11

4.3K 228 4
                                    

"Aku ingin bahagia, tapi sepertinya aku harus membayar mahal untuk itu. Sangat mahal sehingga orang seperti ku tidak mampu mendapatkan nya."

-Na Jaemin-
___________________________________________________

JAEHYUN berjalan dengan angkuh melewati koridor rumah sakit, ia berjalan melewati orang orang dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Cklk!

Jaemin yang tengah menyusui sang buah hati begitu terkejut mendapati pintu rumah sakit di buka dengan brutal oleh seseorang.

"T- tuan..." Lirih Jaemin, ia tampak ketakutan melihat seseorang yang sekarang mendekat ke arah nya.

"Ternyata kau senekat itu melahirkan anak mu, kau dan anak mu itu sama Na Jaemin. Sama sama tidak di harapkan."

Jaemin marah, tentu saja marah. Ia tidak masalah selama ini setajam apapun orang orang mencemoohnya, tapi jika sudah menyangkut pautkan sang buah hati ia tidak akan tinggal diam. "Cukup tuan! Aku tidak masalah dengan apapun kata kata jahat yang kau lontarkan untukku. Tapi jika mengenaiku putraku, aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi."

"Tapi bukan kah itu faktanya? Kau dan anakmu adalah orang yang tidak di harapkan. Orang tua mu mengusirmu karena kehadiran anakmu itu."

"Apa yang sebenarnya kau inginkan Tuan Jung?" Jaemin memeluk erat sang buah hati yang baru saja lahir kedunia.

"Aku menginginkan mayat bayi sialan itu, aku tidak Sudi memiliki keturunan dari orang sepertimu."

Jaemin semakin mengeratkan pelukannya pada buah hati, matanya terlihat berkaca kaca. "Dan aku juga tidak sudi anak yang aku kandung dan aku lahirkan mati sia sia di tangan orang seperti mu tuan Jung!"

"Gampang sekali, aku bisa menyuruh orang lain membunuh nya tanpa ku sentuh."

"Semua itu hanya akan menjadi angan angan mu, dasar orang tua tidak tau diri. Umur sudah tua bukannya ingat mati malah mendaftarkan diri untuk menjadi penghuni neraka!!" Sarkas Jaemin dengan berani, ia harus berani demi anak nya.

"Oh astaga kau menantangku bocah sialan?!"

"Maaf tuan... Dimohon untuk tidak membuat keributan dirumah sakit. Tuan Jaemin tidak boleh banyak berinteraksi dulu sebelum pemulihan, anda mungkin bisa datang kembali setelah beberapa jam kedepan."

Jaehyun menetralkan nafasnya, ia melangkah pergi dari ruangan Jaemin dengan angkuhnya. Pecah sudah tangisan Jaemin, ia menciumi seluruh inci wajah anak nya. Anak nya tidak bersalah, tolong siapapun jangan sakiti bayi kecil yang masih rapuh ini.

Jeno berubah menjadi seseorang yang sangat dingin, ia merasa kehilangan separuh jiwanya ketika Jaemin pergi meninggalkannya entah kemana tanpa berpamitan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno berubah menjadi seseorang yang sangat dingin, ia merasa kehilangan separuh jiwanya ketika Jaemin pergi meninggalkannya entah kemana tanpa berpamitan. Ia benar benar seperti seseorang yang hanya menjalani hidupnya sesuai alur hidup membawanya. Ia hanya keluar untuk sekolah, sekarang ia sudah memasuki kelas 12, sebentar lagi akan ujian akhir semester. Hari hari ya pun ia habiskan untuk belajar, belajar dan belajar.

Uri Jaemin (Nomin) ✔️Where stories live. Discover now