11. tujuh bulanan

5K 89 4
                                    

Suara riuhh para ibu-ibu terdengar dari rumah Bu nur pagi ini mereka sibuk membuat makanan untuk kenduri dan untuk upacara lainnya
Ada yang sibuk pulang pergi membeli bahan bahan yang memang kurang mereka saling membantu dan berbagai tugasnya karena hari ini cukup banyak makanan yang harus di masak, mulai dari menanak nasi membuat mie goreng memasak sayur kentang dan memasak semur telur

Sementara bapak bapak bergotong royong menyiapkan tempat siraman dari membuat bleketepe dan ada yang membuat anyaman dari daun kelapa muda untuk alas siraman serta mencuci tempayan dan siwur yang baru dibeli untuk tempat air siraman sedangkan mas Yudha ia sebagai calon ayah harus mencari kelapa Gading yang masih muda dan dia sendiri yang harus memanjat pohon untuk memetiknya setelah itu mas Yudha sendiri yang harus menggambar wayang Arjuna dan Dewi Kunti di kedua sisi kelapa Gading tersebut, itu bertujuan untuk menentukan apakah nanti anak mereka akan berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, mbak ayu disini perannya tidak jauh dari dapur mbak ayu harus membuat cendol dawet dan rujak yang nantinya akan dibagikan saat kenduri tentu saja ia dibantu saat membuatnya mengingat kondisinya yang sudah hamil besar pasti akan sulit melakukan perkejaan itu sendirian

Setelah mas Yudha selesai menggambar wayang di buah kelapa ia mengambil selendang dan menggendong kelapa itu untuk dibawa ke kamarnya dari pihak orang tua memberikan kain batik yang akan digunakan saat prosesi siraman semuanya ada tujuh pasang kain untuk dua orang Bu nur yang datang membawa kain batik menghampiri mas Yudha
Bu nur: Yudha nanti kalo sudah bantu bantu dirumah ya masih banyak kerjaan
Yudha: iya buk setelah ini

Mas Yudha yang sedang menggelar tikar untuk kenduri lebih baik di siapkan sekarang daripada nanti dadakan pikirnya walaupun kenduri dilakukan setelah prosesi siraman
Wisnu: udah yud sana kamu kerjakan yang lain aja atau kamu siap siap aja udah mau sore ini
Yudha: iya mas, tapi keluarga juga belum pada kumpul
Wisnu: udahlah kamu itu yang punya acara bukan malah kaya orang bantu-bantu, udah sana liat istrimu
Yudha: hehehe iya iya mas, barangkali di enakinn ya mas katanya meledek
Wisnu: kamu ya malah ngeledek pergi sana dasar otakknya ngewe terus
Yudha: kaya mas nggak aja oouuuhhhh mass angettt pejuhmu
Wisnu: kamuuuu yudd
Mas Yudha pergi sambil tertawa puas

Mas Yudha membereskan kain batik yang akan ia pakai nanti sekaligus milik mbak ayu
Mbak ayu: nanti yang dipakai siraman yang mana mas
Yudha: yang putih polos dekk
Singkat cerita semua keluarga sudah berkumpul mas Yudha sedang memakai kain putih bawahannya sedangkan untuk atasannya telanjang dada
Ibu: ayo nduk sudah siap kan
Mbak ayu: sudah bukk
Ibu: kamu yang gendong kelapanya ya yud
Mas Yudha keluar dengan menggendong kelapa sampai di halaman rumah tempat dilakukannya siraman
Mbak ayu dan mas Yudha pertama sungkem kepada kedua orang tua mereka dari mas Yudha kemudian mbak ayu lanjut
Mbak ayu duduk di kursi yang sudah disiapkan mas Yudha lalu memberikan kelapa yang dibawanya
Mbak ayu memangku kelapa itu
Mas Yudha lah yang memulai prosesi siraman itu pertama ia mencampur tujuh mata air yang diambil dari tujuh tempat dan menaburkan bunga setaman di tempayan dan
Mas Yudha menyiramkan air dari bahu mbak ayu sampai ke tangannya terus dari kepalanya sampai ke perut dengan tangannya yang mengelus perut besarnya

Dilanjutkan oleh ibunya mas Yudha
Sedangkan mas Yudha duduk memangku mbak ayu setiap orang tua akan bergantian melakukan siraman ke mbak ayu kemudian mas Yudha
Mbak ayu yang duduk di pangku mas Yudha merasa sedikit tidak nyaman dengan sesuatu yang kenyal mengganjal di belahan pantatnya  karena merasa tidak nyaman mbak ayu terkadang bergerak agar duduknya terasa nyaman berbeda dengan mas Yudha setiap gesekan itu berasa rangsangan pada kontolnya ditambah kain yang mereka gunakan basah jadi gesekan itu sangat kerasa
Sekarang acara selanjutnya berganti pakaian, dalam acara ini tidak banyak yang ikut hanya beberapa anggota keluarga yaitu ibu mas Yudha mas Wisnu dan istrinya serta saudara laki-laki dan perempuan mbak ayu dan mas Yudha yang pertama berganti dari kain basahan tadi ke kain jarik yang pertama mas Yudha di bantu melepas kain basahannya kini ia hanya memakai celana dalam saja
Toni: udah dilepas sekalian itu sempak mu basah semua nanti jarik e
Yudha: jangan ngawur ya
Kain pertama dililitkan ke pinggang mas Yudha, Toni dari belakang mas Yudha melorotkan celana dalamnya
Yudha: heehhhh pekiknya kaget
Tetapi ia membiarkannya dan melepas celana dalamnya mas Wisnu melepas jarik yang sedang mas Yudha pakai untuk ganti ke jarik kedua refleks mas Yudha yang sekarang tidak memakai sehelai benang pun langsung menutupi kontolnya dengan tangan tapi karena kontolnya yang setengah ngaceng pastinya tidak tertutup semua dan setiap mas Wisnu mengganti jariknya mas Yudha selalu menutupi kontolnya tatapan mata yang melihat mas Yudha dan mimik wajah mereka yang sedang menggigit jari sangat membuat mas Yudha malu sekaligus canggung
Wisnu: udah kamu diem aja kalo kamu tutupin terus malah pada di liatin
Bu asih: udah le nggak usah malu, ibu mas Yudha menenangkan anaknya

Mas Yudha akhirnya membiarkan kontolnya dilihat oleh orang yang ada di ruangan itu termasuk saudara perempuan mereka setiap berganti kain sampai ke tujuh kali, mas Yudha rasanya ingin berlari ke kamar ia begitu malu dilihat saudara perempuannya apalagi kontolnya yang malah semakin ngaceng karena dilihat keluarga besarnya, jarik yang mas Yudha pakai terlihat menggembung di bagian depannya apalagi kontolnya yang menjuntai ke bawah membuat palkonnya menjiplak jelas
kelapa yang tadi di bawa mbak ayu sekarang harus di masukkan ke jarik yang di pakai mbak ayu dan mas Yudha yang menadahi di bawahnya setelah itu mas Yudha harus membelah kelapa itu dalam sekali tebas
Bu asih: ayo le di belah
Mas Yudha membelah kelapa itu dalam sekali tebas seperti yang disuruh "crlaakkk" kelapa pun terbelah
Yudha: gimana ini Bu
Bu asih segera melihat hasil belahanya
Bu asih: waahhh Alhamdulillah hasilnya miring lebih tebal bagian gambar wayang Arjuna
Yudha: hasilnya apa buk
Bu asih: selamat Lee semoga besok anakmu beneran laki-laki
Yudha: Alhamdulillah
Proses membelah kelapa adalah suatu USG secara tradisional untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang sedang di kandung
Setelah pecah kelapa prosesi dilanjutkan dimana mbak ayu dan mas Yudha di ikat dengan lawon sejenis tali dari kain seperti kapas setelah itu mereka berdua diarahkan untuk masuk ke kamar mereka, itu sekaligus menjadi prosesi terakhir dalam acara tujuh bulanan ini

Seperti yang mbak ayu duga mas Yudha Malam ini pasti akan meminta jatah kawin seperti saat ini mas Yudha sedang sibuk menggenjot mbak ayu lubang memeknya serasa diaduk-aduk oleh kontol mas Yudha
Setelah mas Yudha CROOTT dimulut mbak ayu menyuapi pejuh ke Istrinya mas Yudha langsung tepar tertidur
Hal itu memang biasa setelah pria mengeluarkan muatannya pasti akan tertidur, mbak ayu berjalan ke kamar mandi membersihkan dirinya ia kembali ke kamar dan menyelimuti tubuh suaminya menutupi kontolnya yang dalam keadaan lemas hampir setengah dari pahanya lalu masuk ke selimut tidur memeluk suaminya itu

Pagi harinya mas Yudha bangun mendapati istrinya sudah tidak ada disampingnya pemandangan yang ia lihat pertama seperti biasa selimutnya membentuk tenda ia turun dari kasurnya lalu menyapu kamarnya dan membereskan kasurnya saat melipat selimut dari tadi ia terganggu dengan suara cekikikan orang diluar rumah sampai dirinya melihat ke jendela dan di jendela ada dua ibu ibu dan remaja perempuan yang mungkin dari sungai sedang lewat dan melihat mas Yudha yang telanjang bulat
"Awas masuk angin mass"
Kata mereka dengan tertawa
Mas Yudha langsung berlari ke jendela dan menutup tirai nya
Apalagi saat ini kontolnya masih ngaceng karena serangan pagi saat berlari kontolnya terombang-ambing




Selamat malam

Masih pada nungguin cerita ini nggak

Maaf baru bisa update karena banyak acara keluarga dan kegiatan

Vote dan komen 😘😘 makasih biar author semangat nulisnya

Desa & Kisah AdatWhere stories live. Discover now