bonchap II

6.9K 375 46
                                    

Seminggu sejak Raka bertemu dengan Regan, makin lengket aja mereka. Tapi tidak lebih dari hubungan kakak adik, Raka masih baik ga nikung Aldo. Kan kesian kalo di embat, mungkin gila gantian, abis Regan nanti Aldo yang gila.

Kini Regan sedang berada di taman dengan Raka, tentu nya. Regan tak mau lepas dari Raka, walaupun cuma pergi ke kamar mandi.

"Zee kenapa waktu itu ninggalin Regan?" tanya Regan polos sambil menatap Raka.

"Duh jangan panggil Zee, panggil aja Raka" ujar Raka.

"Kok gitu sih?! Raka siapa?" mulai dah tantrum nya kumat.

"Raka itu kan gue, sepupu nya Zee" jelas Raka dengan lembut sambil mengelus rambut Regan.

"Ouhhh...." ucap Regan manggut-manggut sok ngerti.

"Serah lo dah. Gue tebak lo kagak ngarti" dengus Raka dan di balas anggukan kepala dari Regan dengan cengiran manis nya.

"Gemes banget sih anjing! Wajar sepupu gue cinta mati ama elu, di kamar nya banyak poto-poto lo yang gede nya luar biasa" gemas Raka sambil mencubiti pipi Regan main-main.

"Cepet sembuh ya? Ada sosok yang tulus nungguin lo" tambah Raka.

"Hey, lagi ngapain?" tanya Aldo yang tiba-tiba muncul di samping Regan.

"Lagi kencan sama Zee" balas Regan semangat. Raka dan Aldo saling tatap lalu tersenyum maklum.

"Kita terapi lagi yuk, ini kan jadwal nya Regan" ajak Aldo.

"Mami papi ga dateng?" tanya Regan sambil menundukkan kepala nya, sedih.

"Kata siapa? Kita di sini baby" ucap Satya.

"Jangan sedih dong, nanti jelek" sambung Dela lalu memberikan kecupan di kening anak nya.

Semenjak bertemu dengan Raka, Regan udah jarang tantrum dan juga udah mau lagi ketemu Dela sama Satya. Semingguan ini juga Regan rajin terapi dengan syarat Raka yang menemani nya.

Regan mengangguk kecil sambil tersenyum, tanda dia siap terapi. Aldo menghela nafas lega karena Regan mau terapi.

_________

"Iya om ada perkembangan kok"

"Syukurlah"

"Dia nya jadi makin banyak ngomong" jelas Raka.

"Udah mulai inget ga sama kematian Zee?"

"Kalo itu sih agak sulit, soalnya Regan seakan menampik kenyataan itu. Mungkin butuh waktu yang lama buat dia nerima nya" ucap Raka membuat Zeno menghela nafas panjang di sebrang sana.

"Kamu masih di anggapnya sebagai Elzeeo?" tanya Zeno.

"Masih, tapi selalu Raka ingetin. Kalo ini Raka, bukan Zee"

"Pernah ngamuk ga kalo di bilangin gitu?"

"Pernah, waktu pertama kali ketemu. Tapi, akhir-akhir ini dia cuma dengerin sambil angguk-angguk doang"

"Maaf ya, kamu jadi repot"

"Eh enggak dong, Regan udah Raka anggap adik. Jadi, ga usah minta maaf"

"Udah dulu ya om. Ini bocil uring-uringan nyariin Raka, ntar di sangka nya kabur lagi"

"Iya, om tutup"

Tit

"Zee!!!" panggil Regan.

"Kenapa?" sahut Raka sambil keluar dari kamar mandi ruang rawat Regan.

"Mau peluk" cengir Regan.

"Manja banget lu ah" Raka pun memeluk Regan sesekali mengusap punggung Regan untuk memberi kenyamanan.

Si Bisu Elzeeo [End]Where stories live. Discover now