17. tempat mandi

2.3K 83 14
                                    

Akhirnya tiga hari mas Yudha harus berjemur telanjang pagi ini mas Yudha sudah diperbolehkan mandi seperti biasa setelah kemarin hanya di lap saja, terdengar suara air dari tadi sepertinya mas Yudha sangat menikmati mandinya

Mbak ayu yang baru saja mengganti sprei dikejutkan dengan mas Yudha yang masuk kamar
Ayu: astaga mass, kagettt
Yudha: maaf sayangku
Ayu: ihhh gomball
Yudha: kan beneran sayang masa bohong sih
Ayu: terus kenapa ke kamar nggak handukan juga
Yudha: hehehehe, udah keenakan telanjang dirumah
Ayu: gak boleh yaa suami ku sayang
Aku nggak rela kesukaanku ini dilihat orang lain, kata mbak ayu dengan jari telunjuk nya bermain di ujung kontol mas Yudha
Yudha: mauuu hmmm, goda mas Yudha menaikturunkan alisnya
Ayu: kalo udah sehat aja ngajak gituan, minggir adek mau nyuci
Kata mbak ayu menjilat telinga mas Yudha sebelum berlari ke sumur
Yudha: kamu mah dia ajak nggak mau tapi suka godain mas

Siang setelah pulang sekolah
Kiki

Saat sedang seru bermain lempung terdengar suara pompa air di samping rumah membuat kita penasaran kita meninggalkan begitu saja tanah liat yang kita bentuk ternyata di samping rumah Mbah mar mereka ingin menguras kolam ikan aku yang melihat mas Rifki
Kiki: mau nguras kolam e mas tanyaku
Mas Rifki: Iyo
Kiki: nanti minta ikat sepat sama ikan sapu-sapu nya Yo mas
Mas Rifki: Iya nanti nek tak lempar di ambil
sambil menunggu airnya berkurang kita bertiga main bola dengan Nabil sebagai kipernya kiki yang menendang bola
Setelah cukup lama menunggu Nabil yang melihat mas Rifki juga sudah turun ke kolam
Nabil: eeh ayo itu udah pada nangkap ikan
Nabil dan Alif menunggu di samping kolam
Ketika mas Rifki melempar ikan baru mereka menangkapnya
Kiki: taruh sini kata Kiki membawa ember
Saat mereka sedang mengambil ikan nila yang di lempar mas Rifki mereka dikagetkan dengan ikan sapu-sapu yang juga dilempar ke arah mereka

Alif: jangan bercanda dong mas
Rifki: nggak bercanda, nanti buang ke sungai aja ya ikan sapu-sapunya
Kiki: oke mas
"Awas ada lagi"kata mas Rifki
Rifki: nih ikan lele, tak lempar ya awas hati-hati megang e
Setelah semua ikan guramebdi tangkap dan memilih ikan nila

Pakde mar: ayo Podo leren disik wes awan(ayo pada istirahat dulu udah siang ) kata bapaknya mas Rifki dari atas kolam
Nggih jawab om tri
Om tri keluar dari kolam lebih dulu dan membersihkan lumpur di sungai sebelah kolam
Om tri: leren o sek cah (istirahat dulu nak)
Nabil: bentar om
Mas Rifki yang tadi masih menaikkan lumpur dari dasar kolam juga keluar dari kolam
Alif: udah belum sih udah kotor nih aku
Kiki: aku mau bersih-bersih dulu di sungai
Kata Kiki berlari membawa sandalnya di samping tumbuhan teh-tehan saat hendak turun ke sungai Kiki melihat mas Rifki yang sedang kencing melihat itu Kiki memilih menunggu di balik tanaman teh-tehan, disitu karena mas Rifki membuka celananya agak kebawah Kiki bisa melihat kontol mas Rifki sedangkan mas Rifki tidak sadar sedang kencing dengan dilihat oleh Kiki

Kiki melihat kontol mas Rifki seperti melihat sesuatu yang berbeda bagaimana tidak biasanya Kiki melihat kontol mas Yudha yang berwarna coklat kini ia melihat kontol yang menurut Kiki besar tetapi ini terlihat lebih putih dengan kepala kontol yang merah muda dengan bekas sunatan yang rapi
Alif: kamu kenapa malah nunggu disini Ki, kata Alif langsung menceburkan diri ke sungai
Mas Rifki pun menoleh melihat Alif
Untung saja mas Rifki sudah membetulkan celananya lagi berarti Alif tidak melihatnya pikir mas Rifki

Sore hari

Setelah mandi sore ini Kiki jalan-jalan melihat ke kolam yang tadi siang di kuras melihat tidak ada orang dan takut kotor lagi ia lebih baik pergi, saat akan pulang melewati belakang rumah pakde mar Kiki mendengar suara orang mandi Kiki melihat ke sumur yang memang berada di luar rumah terlihat mas Rifki yang sedang mandi, melihat itu Kiki teringat kejadian tadi siang dimana dirinya melihat kontol mas Rifki yang begitu bagus menurutnya, karena sumur dan tempat mandinya yang berada di luar jadi siapapun bisa melihat orang yang sedang mandi disitu walaupun hanya dari dada ke atas

Desa & Kisah AdatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang