02. Lamaran Dadakan

490 46 0
                                    

Satu lagi hari ini🔥

Selama tiga hari mengurung diri di kamar karena patah hati sehabis diputuskan secara sepihak, selama itu pula Arumi berpikir dengan keras bagaimana caranya agar ia bisa melupakan Bagas, sebab hubungannya dengan Bagas adalah hubungan yang paling lama di antara mantan pacarnya yang lain. 

Biasanya hubungan Arumi dengan mantan-mantannya hanya bertahan dua hingga tiga bulan saja, dan biasanya dengan hubungan yang sebentar itu saja Arumi akan susah melupakan karena ia adalah tipe orang yang sudah jatuh cinta kepada seseorang, maka ia akan cinta sekali dengan orang itu dan tidak mudah jatuh cinta lagi. 

Apalagi hubungannya dengan Bagas yang sudah menyentuh waktu nyaris satu tahun. Arumi sampai frustasi sendiri memikirkan apakah ia sanggup melupakan Bagas atau tidak, ia benar-benar takut tidak bisa melupakan setiap momen yang pernah dilewati bersama laki-laki itu.

Namun yang terjadi saat ini justru di luar apa yang dirinya ekspektasikan. Berkat perjodohan yang dilakukan ayahnya, Arumi jadi melupakan Bagas lebih cepat dari apa yang ia kira. Bahkan ajaibnya Arumi tidak mengingat Bagas sama sekali, yang ada di kepalanya hingga saat ini justru hanya Reigan, memikirkan apakah pria itu menolak atau menerima perjodohan dengannya, seolah putus dengan Bagas sudah lama terjadi sehingga patah hati yang dirasakannya sudah tidak lagi berarti.

Atau sebenarnya Arumi sudah terbiasa patah hati, maka dari itu putus dengan Bagas menjadi tidak ada apa-apanya untuk dirinya?

Arumi justru kini sedang merasa euforia dalam hati. Dua minggu sejak mengetahui bahwa ayahnya menjodohkan ia dengan Reigan, akhirnya hari ini ia akan bertemu dengan pria itu untuk pertama kalinya. 

Arumi gugup sekali. Apalagi saat mengetahui bahwa Reigan pun ternyata menerima perjodohan ini.

Arumi pikir, malah Reigan menolak perjodohan dengannya karena tidak ada kabar sedikit pun dari pria itu.

Baru kemarin papanya mengabari bahwa Reigan menerima dan meminta bertemu agar mereka bisa berkenalan tentunya bersama orang tua masing-masing. Kemudian hari ini tiba, kedua orang tua Reigan sepertinya mengetahui bagaimana kondisi ia dan papanya sehingga bukan orang tua Reigan yang bertandang ke rumahnya, melainkan ia dan papa yang bertandang ke rumah pria itu.

Ketika Arumi dan Hendrayan tiba di kediaman mereka, kedua orang tua Reigan menyambut dengan hangat, tidak terkecuali Reigan sendiri. Di luar bayangan Arumi, ia pikir Reigan menerima perjodohan dengannya karena terpaksa melihat bagaimana pria itu tidak langsung mengabari apakah menolak perjodohan dengannya atau menerimanya, sepertinya Arumi salah karena kini Reigan menyambut ia dan ayahnya dengan ramah.

Pria itu tersenyum manis menyalami Hendrayan, juga tersenyum ramah menatap Arumi. Tidak terlihat gestur yang menyatakan bahwa Reigan terpaksa menyambut Arumi sebagai bentuk sopan santun saja. Pria itu terlihat sangat tulus.

Arumi jadi salah tingkah. Wajahnya memanas dan mungkin akan terlihat memerah jika saat ini ia tidak mengenakan riasan.

"Akhirnya tamu kehormatan datang juga!" ucap Novita seraya menggenggam kedua tangan Arumi, kemudian menyentuhkan kedua pipinya di pipi kiri dan kanan Arumi. 

Hati Arumi menghangat mendapat sambutan ini, ia tersenyum lebar menerima sambutan Novita.

"Ayo-ayo, silakan masuk!" seru Nugroho memberi jalan lebar-lebar untuk Arumi dan Hendrayan. Setelahnya mereka duduk di sofa empuk yang ditengahnya terdapat meja yang dihiasi banyak makanan ringan. Sudah sore, tetapi ada jajanan pasar seperti dadar gulung, putu ayu, kue lumpur, risoles, dan pastel.

We Are CheatersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang