Bab 13

138K 1.6K 46
                                    

Baby memasukan beberapa kantung belanjaanya ke dalam bagasi mobil. Ia baru saja selesai berbelanja untuk mempersiapkan kejutan ulangtahun Boy. Hari ini Boy tepat berusia 33 tahun tapi Baby sengaja belum mengucapkan selamat kepada laki-laki itu. Baby ingin memberikan sedikit kejutan untuk sang kekasih.

Boy tidak tahu jika hari ini Baby sengaja mengambil libur, tadi pagi Boy sempat mengantarkannya pergi ke rumah sakit. Namun, sepanjang perjalanan Baby bersikap biasa saja meski beberapa kali disela obrolan Boy seperti menyinggung perihal hari-hari spesial dalam hidup mereka.

Setelah Boy menurunkannya di lobby rumah sakit, Baby memastikan laki-laki itu sudah tidak terlihat dari jangkauan matanya. Lalu Baby berjalan menuju apartemennya mengambil mobil untuk membeli segala kebutuhan persiapan kejutan ulangtahun Boy. Dan, disinilah saat ini ia berada. Setelah semua kebutuhan yang Baby butuhkan sudah ada, kini Baby pergi ke toko kue untuk mengambil kue ulangtahun yang sudah dari beberapa hari lalu sengaja ia pesan untuk Boy.

Hari sudah semakin siang, karena diburu oleh waktu Baby memilih segera pergi ke apartemen Boy. Ia mulai membersihkan lalu mendekornya. Untuk makanan karena tak terlalu pandai memasak Baby memilih memesannya saja. Ia sudah memesan beberapa menu makanan di salah satu restoran kesukaan Boy.

Pandangan Baby mengedar menatap living room area yang sudah dipenuhi banyak balon yang baru ia tiup. Karena bukan ahlinya, untuk meniup balon saja Baby membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Meski usia Boy sudah setua itu Baby memang sengaja menyiapkan balon-balon dan pernak pernik lainnya khas perayaan ulangtahun.

Saking serius mempersiapkan semuanya, Baby tak menyadari jika jam makan siang bahkan sudah terlewat jauh. Karena perutnya sudah kelaparan minta untuk diisi, Baby memilih untuk menghentikan pekerjaanya sejenak. Ia berjalan ke arah kulkas untuk melihat apa yang ia bisa makan. Di dalam sana kebanyakan hanya ada bahan-bahan mentah yang harus diolah, melihat ada dua potong pizza Baby memilih menghangatkannya saja.

Sambil menyantap pizza yang sudah ia hangatkan, Baby mulai menyalakan ponselnya yang memang sengaja sejak tadi ia matikan. Setelah hidup seketika banyak pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari nomor Boy.

Baby baru saja membuka pesan yang Boy kirim saat tiba-tiba ada ada panggilan masuk dari laki-laki itu.

"Kemana aja?" Cecar Boy langsung setelah panggilan baru Baby terima.

"Tadi rame, banyak banget pasien, gue baru sempet pengang handphone" balas Baby, tentu saja ia berbohong.

"Lo udah makan?" Tanya Boy dari seberang sana, yang sepertinya bisa menerima alasan Baby.

"Gue baru sempet makan"

"Nanti malam jalan ya, gue kangen" Baby tahu apa maksud ungkapan terselubung dari kata kangen yang Boy ucapkan. Setelah kejadian hari itu dibeberapa kesempatan mereka memang kembali saling memberi kepuasan.

"Sorry, gue udah ada janji sama Mas Rayi" tolak Baby, suaranya dibuat semenyesal mungkin. Bisa Baby dengar hembusan nafas berat Boy dari seberang sana.

Sambungan telpon tak berlangsung lama karena Baby beralasan masih banyak pasien yang harus segera ia tangani. Selesai dengan makannya Baby memilih melanjutkan kembali pekerjaanya yang tertunda.

****

Baby menatap puas hasil kerjanya, tembok sudah penuh dengan balon-balon berwarna hitam dan putih yang ia susun sebisanya. Balon juga ia biarkan menyebar di atas lantai juga sofa. Ada balon dengan bentuk angka 33 juga tertempel di dinding tembok. Sedangkan di atas meja ada kue-kue kecil yang tadi sengaja ia beli berbarengan ketika mengambil pesanan kue.

Semuanya sudah siap, makanan juga baru saja kurir antarkan dan Baby hanya perlu mempersiapkan dirinya. Baby mandi lalu memakai baju yang baru ia beli. Sebuah dress dengan model sabrina yang memamerkan leher jenjangnya.

Baby Boy [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang