Chapter 1

36.6K 1.1K 18
                                    

aku ingin berterimakasi kepada era_dE_ELf karna sangat membantu.....

=================== Chapter 1 ================



"Hai coralline di sebelah sini" kataku
"Amanda kenapa kau hari ini begitu ceria dan segar sekali?" Tanya coralline
"Aku? Menurutmu begitu" kataku, tapi tidak aneh sama sekali jika dia bilang begitu karna tadi pagi aku juga merasa begitu dan aku rasa sepertinya itu masih wajar, sambil berjalan menuju kelasku


"Hei tunggu aku!!! Aku juga mau pergi ke kelas, kau tau kau tidak hanya lebih segar dan ceria tapi kau juga lebih jahil dan tidak selemah lembut biasanya, tapi aku sebagi sahabatmu senang karena perubahan yang cukup baik." katanya sambil menyamai langkahnya denganku.


"Hahahah, aku suka tanggapanmu, kau tau tadi saat aku bangun sepertinya orang tuaku hanya meninggalkanku berdua dengan pembantuku, mereka juga sepertinya mulai sibuk dengan pekerjaan mereka lagi saat ini, libur usai urusan mereka juga selesai dirumah" kataku bercerita sambil jalan pada coralline.

"Ah biarkan saja, tenang hidupmu tidak akan sepi, tapi jangan marah ya pada orang tuamu, karena mereka seperti ini juga demi dirimu jadi FIGHTING!!!..." katanya sambil berteriak
Aku langsung menyadari semua pandangan melihat kami pada saat coralline berkata seperti itu, dan aku menghadapkan pandanganku pada coralline dan dia juga memandangku kembali dan kami sama – sama tertawa sambil berjalan, sampai pada akhirnya aku merasa ada yang memperhatikanku secara diam - diam, tapi mungkin hanya perasaanku saja, karna saat aku berbalik dan melihat kebelakang aku tidak melihat ada apapun yang mencurigakan.

10 menit berlalu

Akhirnya kami sampai juga di lantai 3 kelasku dan aku melihat coralline dengan nafas yang tersengal tapi rasanya aku belum lelah dan malah terasa tambah bersemangat, lalu aku segera melirik coralline yang tadi ku ajak berlomba menaiki tangga menuju lantai tiga.

"tuh kan memang ada yang aneh denganmu" kata coralline

"Menurutmu begitu?"  tanyaku sambil tertawa bahagia karena berhasil mengalahkannya, tapi aku juga berfikir begitu, aku merasa seharusnya lelah dengan semua anak tangga yang sudah aku naiki dan itu merupakan anak tangga yang banyak, sepertinya karna aku tidak pernah mengitung anak tangganya jadi aku tidak tau berapa jumlahnya.

"Hei kau memang aneh hari ini, kau tau kau seperti orang yang berbeda atau ada roh orang yang tersesat lalu masuk ke tubuhmu, sehingga bisa membuatmu aneh seperti hari ini, dan aku berharap semoga besok kau tidak seaneh ini lagi, tapi ayo cepat kita masuk kelas" kata coralline

Ah ya, perkataan coralline menyadarkanku dari lamunanku yang sedang berfikir mengapa aku aneh hari ini, tapi rasanya ini membuatku menjadi segar dan selalu ceria bukankah itu menyenagkan.

Saat sampai di kelas

"Hai coralline kau bawa baju olah raga tidak?" Tanya seorang wanita di luar kelas dan itu sepertinya teman coralline dari kelas lain, lalu coralline menghampiri gadis itu.
Hmm... aku masih bingung memikirkan kenapa aku jadi seperti ini.

Jam pelajaran pertama telah berakhir dan pelajaran kedua adalah olahraga, sehingga aku segera keluar kelas dan berjalan menuju ruang ganti, yang letaknya di lantai dua.

"Amanda!!!! Kau sengaja mau meninggalkanku ya??? Biasanya kau mengajakku untuk berganti baju bersama – sama" kata coralline yang sepertinya sedikit kesal karena aku meninggalkannya, tapi sebenarnya aku sama sekali tidak terfikir untuk mengajaknya karena aku saat ini sedang sibuk dengan lamunanku, mengenai ada apa aku dengan hari ini.
Setelah kami berganti baju, aku segera menuju kelapangan olah raga bersama coralline dan kami sudah siap, lalu guru olahraga kami datang.

