5. ruwatan

7.6K 134 9
                                    

Hari berganti bulan berlalu

Dalam penanggalan Jawa ada dua belas bulan saat ini tepatnya bulan ruwah di setiap tahunnya diadakan upacara adat ruwatan atau biasa dikenal dengan upacara pembersihan diri yang mana biasanya itu hanya dilakukan secara pribadi atau atas kemauan sendiri dan di hari hari biasa tapi untuk ruwatan ini cukup berbeda dimana acara adat ini dilakukan untuk semua pria termasuk para pemuda desa yang cukup umur untuk menikah di desa dan dilakukan secara bersama-sama

Namun tradisinya pun berbeda, dimana mulai dari awal bulan sampai pada puncak diadakannya acara ruwatan para istri tidak boleh melayani suaminya dalam urusan ranjang jadi para pria harus menahan diri tidak berhubungan badan dengan istri mereka maupun bermasturbasi

Semua persiapan pun dilakukan mulai dari membersihkan tempat yang biasa digunakan untuk ruwatan membersihkan tempat untuk kenduri
Memetik janur (daun kelapa muda) untuk membuat membuat Penjor sebagai hiasan dan panjang ilang untuk tempat bunga setaman

Hari yang di tunggu pun tiba acara ruwatan jatuh pada tanggal dua puluh sembilan ruwah yang kali ini jatuh pada hari kamis malam Jum'at
Sedangkan yang perempuan bekerja membuat makanan berupa nasi dhahar atau nasi gurih ayam Ingkung dan jajanan pasar lainnya tidak lupa ada sarana upacara seperti sesajen pisang raja, bunga setaman, sirih kinang dll

Sore harinya semua warna desa berkumpul di tepi sungai, semua laki-laki yang akan mengikuti acara ruwatan menggunakan kain jarik yang di wiru dengan sampur sebagai pengikatnya untuk atasannya juga memakai kain jarik yang dikalungkan sebagai penutup setelah semua berkumpul untuk kenduri bersama terlihat mas Bisma yang duduk di tengah tengah sebagai anak tertua adat yang akan memimpin acara adat ini, dirinya sedang membuat bara api untuk membakar kemenyan semua makanan yang sudah di siapkan tadi di hidangkan di depannya.

Setelah bara menyala mas Bisma membakar kemenyan dan membaca doa", kemenyan itu di biarkan tidak menyala tetapi hanya mengeluarkan asap setelah itu acara dilanjutkan dengan makan nasi gurih bersama.

Bisma: untuk bapak bapak dan mas mas yang ikut ruwatan silahkan membungkus makanan yang akan dibawa
Baik semuanya apakah sudah bisa di mulai Instruksi mas Bisma

Bisma: Sekarang kita mulai prosesi yang pertama adalah potong rambut
Yang akan dilakukan oleh Ki dalang panjang mas selaku dalang wayang kulit sesepuh di desa
Bisma: silahkan satu persatu duduk di belakang kelir wayang agar Ki dalang bisa memotong sedikit rambut kalian

Selain memotong sedikit rambut prosesi ini sekaligus memberikan Sindur kunyit di tengkuk mereka agar tidak ada gangguan dari makhluk yang tidak terlihat

Mas Yudha dan mas Wisnu yang masih bersama keluarga mereka pun berpamitan

Yudha: dekk mas pergi dulu ya nanti di rumah sama ibu kan
Ayu: iya mas mas tenang aja

Setelah itu semua rombongan berkumpul, mas Bisma menjelaskan bagaimana nanti perjalanannya
Yudha: jadi nanti kita semua berjalan melewati tepi sungai ini ke hulu sungai nanti malam kita bermalam di dekat gua ya, jelass semuanya

Jelasss jawab mereka serentak

Ruwatan kali ini ada tiga pemuda yang ikut serta yaitu Toni, Andi dan yoga setelah instruksi mas Bisma tadi para rombongan mulai berjalan setiap orang membawa panjang ilangnya masing-masing yang berisikan bunga setaman dan makanan yang mereka bungkus tadi

Hari sudah gelap mereka hampir sampai di tengah hutan dan setelah melewati area pohon bambu akhirnya mereka sampai di samping guwa dan di sinilah para rombongan akan beristirahat, rombongan yang merasa capek dan gerah menuju ke sungai yang memang tidak jauh dari area itu sementara mas Yudha, Aksa yang lainnya memilih beristirahat di bawah pohon sambil menikmati makanan yang mereka bungkus tadi
Mas Bisma yang melihat mereka langsung menghampirinya.

Desa & Kisah AdatWhere stories live. Discover now