End

18.2K 856 78
                                    

Regan telah sampai di bandara Soekarno-Hatta, mata nya sembab, tubuh nya lesu, semalaman dia tidak tidur memikirkan kejadian semalam.

"Mami, papi. Bisa jemput Regan sekarang?" ucap Regan dengan suara serak nya ketika panggilan nya di angkat oleh mami nya.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Dela khawatir.

"Jemput dulu mih" balas Regan menahan isakkan nya.

"Kamu di mana?" tanya Satya, papi Regan.

"Di bandara"

"Kok bisa kesana? Kamu abis dari mana?" tanya Dela.

"Nanti Regan jelasin, sekarang bisa tolong jemput Regan? Hiks Regan ga kuat lagi, mau peluk papi mami hiks"

"Iya iya, papi ngebut" sahut Satya.

____________

Dela berlari menghampiri anak nya yang sudah seperti orang gila.

"Sayang nya mami kenapa?" tanya Dela sambil memeluk Regan dengan erat.

"Hiks" isak Regan di pelukan Dela. Satya yang melihat itu juga langsung ikut memeluk Regan.

"Ada apa? Cerita sama mami, jangan gini sayang. Mami jadi ikut sedih" ucap Dela sambil memberi kecupan di pucuk kepala Regan.

Meski dengan air mata mengalir dan di iringi dengan sesegukkan, akhirnya Regan menceritakan kejadian itu kepada Satya dan Dela.

"Keputusan Regan udah hiks bener kan mih?" tanya Regan sambil menatap Dela dengan mata sembab nya.

"Iya, keputusan kamu bener. Udah yah jangan nangis lagi baby nya mami" jawab Dela dengan menangkup kedua pipi Regan, lalu memberi kecupan di mata Regan.

Satya pun mengajak mereka untuk masuk ke dalam mobil.

Di mobil, ketika di tengah perjalanan Dela menatap Regan yang sudah tertidur di pelukan nya.

__________

Tiga tahun kemudian...

Waktu berlalu begitu cepat, sudah tiga tahun sejak kejadian itu yang membuat dua hati terpisah secara paksa.

Dan selama tiga tahun juga begitu banyak yang berubah, pola pikir yang kian dewasa membuat Regan berdamai dengan keadaan, dia menjalani hidup dengan baik. Kini dia sudah menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga Geovani.

"Pak, sebentar lagi rapat akan segera di mulai" ucap sang sekertaris.

Regan hanya mengangguk, dia lantas pergi menuju ruang rapat dan di ikuti sekertaris nya.

Cklek

"Siang. Maaf sudah membuat anda menunggu" ucap Regan sambil duduk di kursi khusus CEO.

Sang lawan bicara membalikkan badannya, seketika Regan terdiam.

"Apa kabar?"

Regan mengalihkan pandangannya, tidak memperdulikan ucapan lawan bicara, dia memulai rapat dengan profesional.

"Baik, terimakasih pak Elzeeo sudah meluangkan waktu untuk menghadiri rapat" ucap Regan.

"Tinggalkan saya dengan atasan mu" ucap Elzeeo menatap sekertaris Regan.

Setelah nya hanya mereka berdua berada di sana.

"Mau apa lo?" tanya Regan ketika Elzeeo mendekat ke arah nya.

"Lo ga kangen gue?" tanya balik Elzeeo.

"Buat apa?"

"Lo itu cuma masalalu gue, jadi buat apa gue kangen lo" lanjut Regan.

Si Bisu Elzeeo [End]Where stories live. Discover now