BAB 9

44 9 0
                                    

Menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti dengan Minggu. Waktu berputar dengan sangat cepat, hari yang di tunggu-tunggu telah tiba. Segala persiapan pernikahan telah rampung.

Nur menatap orang-orang yang berlalu-lalang sejak tadi, sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Semua pernak-pernik dekorasi sudah terpasang pada tempatnya. Nur melihat sekeliling, rumahnya jauh berbeda hari ini dengan dekorasi yang dominan warna putih dan emas, berjalan mendekati para sepupunya yang sedang bercanda di ruang tengah, gelak tawa mereka bisa terdengar sampai ke kamarnya saking besarnya.

" Wisss..engkani calon botting e" ucap Fat yang membuat semua orang menatap kearah Nur

Nur memasang wajah datar,  " kapan Ki sampai kak? " Tanya Nur pada Raka, Andi Rakabumi Wiraguna, kakak sepupunya yang paling tua. Ia juga tak lupa menyalami laki-laki itu dengan hikmat, begitu juga dengan Dian istri Raka yang duduk tepat disamping suaminya.

Nur menaikkan satu alisnya saat melihat tangan Fat yang ikut terangkat, " salim" ujar gadis itu santai.

" Untuk?"

" Ih sama kak Raka dan kak Dian Salim ko, berarti sama saya juga"

" Najis" balas Nur Seraya mendudukkan dirinya disamping Tenri.

Tenri tersenyum melihat kedua adik sepupunya yang sering bertikai itu, ia juga memegang kening Nur saat adik sepupunya itu sudah duduk disampingnya, " ndk panas mi deh? " Tanyanya Pada Nur, bagaimana tidak sudah dua hari gadis itu mengalami demam tinggi yang membuat semua keluarga besar panik bukan main.

Nur menggeleng, ia juga menyadarkan kepalanya pada pundak milik Tenri " au minnaja calon botting e "  Fat tak ada hentinya menggoda Nur sejak tadi sampai akhirnya Nur melemparkan bantal kursi yang tepat mengenai mukanya dengan sangat mulus.

Fat menyempit matanya, menatap kesal kearah Nur " hemm...saling lempar ko disitu " tegur Raka yang membuatnya mengurungkan niatnya untuk melempar bantal kursi kearah Nur.  Sementara Nur, gadis itu tersenyum penuh kemenangan kearah Fat.

" Bemana ji rasanya Nur?" Tanya Jalal yang sedang berbaring tengkurap

Nur mengerutkan keningnya " rasa apa?"

"Ckck...Rasa mau menikah"

" Tidak ada "

" Tidak ada tapi sampai sakit ko" balas Jalal kesal.

Dring....dring...

" Weh bunyi hp mu" ucap Fat yang membuat Nur segara melihat siapa yang meneleponnya

" Iye assalamualaikum pak Fathur " ucap Nur saat panggilan telah tersambung.

Mendengar nama Fathur, Jalal dan Fat saling bertukar pandangan, sontak saja kedua mendekat kearah Nur tidak lupa dengan telinga mereka yang didekatkan pada telpon agar bisa mendengarkan pembicaraan Nur dengan jelas.

" Sakit Ki?" Tanya Fathur disebrang sana

" Siapa tanya Ki?"

" Umi tanya ka tadi"

" Oo.."

" Sakit Ki?" Ulang Fathur karena tidak mendapatkan jawaban dari Nur

" Kemarin ji" balas Nur, gadis itu juga sedikit menjauh dirinya dari Fat dan Jalal

"Hari ini?"

" Sudah baikan mi"

"Oiye.." balas Fathur diseberang sana. Pria kaku itu benar-benar tak tahu harus berkata apalagi

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NurWhere stories live. Discover now