chapter 19:"berkunjung"

26 4 1
                                    

Kami telah sampai di rumah kak Lisse

Hari masih pagi jadi kami bisa menghabiskan waktu bersama.

"Larie" panggil seseorang
"Ah, ya kak?" Tanyaku saat menyadari yang memanggilku merupakan Kak Lissette.

"Siapakah pria yang kau bawa ini?" Tanya Kak Lissette

Baru aku akan menjawab tapi Nicholas sudah lebih dulu.

"Perkenalkan nama saya Nicholas Harcourt,Senang bertemu dengan anda." Ujar Nicholas Memberi salam.

"Saya membawa beberapa oleh oleh dari Paris. Semoga anda menyukainya" lanjut Nicholas sambil menyerahkan Sebuah bingkisan.

"Larie apakah pria ini...." ujar Kak Lissette

"Eng" gumamku sambil mengangguk kecil dan kak Lissette tersenyum.

"Halo Nicholas, nama saya Lissette Brigitte, kakak ipar Larie dan ini, anak saya Cyrille Yvette. Senang bertemu dengan anda" ujar Kak Lissette sambil menggandeng Cyrille

"Kalian duduklah, aku dan Ryle akan menyiapkan kudapan" ujar kak Lissette dan mulai meninggalkan kami di ruang tamu.

"Waahhh.....aku benar benar gugup" ujar Nicholas menghela napas dan aku hanya bisa tertawa kecil.

Tak lama, Kak Lissette dn Eyle datang dengan kudapan dan minuman.

"Ah, Larie bisakah kau pergi ke toko roti?" Tanya Kak Lissette

"Aku? Ah tentu. Aku akan membawa Ryle" ujarku 

"Aku juga" ujar Nicholas.

"Anda disini saja Tuan Harcourt. Saya ingin membicarakan beberapa hal dengan anda" ujar Kak Lissette.

Aku mengetahui apa yang ingin dilakukan kak Lissette hanya menatap Nicholas.

"Semangat" ucapku tanpa suara dan Nicholas tersenyum.

"Ayo Ryle" ujarku dan kami pun pergi meninggalkan kak Lissette dan Nicholas.

[Nicholas POV]

 Aku tak pernah lebih gugup dari ini sungguh.

Aku hanya bersama dengan ipar Larie dan nampaknya dia akan menginterogasiku.

"Jadi, kapan kalian bertemu?" Tanya wanita itu.

"Kami bertemu bulan Agustus lalu" jawabku.

"Begitu ya" balas Wanita itu

"Kau tentara bukan? Dan menurut tebakanku, kau tidak berasal dari Prancis" ujar wanita itu

"Ya, anda benar.....saya merupakan tentara dan saya mengabdi pada negara asal saya, Jerman" jawabku

Aku tau, wanita ini pasti membenciku karena asal ku

"Mengapa kau memilih Larie?" Tanya wanita itu.

"Saya pun tidak tahu.....saya menyukainya semenjak pertama kali saya melihatnya" jawabku jujur

Wanita itu terdiam sejenak kemudian tertawa kecil

Aku hanya menatap dengan bingung

"Ah,maafkan saya......saya han merasa deja vu" ujar wanita itu.

"Kakak Larie juga mengatakan hal yang sama padaku. Aku bertanya tanya apakah para tentara selalu seperti ini" lanjutnya

"Saya serius" ujarku.

"Saya tau" jawabnya. "Aku bisa merasakan keseriusanmu" lanjutnya.

"Hanya saha tuan Harcourt, anda tau bukan? Konsekuensinya? Menjalin hubungan dengan wanita dari bangsa yang dijajah?" Tanyanya.

A CANVASWhere stories live. Discover now