wae?

2.3K 219 5
                                    

Wae?kenapa harus sekarang,setelah aku sudah sangat mencintaimu?" - oh hayoung

Author pov.
Sehun masih terdiam ditempat dengan tatapan kosong,dia tidak pernah menyangka bahwa hayoung adalah adik hyun rin. Tak bisa dipungkiri,ia menyesal dulu telah mencampakkan hyun rin. Tapi saat ini dia merasa lebih dari menyesal,dia sangat sangat menyesal ketika mendengar kebenarannya.

Setelah memaki Sehun,Baekhyun kembali masuk kedalam restaurant.

"Dimana hayoung?" tanyanya,ketika melihat tiffany hanya duduk sendiri di meja makan. Baekhyun pun duduk bersama tiffany.
"Dia pergi kekamar mandi." jawab tiffany. "Entah mengapa dia tadi sangat terburu buru" sambungnya,kali ini baekhyun mulai khawatir jika hayoung mengetahui kebenarannya.
"Apa yang kau katakan padanya?" baekhyun sudah mulai berfirasat buruk
"Aku menceritakan tentang sehun dan hyun rin" ketika mendengar ucapan tiffany,baekhyun segera berlari menuju kamar mandi. Dia sangat mengkhawatirkan orang yang sudah dianggap adiknya itu. Tiffany mengikuti baekhyun.

"Masuklah,carilah hayoung" baekhyun mengisyaratkan untuk tiffany masuk dan mencari hayoung di dalam kamar mandi wanita. Tiffany masuk dan mulai mencari hayoung. Disini hanya ada dua kamar mandi dan yang satu telah terbuka. Maka pasti hayoung ada di toilet yang satunya
"Hayoung-ah kau didalam?" seru tiffany sambil terus mengetuk pintu kamar mandi. Lama tak ada jawaban,akhirnya hayoung keluar. Ketika hayoung keluar,dia memeluk tiffany yang ada di depan toilet. Dia menangis sangat keras di pelukan tiffany.

"Maafkan aku eonie,karena aku makan malam kalian hancur. Aku ingin pulang" hati hayoung sangat hancur. Dia hanya ingin pulang dan menangis sepuasnya dirumah. Tiffany mengangguk mengerti,dan hayoung pun keluar dari kamar mandi. Di depan kamar mandi pria,baekhyun sudah menunggu hayoung keluar,dia menahan tangan hayoung.
"Perlu aku antar?" tanya baekhyun,hayoung hanya menggelengkan kepalanya,dan berlalu begitu saja.

Ketika hayoung sudah ada dipintu dia bertemu dengan sehun. Seketika itu mereka berdua bertemu pandang,sehun segera menarik tangan hayoung,dan mengajaknya untuk sedikit jauh dari restaurant.

"Apa yang kau inginkan?!" seru hayoung,dia melepas kasar tangan sehun,air mata terus mengalir dari mata cantiknya
"Hayoung-ah aku sangat berharap kau tak kan meninggalkanku ketika kau mendengar kebenaran ini--" belum selesai berbicara hayoung sudah memotong
"Cukup sehun. Aku tak mau nasibku seperti kakakku,setelah menghamili kau malah mencampakkannya!" jawab hayoung dengan nada tinggi
"Bukan aku satu satunya lelaki yang tidur dengan kakakmu hayoung!" jawab sehun yang mulai emosi.

Plakk

Telapak tangan hayoung berhasil menyetuh pipi sehun dengan kasar.

"Pengecut kau sehun" kata terakhir hayoung sebelum ia benar benar pergi meninggalkan sehun. Sedangkan sehun,dia hanya terdiam ditempat.

Sehun pov.
"Pengecut kau sehun" itulah kata yang terucap dari mulut hayoung setelah dia menampar pipiku,dan sebelum ia pergi menjauh dari aku. Aku hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menjauh dari ku. Aku pantas menerima ini. Tapi hayoung apa kau bisa tetap disisiku,dan selalu mendampingiku?
Aku terlanjur mencintaimu.

Nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Aku hanya termenung ditempat,membiarkan hayoung sendiri mungkin pilihan satu satunya yang tepat.

