Chapter 9

13.6K 539 16
                                    

Annyeong aku kembali membawa chap selanjutnya, tapi ada selingan sedikit hahahha...

Author : amanda kucingnya kasi makan" sambil bentak – bentak

Amanda : "ah iya" dengan pasrah

Tiba – tiba evan muncul dengan tatapan sangar

Evan : "ada apa?" dengan nada dingin plus tatapan membunuh di tujukan ke author

Author : "ah ga ada bang" sambil liat mata amanda dan evan bolak balik terus dengan cepat autor ngambil langkah seribu

Amanda : "yah kan authornya kabur, ntar yang bawain cerita siapa ???" sambil natap mata evan

Evan : "O iya lupa, berhubung authornya kabur jadi kami mewakili untuk bilang makasi pada pembaca yang sudah meninggalakn jejaknya di chap sebelumnya lestarie88, misel_vemma, era_dE_ELf, Diana_Chua3, YuliaPipiiDOdonk, dan ErixPhiloPhobic selanjutnya selamat membaca..."

------------------------ Chapter 9 -----------------------

Di rumah evan

"ayo amanda kita masuk" sambil membantuku membawa barang – barang

Karna rasa lelah jadi aku hanya mengikutinya menuju kamar sambil melihat sekelilingku mencari sosok seseorang yang sepertinya tidak ada di tempat ini

"amanda kita sudah sampai di kamarmu jadi istirahatlah, nanti sekitar jam 09.00 malam aku akan membangunkanmu untuk menghadiri undangan ayah" sambil menggandeng tanganku menuju tempat tidur yang besar, sepertinya kamar ini berbeda dibandingkan kamar yang dulu ku tempati

09.00 malam

"Amanda... Amanda... kau tidak ingin datang?"

Suara yang terdengar begitu hangat bagiku di ucapkan sepertinya oleh evan

Ku buka mataku perlahan berusaha membiasakan mataku dengan cahaya lampu yang terang dan melihat evan sekarang ini duduk di tempat tidurku,duduk dengan begitu tenang sudah menggunakan pakaian formal rapi berserta dasi kupu – kupu berwarna hitam di tambah rambut merahnya yang membuatnya tampak begitu anggun

"masih mengantuk?" Tanyanya dengan senyum yang ramah dan lembut

Yang ku lakukan hanya menggelengkan kepalaku sambil mengusap – usap mataku berharap dengan begitu pandanganku bisa semakin jelas

"hhhmmmm, aku sudah memilihkanmu beberapa gaun, ada disana nanti 20 menit lagi aku akan kembali kemari" sambil berjalan pergi dengan wajah yang sedikit tegang

"apa yang terjadi" keluhku dengan pelan

Ku biarkan diriku berjalan menuju kamar mandi mengikuti instingku berharap saat aku berjalan tidak ada dinding yang mampir ke wajahku dengan gontai aku berjalan menuju kamar mandi,setelah ku biarkan air hangat mengaliri tubuhku, aku kembali memakai pakaianku dan mencari dimana keberadaan gaun yang di tunjukan evan, mataku menjelajahi setiap ruangan hingga ku temukan sebuah kaca sangat besar dan terdapat 3 gaun berbeda warna di sampirkan tidak jauh dari cemin besar itu

Aku melihat dan membolak – balik lalu dengan cepat kuambil gaun yang petama sambil berlari menuju kamar mandi dengan cepat ku kenakan gaun pertama yaitu gaun dengan warna merah, gaun yang kukenakan ini panjangnya melewati lututku juga saat aku melihat di cermin terlihat indah tapi rasanya aku juga ingin mencoba gaun yang kedua

Aku langsung mengganti bajuku dan mengenakan gaun kedua gaun yang didominasi oleh dua warna yaitu warna biru muda dan hitam dihiasi oleh pita pada bagian pinggang sebagai pembatas antara warna biru dan hitam, gaun ini terasa lebih nyaman saat ku gunakan kuputuskan untuk menggunakannya selain itu gaun ini tidak terlalu panjang yah berada di atas lututku sedikit tapi sangat nyaman.

i'm your mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang