Bab 05- Kecurigaan Dokter Alifa

104 14 6
                                    

"Sejuah apa pun berusaha melupakan nya, tetap saja orang di masa lalu memiliki tempat tersendir dalam lubuk hati."

_Nazifa Almahira Elshanum_

***

Tidak hanya Hafiza dan Arhan saja yang khawatir dengan keadaan Mahi, tetapi dokter Alifa pun merasa khawatir dan merasa bersalah karena tadi sewaktu pulang tidak mengecek satu persatu anggota nya.

Ketiganya sama-sama menunggu kedatangan dokter Mahi dan kapten Zafran, karena sudah lumayan lama tapi keduanya tak kunjung Kembali.

"Ya Allah, semoga dokter Mahi baik-baik saja," monolog dokter Alifa dalam hatinya.

Sedangkan Hafiza terus saja mondar mandir tidak jelas karena filing nya yang membuat dirinya merasa takut sendiri. Terlebih jika mimisan Mahi kambuh dan telat penanganan pasti akan membahayakan nyawa nya.

10 menit kemudian.

Kapten Zafran datang dengan menggendong dokter Mahi yang sudah tidak sadarkan diri. Terlihat jelas raut wajah kepanikan nya, apa lagi kapten Zafran datang sambil berlari.

"Mahi," ucap dokter Arhan yang melihat kedatangan kapten Zafran.

Sontak saja hal itu membuat dokter Hafiza dan dokter Alifa langsung mengikuti arah pandang dokter Arhan.

Deghh...

"A-apa yang terjadi dengan nya??" lirih dokter Alifa dalam hatinya.

Sedangkan kedua dokter yang lain langsung menghampiri kapten Zafran. Dokter Arhan berniat akan menggantikan nya namun langsung di tolak oleh kapten Zafran, yang benar saja tindakan nya ini membuat hati dokter Alifa kecewa.

Terlebih kapten Zafran hanya melewatinya saja tanpa memperdulikan tatapan dari nya. Memang benar keadaan nya darurat, tapi setidaknya biarkan dokter Arhan yang menggantikan untuk menggendong dokter Mahi.

Kemudian keduanya segera mengikuti kapten Zafran dari belakang, sedangkan dokter Alifa masih mentaap keprgian mereka sambil menyerka air mata nya. Tanpa menghiraukan perasaan nya lagi dokter Alifa segera menyusul mereka semua ke dalam untuk menangani dokter Mahi.

Setelah mereka sampai di dalam dokter Hafiza berniat akan menangani dokter Mahi, tapi kapten Zafran malah meminta dokter Alifa yang menangani nya.

Kurang lebih 15 menit dokter Alifa menangani dokter Mahi, ia juga menyuntikkan beberapa obat ke dalam cairan infus. Terlebih kondisinya sudah seperti ini, jika tidak segera di tangani bisa merenggut nyawa nya.

Kapten Zafran sengaja meminta dokter Alifa yang menangani nya sebab ia paham betul jika dokter Alifa adalah dokter spesialis penyakit dalam, sedangkan dokter Hafiza adalah dokter umum.

Ceklek...

"Dok, gimana keadaan sahabat saya?"

"Apa sebelumnya dokter Mahi sering seperti ini?"

"Sejak kecil," sauth kapten Zafran keceplosan.

Tentu saja jawaban kapten Zafran tersebut membuat ketiganya langsung mengalihkan pandangan nya menuju kapten Zafran.

"Saya mengetahui Riwayat penyakitnya dari CV dokter Mahi," ralat kapten Zafran.

Ketiganya mengangguk pelan, namun berbeda halnya dengan dokter Arhan dan juga dokte Hafiza, karena setahu keduanya tidak mencantumkan riwayat penyakit di pengisian CV. Namun keduanya mengangguk saja agar tidak semakin memperpanjang.

"Kenapa gue bisa lupa, kata Mahi semalam kan kapten Zafran orang yang dia cari. Gue paham sekarang mungkin ini cuman aal-akalan kapten Zafran aja biar yang lain gak curiga," monolog dokter Hafiza dalam hati nya.

ALMAHIRA: Antara Tugas dan CintaWhere stories live. Discover now