Aku akan menjelaskannya ketika suasana tenang. Mungkin besok aku akan datang kerumah hayoung. Hanya ada dua perkiraan. Suasana semakin mencair atau bahkan sebaliknya,suasana menjadi makin buruk.

Hayoung pov.
Tak pernah aku sangka bahwa orang yang kakakku cintai adalah orang yang saat ini aku cintai.

Aku berlari meninggalkan sehun. Entah dorongan dari mana aku telah menampar pipi kiri sehun. Air mataku terus mengalir. Di seberang jalan aku memberhentikan sebuah taxi lalu masuk dan pulang kerumah.
Didalam taxi aku hanya menatap keluar jendela dengan air mata yang tetap mengalir.

Setelah 30 menit,aku sampai dirumah. Aku berjalan gontai memasuki rumah.

"Kau pulang,hayoung?"tanya eoma yang sedang duduk di ruang keluarga
"Nde" jawabku singkat tanpa menoleh.
"Omo! Kenapa kau menangis" eoma tiba tiba sudah ada didepanku. Aku mulai mengangkat kepalaku yang tadinya tertunduk
"Eoma...." aku memeluk eoma dan menangis sekencang kencang nya
"Apa yang terjadi,sayang?" tanya eoma,tangannya yang lembut masih mengelus rambutku. Aku masih terdiam.
.
.
.
Setelah beberapa lama menangis,aku akhirnya tenang. Aku mulai menjelaskan apa yang terjadi.

"Eoma.."ujarku masih dipelukkan eoma.
"Emm?" jawab eoma dengan tangannya tetap berada diatas kepalaku.
"Eoma...se-sehun dia-dia ternyata pacar eonie saat ada di amerika" seketika itu eoma melepaskan pelukannya,dia menatapku tajam,kami pun duduk di ruang keluarga.

"Eoma,ottoke?" tanyaku dengan kepala yang tertunduk
"Eoma sangat kecewa pada sehun,eoma tidak mau kau bernasib seperti eonie" jawab eoma tanpa melihat kearahku
"Tapi eoma....." kenapa ini,kenapa ada sesuatu yang mengganjal ketika eoma ingin membatalkan perjodohan ini
"Apa kau sudah mencintainya?" eoma menatapku tajam. Aku menganggukan kepalaku. Dan lagi lagi tangisanku pecah. Eoma kembali memelukku
"Kalau begitu,terserah padamu,kau yang akan menjalaninya" ucap eoma
"Aku takut eoma..." lirihku ditengah tengah menangis. Eoma hanya mengangguk angguk seakan mengerti.

Aku kembali kekamarku yang ada di lantai atas. Setelah masuk,aku membaringkan tubuhku diatas ranjang. Kalung pemberian sehun,kini sudah tidak melingkar di leherku,melainkan menggantung ditanganku. Aku terus memandangi kalung emas dengan bintanglah sebagai hiasannya,sambil terus menangis.

"Wae?,kenapa harus sekarang,setelah aku sudah sangat mencintaimu?" aku bermonolog dengan terisak. Aku memegang erat kalung ini.

Tak lama hp ku berbunyi,menandakan ada sebuah panggilan masuk,aku membiarkannya. Tak hanya ini melainkan sudah 13 panggilan yang aku biarkan,entah itu penting atau tidak aku membiarkannya,karena pasti oppa,tiffany,sehun ya,orang orang yang berhubungan dengan makan malam ini,yang meneleponku.

"Eonie,maafkan aku telah jatuh cinta kepada sehun,eonie jeongmal....minhae" aku kembali bermonolog,kini aku memandangi fotoku bersama eonie.
Aku dan kakak perempuanku sangat dekat,sebelum kakakku meninggal dia sering kali bercerita bagaimana dia di amerika. Tak lupa dia bercerita tentang kekasihnya,sehun. Dia seringkali mengatakan 'pria ini sangat dingin,tapi aku tetap saja mencintainya'. Dan saat ini,aku merasakannya eonie,ya aku bersama kekasihmu yang dulu.
.
.
.
.
Apa yang akan terjadi? Saksikan chapter selanjutnya.
Gomawo.

Do You Remember ( Oh Sehun) ENDWhere stories live. Discover now