"Cepat – cepat berkumpul, sekarang aku ingin menguji kalian untuk berlari estafet, dan aku ingin melihat apa kalian masih ingat dengan teknik lari estafet yang benar, ayo kita mulai" kata Mr. weiler sambil meniup peluitnya dengan keras.
Baik aku dan coralline menunggu giliran kami dan saat ini, hanya memperhatikn Mr. weiler memberikan pengarahan dan teknik bagaimana cara menerima tongkat yang benar saat kawan kita berlari memberikannya.

"Sekarang giliran Amanda dan coralline kalian bersiap melawan pasangan angela dan nyssa, coralline kau diawal ya, dan amandan kau bersiap – siap disana sambil menunggu tongkat yang dibawa oleh coralline datang dan besiaplah lari menuju finish" kata Mr weiler
"Siap  PPPPRRRRRIIIIIIIITTTTTTTTTT!!!!!! " Suara peluit Mr. weiler.

Aku hanya melihat coralline datang dan aku bersiap menerima tongkat yang dibawanya sehingga membuatku siaga saat menerima tongkat dari coralline, dan begitu tongkat yang coralline bawa sampai di tanganku aku langsung melesat dan berlari sekuat tenaga menuju garis finish, tapi aku merasa ada yang aneh aku berhasil mengalahkn angela dalam berlari sehingga membuat aku dan coralline mendapat nilai plus karena menang.

"Bagi yang telah selesai mengikuti materi lari estafet ini saya izinkan untuk beristirahat lebih awal dan bagi yang belum segera siap – siap menunggu giliran" kata Mr weiller
Aku dan aman da mendengar pengumuman yang diberikan oleh Mr. Weiller dan segera kami pergi berjalan menuju ruang ganti.

"Amanda aku tidak menyangka keanehanmu hari ini berhasil membawa keberuntungan bagi kita dan ini mengejutkan, aku akan membawakan mu minum ya" Kata coralline

"Coralline aku akan mengganti baju nanti bertemu di taman ya..." kataku sambil setengah berteriak karena coralline sudah lumayan jauh. Aku berjalan menuju ruang ganti baju sendirian. Sekitar 2 menit akhirnya aku selesai dan segera keluar dari ruang ganti baju, sambil berlari kecil menuju taman di sekolah, saat di jalan aku terpeleset oleh sesuatu yang licin, akibat hal yang licin itu hampir membuatku terjatuh tapi ternyata ada yang memegangi tanganku dengan tangannya yang hangat, kuat, dan cekatan.

"Kau tau, ternyata kau lebih ceroboh dibanding yang ku kira" kata laki – laki itu

"Te-terimakasi, tapi kau siapa, mengapa kau tidak menggunakan seragam sekolah, seperti ini?" tanyaku dengan lugu

"Aku bukan berasal dari tempat ini" katanya dengan nada bicara tenang dan ada sedikit senyuman yang terlihat.

"Lalu apa yang membawamu kemari, dan kenapa kau begitu cepat, karna aku sepertinya tadi tidak melihatmu" kataku

"Benarkah, karena aku berbeda dari yang lainnya, aku sekolah di seberang sekolahmu, kau tau tempatnya kan" katanya sambil melihat ke gedung sekolah yang dua kali lebih besar di banding milik sekolahku.
Aku hanya menganggukan kepalaku, sebagai tanda bahwa aku mengerti, tapi aku tidak mengerti apa yang membuatnya berbeda, yang ku lihat saat ini adalah dia sama seperti anak remaja laki – laki lainnya, hanya saja lebih tampan, aduh... apa yang aku pikirkan sekarang pasti mukaku sudah berwarna merah karena memikirkan hal seperti tadi.

"Hei – hei. Apa yang kau pikirkan?  wajahmu sangat manis saat seperti ini, hanya saja jadi begitu berbeda " katanya sambil melambaikan tangannya di depan wajahku, sehingga membuatku tersadar dari lamunanku.

"Ah iya maaf." kataku sambil menundukan kepalaku  menyembunyikan rasa Maluku.

"Hahahahaha, kau lucu sekali, sudah dulu ya aku harus kembali ke sekolahku" katanya sambil beranjak pergi.

"Hei!!! Apa kita bisa bertemu lagi" kataku sambil berteriak karena dia sudah berlari dan menjauh.

"Aku akan menemuimu, jika aku ingin bertemu denganku" katanya sambil membalikan tangannya dan berjalan pergi meninggalkan tempat ini.
Aku hanya melihat punggungnya dari kejauhan yang bergerak semakin menjauh, aku merasa larinya cepat sekali.



Terimakasih telah membaca...
Ini cerita keduaku, dan sepertinya aku mulai menikmati momen – momen menulis ceritaku..
vote n comment y......

i'm your mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang