun) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang